Contoh Pluralisme di Masyarakat Indonesia dalam Keseharian

Diposting pada

Pluralisme di masyarakat

Istilah pluralisme atau dalam Bahasa Inggris pluralism, senantiasa terdiri atas dua kata plural yang artinya beragam dan isme yang artinya paham. Sehingga istilah pluralisme ini sendiri dapat diartikan sebagai paham atas keberagaman dalam berbagai bentuk kenegaraan, yang meliputi agama, politik, norma hukum, sosial, ataupun di dalam ilmu pengetahuan.

Oleh sebab itulah sebagai penjelasan lebih lanjutnya, artikel ini akan memberikan berbagai contoh sikap pluralisme yang ada di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Pluralisme

Pengertian pluralisme adalah serangkaian keputusan dalam kesediaan untuk menerima keberagaman (pluralitas), untuk hidup secara toleran pada tatanan masyarakat yang berbeda suku, gologan, agama, adat, hingga pandangan hidup.

Sehingga, pluralisme sudah mengimplikasikan tindakan yang bermuara pada pengakuan kebebasan beragama, kebebasan berpikir, atau kebebasan mencari informasi, sehingga untuk mencapai pluralisme diperlukanadanya kematangan dari kepribadian seseorang dan/atau sekelompok orang.

Contoh Pluralisme

Untuk memperjelas tentang arti dari istilah tersebut, berikut ini adalah beragam macam pluralisme di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Yang tentusaja kesemua ini menjadi penjelas untuk mempermudahnya, antara lain sebagai berikut;

Agama

Manfaat pluralisme dalam arti agama dimaknai sebagai sikap saling mengerti, memahami, dan menghormati adanya perbedaan-perbedaan demi tercapainya kerukunan antarumat beragama. Dan dalam berinteraksi dengan aneka ragam agama tersebut, umat beragama diharapkan masih mempunyai komitmen yang kokoh terhadap agama masing-masing.

Hal ini tentusaja mengindikasikan bahwa setiap agama memiliki tangung jawab yang tepat di dalam menjaga kerukunan antar umat beragama. Contohnya saja di Indonesia secara legalitas telah disahkan oleh pemerintah ada 6 Agama yang harus dianut sebagai Agama di Indonesia. Meskipun disisi lain ada Agama-agama kedaerahan yang masih dipercai.

Banyaknya jenis agama inilah menjadi bukti bahwa masyarakat kita menjadi warga yang plural dalam menghadapi perbedaan agama. Apalagi dalam Sila 1 Pencasila yang secara ideologisynya diperkuat bahawa WNI harus punya agama dan wajib menghirmati agama yang lainnya.

Politik

Sama halnya dengan politik, yang ada di dalam kebijakan sistem pemerintahan di Indonesia. Koredor pengamalan dalam bidang-bidang politik ini dapat ditiru oleh Abdurahmanwahid (Gus Dur) yang menjadi penanggung jawab atas tugas Presiden Ke-4 di Indonesia.

Gus Dur digelari sebagai “Bapak Pluralisme”. Dalam banyak hal, terkadang Beliau memilih bersebrangan dengan umat islam yang lain, seperti saat ada usulan untuk peraturan yang mewajibkan hukuman mati bagi orang islam yang murtad, Beliau menentangnya sebab menganggap hal tersebut hanya akan mengotori nama islam dan melupakan adanya lafadz “la ikraha fi ad-din” yang berarti tidak ada paksaan dalam agama.

Poin-poin penting yang menjadi pemikiran utama Gus Dur tentang pandangannya terhadap Plurarisme, yaitu:

  1. Pluralisme dalam bertindak dan berpikir. Inilah yang akan melahirkan arti toleransi.
  2. Sikap toleran tidak bergantung pada tingginya tingkat pendidikan formal atau pun kepintaran pemikiran secara alamiah, tetapi merupakan persoalan hati, persoalan perilaku.
  3. Tidak harus kaya dulu. Seringkali semangat tersebut justru dimiliki oleh mereka yang tidak pintar juga tidak kaya, yang biasanya disebut orang-orang terbaik.

Dalam pengambilan serta pengamalan dari jiwa pluralisme yang dilakukan Gus Dur ini ialah melagalkan Agama Khong Huchu yang pada Orde Baru sangat dideskriminasi bagi para pemeluknya. Dengan hadirnya pemiran Gus Dur inilah beliau melegalkan Agama Khong Huchu yang tentusaja tujuannya adalah menerima keberagaman.

Pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh Gus Dur ini menjadi pembukti jelas bahwa setidaknya dalam sistem politik adalah pluralisme yang bisanya diawali dengan bentuk pemikiaran dan kebijakan publik yang diambilnya.

Disini lain, untuk contohnya adalah tentang banyaknya Partai di Indonesia. Yang dianulir sebagai definisi negara berkembang yang menganut sistem pemerintahan presidensial sebagaimana di Amerika. Jika di Amerika hanya ada 2 Partai maka di Indonesia terdapat multipartai yang dapat mengikuti pemilihan umum. Inilah yang menjadi penggabaran dalam bentuk pluralisme di masyarakat Indonesia.

Hukum

Norma hukum yang bekembang di masyarakat Indonesia merupakan bagian daripada pengamalan akan sikap pluralisme, tentusaja penegasan ini bukan hanya mengada-ngada akan tetapi melihat realita yang sebenarnya. Dalam bentuk pluralismenya di masyarakat Indonesia persoalan hukum tetap mengutamakan asas-asas kesetaraan semua “orang” di mata hukum.

Sedangkan untuk pengamalan dari pluralisme hukum ini misalnya dalam segi pembagian terdapat hukum tata negara, hukum keluarga, hukum pidana, dan lain sebaginya. Umumnya dari beragam pembagian hukum-hukum tersebut tetap berprinsip bahwa setiap orang punya hak dan arti kewaiban yang sama di mata hukum, sehingga keintegritasan hukum menjadi bagian yang paling perioritas.

Ilmu Pengatahuan

Berkembangnya ilmu pengetahuan yang ada di dalam masyarakat biasanya di awali dengan pemikiran. Hal ini bisa terlihat jika kita melenggok sejarah sebenar untuk menentukan ideologi Pancasila. Dalam sejarah Pancasila yang dibentuk oleh para pahlawan seringkali diperdebatkan dengan adanya Sila-1.

Yang pada akhirnya banyak pemikiran dan pengetahuan tersebut bisa dipersatukan oleh para pejuang (Pahlawan) dengan melihat keanekaragaman di Indonesia. Disisi lain untuk contohnya misalnya ketika ada permusyawarahan yang dilakukan masyarakat secara umum, disini akan banyak pengetahuan yang berbeda hingga mencapai kesepatakan demi kemaslahatan bersama.

Pluralisme dalam Kehidupan Sehari-Hari

Sedangkan untuk contoh-contoh lainnya tentang pluralisme dapat kita lihat sendiri di negara kita, Indonesia. Karena Indonesia merupakan bangsa yang sangat beragam atau pluralistik, dan mengambil kebijakan bersama untuk persatuan dan kesehatuan.

Misalnya saja Indonesia mempunyai berbagai;

  1. Suku bangsa
  2. Budaya
  3. Etnis
  4. Bahasa

Sehingga, pluralisme atau keanekaragaman Indonesia inilah yang menjadi dasar dari semboyan bangsa Indonesia yaitu “Bhinneka Tunggal Ika”, yang artinya meskipun berbeda-beda tapi tetap satu jua. Keberagam yang ada di Indonesia misalnya yaitu suku bangsa dan agama, serta lokasi Indonesia yang strategis sehingga membuat banyaknya budaya asing yang masuk dan mempengaruhi budaya Indonesia.

Pengamalan ini juga bisa dilihat ketika di lingkungan sekolah ataupun dalam contoh lingkungan masyarakat. Misalnya saja;

Sekolah

Ketika sedang mempergunakan seragam sekolah ini membuktikan bahwa kebijakan di Indonesia mengutamakan integritas bangsa, meskipun yang mempergunakan seragam sekolah tersebut tidak semuanya memiliki suku yang sama. Misalnya saja ketika anak SD mempergunakan seragam Putih Merah.

Seragam tersebut sejatinya untuk simbul kebersamaan akan pemikiran yang pluralis bagi masyarakat. Meski ada anak SD yang berasal dari Papua dan berasal dari Jawa tentusaja berbeda dalam segi warna kulit, bahasa, sampai pada agama. Inilah wujud pengamalan pluralisme di sekolah.

Masyarakat

Sedangkan untuk contoh lainnya tersekait dengan pengamalan pluralisme di kalangan masyarakat ketika setiap warga negara wajib untuk mengutamakan keadilan sosial sebagai bagian daripada Sila-5 Pancasila. Dalam kondisi ini ketika adanya pembangunan pada saat ini di Indonesia bagian timur dengan memangkas subsisdi BBM di kalangan masyarakat.

Pembangunan tersebut menunjukan adanya pluralisme (perbedaan yang disatukan), lantaran secara sadar bahwa setiap masyarakat memiliki hak dan kewajiban Warga Negara yang sama-sama. Harus merdeka dan memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Itulah tadi serangkaian artikel yang memberikan penjelasan serta pengulasan kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian dan contoh pluralisme di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga melalui tulisan ini memberikan wawasan serta menambah pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian. Trimakasih,

Saya adalah lulusan Universitas Lampung Tahun 2022 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang bercita-cita ingin menjadi dosen