Makna Sila 1 Pancasila, Lambang, dan Contohnya

Diposting pada

Makna Sila Ketuhanan Yang Maha EsaPancasila merupakan idiologi yang menyangkut tentang hak dan kewajiban warga negara Indonesia. Peranan pancasila ini tidak bisa terpisahkan dalam kehidupan seseorang selama menjadi WNI. Semua berhak meyakini sepenuh hati tentang lambang sakral yang telah menjadi pedoman. Oleh karena itulah artikel ini mengulas tentang makna sila 1, lambang, dan contohnya dalam keseharian.

Sila Ke-1 Pancasila

Isi yang tertuang dalam Pancasila pertama hakaketnya ialah keyakinan yang seseorang secara individual tentang nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Idiologi inilah mengharuskan setiap insan untuk tunduk pada aturan-aturan sebagai upaya pelestarian cita-cita pendiri bangsa, dalam peranan sejarah pancasila yang diuraikan.

Isi Sila Pertama

Ketuhanan Yang Maha Esa yang terdapat dalam Sila ke-1 berisi tentang adanya hubungan individu dengan sesuatu yang hal dianggap memiliki kekuatan sakral, suci, agung, dan mulia. Dari sudut pandang etnis keagamaan, negara berasaskan pada Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa adalah negara yang menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama dan menjalankan rutinitas ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing serta antar umat beragama yang lain disarankan untuk tidak saling mengdiskriminasi.

Makna Sila Pertama Pancasila

Setidaknya ada sejumlah makna yang terkandung dalam nilai dasar Pancasila yang pertama “Ketuhanan yang Maha Esa” mempunya arti yang sangat fundamental dan menjiwai sila kedua hingga sila yang terakhir atau sila ke lima, diantarnya adalah sebagai berikut;

  1. Pengakuan dan Keyakinan

Makna tertuang dalam Sila 1 Pancasila ialah pengakuan seluruh bangsa Indonesia terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta jagad alam semestá. Yang telah memberikan aturan tetapnya dalam menentukan arah serta tujuan setiap insan yang beriman.

  1. Taat Beragama

Arti dalam Sila 1 Pancasila selanjutnya ialah menciptakan sikap seseorang untuk senantiasas taat dalam menjalankan agama sebagimanya yang atur dalam ajaran-ajaran yang diperintahkan. Pengaturan ini dilakukan untuk mengendalikan diri atas sikap manusia yang tidak terbatas adanya.

  1. Kebebasan Beragama

Makna yang terkadung selanjutya dalam sila pertama ini memberikan pengakuan serta kebebasan kepada setiap masyarakat Indonesia untuk memeluk agama dan mengamalkan ajaran agamanya yang telah ditetapkan dalam Hukum Agama dan Undang-Undang Dasar.

  1. Tidak Ada Paksaan Beragama

Makna dalam sila pertama selanjutnya ialah ketidakadanya unsur paksaan dan memaksakan agama kepada orang lain. Semuanya tergantung daripada keyakinan yang dianut oleh masyarakat dan di legalitaskan dalam segi hukum negara.

  1. Menghargai

Arti dalam sia pertama ialah menciptakan pola hidup yang saling menghargai dan menghormati antarumat beragama serta menjauhi sikap diskniminatif yang terjadi antarumat beragama, yang dinilai bertentangan dengan keyakinannya. Menghargai adalah sebuah sikap yang diambil seseorang untuk merendahkan dirinya kepada orang lain dengan alasan tertentu.

Berdasankan makna yang terkandung dalam nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, di negara Indonesia tentusaja tidak diperbolehkan adanya sikap dan penbuatan yang bersifat anti-ketuhanan atau anti terhadap kehìdupan beragama atau ateis. Selain itu, negara Indonesia bisa dikatakan sebagai negara yang religius.

Hal ini karena sila pertama Pancasila mencakup nilai religi yang mengatur segenap hubungan negara dan agama, hubungan manusia dengan Sang Pencipta, serta nilai yang menyangkut hak asasi yang paling asasi yaitu hak beragama.

Sampai saat ini setidaknya ada 6 agama yang di legalkan secara nasional, untuk menjadi keyakinan bagi segenap masyarakat. Diantarnya adalah sebagai berikut;

  1. Islam dengan tempat Ibadanya Masjid
  2. Kristen tempat Ibadanya Gereja
  3. Kahatolik tempat Ibadanya Gereja
  4. Budha tempat Ibadanya Vihara
  5. Hindu tempat Ibadanya Pura
  6. Kong Hu Chu tempat Ibadanya Li Tang/Klenteng

Lambang Sila Pertama: Bintang

Lambang yang menjadi ilustrasi dari Nílai Ketuhanan Yang Maha Esa adalah bintang berwarna kuning,  yang dilengkapi dengan background di dalamnya berwarna hitam. Arti dalam lambang ini sesungguhnya mengilutrasikan tentang cahaya ditengah kegelapan yang menjadi penerang dalam dasar-dasar pada pancasila.

Arti Lambang Sila Ke-1 Bintang

Arti Lambang Bintang Sila Pertama

  1. Bintang = Cahaya
  2. 5 Sudut Bintang = dasar negara yang lima dan tujuannya
  3. Background hitam = warna asli atau warna alam

Dari serangkaian penjelasan tentang makna sila 1 dan lambangnya diatas, dapatlah dikatakan bahwa sesungguhnya setiap peranan agama begitu penting dijalankan setiap orang dalam masyarakat Indonesia. Agama menjadi dasar negara yang tidak boleh dihilangkan dalam proses hubungan nasional ataupun penyelenggraan sistem pemerintahan.

Seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan akan condong pada rasa kepercyaan terhadap nilai Ketuhanan, alasan ini diungkapkan lantaran setiap Ilmu Pengetahuan akan memberi batasan-batasan tertentu yang tidak bisa ditafsirkan secara ilmiah, dengan demikianlah norma keagamaan selalu berhubungan dengan ilmu pengetahuan.

Pengamalan Sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”

Bentuk pengalaman yang terkanduang dalam nilai-nilai sila Ketuhanan Yang Maha Esa sangatlah berkaitan dengan hubungan antara negara dan agama serta hubungan antarumat beragama. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa antara lain sebagai berikut;

  1. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
  2. Toleransi
  3. Kebebasan menjalnkan ritual beribadah
  4. Penghormatan kepada agama
  5. Kerukunan
  6. Kerja sama antarumat beragama.

Implementasi terhadap toleransi antarumat beragama wujud pengamalan nilal Ketuhanan Yang Maha Esa. Atas dasar kepercayaan seluruh komponen bangsa  Maha Esa, dari kehidupan beragama harus dikembangkan dalam upaya menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga tercipta kerukunan hiclup.

Pembinaan dan pemeliharaan terhadap kerukunan hidup umat beragama dapat dikategorikan menjadi kerukunan intern umat beragama, kerukunan antarumat beragama, dan kerukunan antarumat beragama dengan segenap jajaran pemerintahan.

Kerukunan hidup beragama adalah sikap tengang rasa yang harus dimiliki semua golongan agama untuk mempelajari agamanya serta mendalami hak dasarnya masing-masing. Kerukunan hidup dalam kehidupan beragama dapat diwujudkan dalam tindakan-tindakan seperti berikut.

  1. Saling memberikan rasa hormat akan kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama masing-masing.
  2. Saling menghormati dan bekerja sama intern yang terjadi antar pemeluk agama, antaragama, dan antarumat beragama dengan pemerintah yang sama-sama bertanggung jawab membangun bangsa sertanegara.
  3. Saling tenggang rasa dengan tidak memaksakan agama kepada orang lain.

Contoh Sila Pertama dalam Keseharian

Sebagai contoh yang dapat diberikan dalam bentuk pengamalan antar umat bergama, antara lain;

  1. Masyarakat

Dalam kehidupan masyarakat kerap kali terindikasi perbedaan beragama, ada yang menganut agama Islam, Krsiten, ataupun Khatolik. Dalam peranan inilah biasanya setiap agama merakayakan Hari Raya. Adanya skap tolong menolong antar umat beragama, salah satunya Kegiatan Pemuda Ansor dalam menjaga Gereja atau Pemuda Muhammadyah dalam menjaga Gereja menjadi salah satu perwujutan dalam toleransi beragama, untuk saling mengayomi dan melindungin. Dalam lingkungan masyarakat maka kita perlu mengedepankan toleransi terlebih antar umat beragama maka kita harus paham dengan apa yang dilakukan seseorang untuk beribadah.

  1. Keseharian

Contoh lain tentang pengalaman sila pertama dalam Pancasila, misalnya saja adanya peranan seorang siswa yang Beragama Islam menempuh pendidikan formal di Lembaga Kristen diberikan kesempatan untuk menjalankan Sholat, meskipun dalam jam pelajaran.

  1. Bekerja

Contoh lain yang keterkaitan dengan pengamalan dalam Pancasila ke-1 ini misalnya saja adanya profesi seseorang yang bekerja di Perusahaan Besar milik Agama Khong Hu Cu diberikan kesempatan untuk cuti selama Hari Raya Agamanya, baik Kristen ataupun Islam.

Dari penjelasan tentang Sila 1 Pancasila [Makna, Lambang, dan Contoh dalam Keseharian] diatas, setidaknya mengindikasikan sebagai ideologi terbuka, Pancasila dapat menerima dan menghargai perbedaan, termasuk dalam al kehidupan beragama.

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus kita hindari agartoleransi antarumat beragama dapat terbina. Sikap yang harus kita hindari antara lain sikap fanatik yang berlebihan, sikap mencampuradukkan ajaran agama, dan sikap tidak peduli terhadap agama lain.

Demikianlah pembahasan tentang Makna Sila 1 Pancasila beserta lambang, dan contohnya. Semoga tulisan ini bisa memberikan wawasan dan meningkatkan pengetahuan bagi segenap pembaca yang mencari refrensi tentang “Pancasila”. Trimakasih,

Saya adalah lulusan Universitas Lampung Tahun 2022 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang bercita-cita ingin menjadi dosen