Pengertian Toleransi, Jenis, Tujuan, Manfaat, dan Contohnya

Diposting pada

Toleransi Adalah

Masyarakat dibentuk oleh kelompok-kelompok individu dengan latar belakang yang beragam. Masing-masing dari kita memiliki karakteristik dan kepribadian unik yang membuat kita berbeda satu sama lain. Karakteristik, kualitas, dan atribut tersebut -yang merupakan dasar untuk perbaikan masyarakat.

Toleransi adalah salah satu kualitas yang membentuk landasan masyarakat. Di era globalisasi, dunia seakan-akan menjadi tempat yang jauh lebih kecil. Globalisasi telah mengaburkan perbatasan di seluruh dunia. Lebih banyak orang dari berbagai negara, budaya, agama, dan gaya hidup bekerja bersama dan tinggal di lingkungan yang sama. Itulah sebabnya dalam hidup bermasyarakat perlu menanamkan sikap toleransi.

Misalnya Jika Anda menghormati pendapat seseorang-bahkan jika Anda tidak setuju atau menganggapnya tidak masuk akal-Anda menunjukkan toleransi. Untuk memperjelas pemahaman kita tentang toleransi, artikel ini akan mengulas tentang pengertian, jenis, tujuan, manfaat, dan contoh toleransi.

Toleransi

Tolerasi berarti penolakan untuk menjatuhkan makna sanksi hukuman bagi perbedaan pendapat dari arti norma atau kebijakan yang berlaku atau pilihan yang disengaja untuk tidak mengganggu perilaku yang tidak disetujui seseorang.

Toleransi dapat ditunjukkan oleh individu, komunitas, atau pemerintah, dan karena berbagai alasan. Orang dapat menemukan contoh-contoh toleransi sepanjang sejarah, tetapi para pakar umumnya menemukan akar modernnya dalam pergulatan minoritas agama abad ke-16 dan ke-17 untuk mencapai hak beribadah yang bebas dari penganiayaan negara.

Dengan demikian, toleransi telah lama dianggap sebagai kebajikan utama dari teori dan praktik politik liberal, yang telah didukung oleh para filsuf politik penting seperti John Locke, John Stuart Mill, dan John Rawls, dan itu merupakan pusat berbagai debat politik dan hukum kontemporer, termasuk yang menyangkut ras, jenis kelamin, dan orientasi seksual.

Pengertian Toleransi

Toleransi adalah sikap yang bersifat keaadilan dan obyektif terhadap mereka yang gaya hidupnya berbeda dari kita. Toleransi berarti kesediaan untuk menerima atau mentolerir, terutama pendapat atau perilaku yang mungkin tidak kita setujui, atau untuk berperilaku bijaksana dengan mereka yang tidak sama seperti kita.

Ini berarti menunjukkan rasa hormat terhadap ras, jenis kelamin, pendapat, agama dan ideologi orang atau kelompok lain, dan untuk mengagumi baik kualitas dan kerja orang lain. Dan untuk mengekspresikan sudut pandang seseorang dengan cara yang layak dan hormat sambil menghormati sentimen orang lain.

Sejarah Toleransi

Istilah toleransi berasal dari kata kerja Latin tolerare yang artinya “untuk bertahan” dan melibatkan proses dua langkah yang terdiri dari ketidaksetujuan dan izin: seseorang menilai suatu kelompok, praktik, atau kepercayaan secara negatif namun membuat keputusan sadar tidak mengganggu atau menekannya.

Istilah toleransi pertama kali digunakan di Prancis Tengah pada abad ke-14 dan dalam Bahasa Inggris Modern Awal pada awal abad ke-15. Kata toleransi pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris pada 1510-an yang artinya “izin yang diberikan oleh otoritas, lisensi”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia toleransi dapat diartikan sebagai sifat atau sikap toleran, mendiamkan membiarkan.

Pengertian Toleransi Menurut Para Ahli

Adapun definisi toleransi menurut para ahli, antara lain adalah sebagai berikut;

Micheal Wazler (1997)

Toleransi dapat didefinikan sebagai keniscayaanya dalam ruang individu dan ruang public karena salah satu tujuan toleransi yaitu untuk membangun hidup damai (peaceful coexistence) diantara berbagai perbedaan latar belakang sejarah, kebudayaan dan identitas.

Tillman (2004)

Toleransi ialah saling menghargai, melalui pengertian dengan tujuan kedamaian. Toleransi merupakan metode menuju kedamian. Toleransi dikatakan sebagai faktor esensi untuk perdamaian.

W.J.S Purwadarminta

Toleransi ialah sikap atau sifat menenggang berupa menghargai serta memperbolehkan suatu pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan maupun yang lainnya yang berbeda dengan pendirian sendiri.

Djohan Efendy

Toleransi ialah sikap menghargai terhadap kemajemukan, atau dengan kata lain, toleransi bukan saja untuk mengakui eksitensi dan hah-hak orang lain, tapi bahkan lebih dari itu, terlibat dalam usaha mengetahui dan memahami adanya kemajemukan.

Heiler

Toleransi yang diwujudkan dalam kata dan perbuatan harus dijadikan sebagai sikap menghadapi pluralitas agama yang dilandasi oleh kesadaran ilmiah dan harus dilakukan dalam hubungan kerjasama yang bersahabat dengan antar pemeluk agama.

Jenis Toleransi

Toleransi didasarkan pada interaksi orang-orang dengan karakteristik yang berbeda. Ini melibatkan kemauan untuk menghindari situasi yang saling bertentangan dan untuk bertindak secara inklusif. Pentingnya toleransi terletak pada konsepsi ruang pengakuan, yang tidak diragukan lagi menghasilkan lingkungan pengayaan, kerja tim, dan kemajuan.

Jenis-jenis toleransi yang paling umum di masyarakat, yaitu:

Toleransi Pemikiran

Dasar dari toleransi pemikiran atau ide adalah untuk memahami kemungkinan orang lain memiliki kepercayaan lain dan untuk menerima hidup berdampingan secara harmonis dengan orang-orang ini, meskipun pemikiran mereka berbeda, dan bahkan bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh satu orang.

Prinsip-prinsip di mana seseorang mendasarkan cita-citanya dapat dihasilkan sebagai konsekuensi dari berbagai aspek: basis moral dari keluarga, pengalaman sosial, studi akademik atau pembelajaran yang diperoleh di tempat kerja, di antara skenario lainnya.

Mengingat rentang keyakinan dan cita-cita yang berbeda yang dapat dimiliki orang, toleransi menjadi penting untuk dapat hidup berdampingan dalam konteks yang sama, dan bahkan untuk bersedia menghasilkan pengayaan bersama.

Misalnya di suatu negara orang hidup berdampingan yang mungkin memiliki gagasan berbeda terkait cara terbaik untuk menjalankan pemerintahan. Jika kita ingin menciptakan kemajuan bagi suatu negara, kita harus toleran terhadap sesama warga negara.

Menerima perbedaan adalah langkah pertama dalam menghasilkan pengertian dan pemahaman, yang akan mengarahkan kita untuk mengenali tujuan bersama yang ada dalam kasus ini: untuk menciptakan lingkungan yang produktif dan harmonis di mana warga suatu negara dapat maju dan bahagia.

Toleransi Rasial

Toleransi rasial terkait dengan hubungan yang mungkin ada diantara orang-orang dari ras atau etnis yang berbeda. Ini adalah tentang berinteraksi secara harmonis dengan orang-orang yang memiliki latar belakang ras yang berbeda.

Misalnya satu skenario di mana toleransi rasial perlu diterapkan adalah ketika masuknya siswa asing ke lembaga pendidikan di negara tertentu. Siswa asing harus beradaptasi dengan budaya baru dan, kadang-kadang, juga harus beradaptasi dengan bahasa dan iklim yang berbeda.

Toleransi akan menjadi kunci untuk membantu mereka beradaptasi pada lingkungan baru. Terbukti secara ilmiah bahwa tingkat toleransi yang tinggi akan secara positif mempengaruhi siswa asing ini, memungkinkan mereka untuk melakukan hal dengan lebih baik, dan memiliki kinerja akademik yang lebih baik pula.

Toleransi beragama

Di bidang agama, toleransi terkait dengan penghormatan dan penerimaan berbagai kepercayaan agama. Agama-agama bersesuaian dengan bentuk-bentuk pemahaman dunia dan hubungan manusia dengan fenomena yang berada di atas pemahamannya.

Ada banyak agama yang memiliki sudut pandang berbeda, dan mengkondisikan perilaku orang, karena agama adalah bagian penting dari kehidupan banyak orang, bersikap toleran dalam hal ini penting karena itu berarti mengakui dan menghormati yang lain.

Misalnya, saat ini Jerman adalah negara yang mencerminkan tingkat toleransi beragama yang tinggi. Contohnya adalah proyek “House of One“. Proyek ini menyangkut pembangunan gedung di Berlin di mana upacara Yahudi, Muslim dan Kristen dilaksanakan.

Toleransi Sosial

Toleransi sosial mengacu pada penerimaan di antara orang-orang yang termasuk dalam kelas sosial yang berbeda. Secara historis, ada banyak kasus intoleransi sosial, yang tercermin dalam perasaan superioritas yang dimiliki sebagian orang daripada orang lain yang mereka anggap lebih rendah karena mereka memiliki lebih sedikit sumber daya ekonomi.

Intoleransi sosial menimbulkan kebencian, prasangka, dan ketakutan yang mengarah pada perpecahan antara manusia, yang membuatnya mustahil untuk hidup dalam harmoni, berdasarkan pada rasa hormat dan pengakuan terhadap yang lain.

Misalnya universitas adalah ruang di mana orang memiliki kemungkinan untuk saling berhubungan, mendapatkan kesadaran sosial, berhubungan dengan berbagai jenis orang dan memiliki gagasan tentang bagaimana dunia dalam hal berbagai pemikiran.

Ada kemungkinan bahwa di universitas yang sama terdapat orang-orang dari strata sosial yang berbeda, yang dipaksa untuk berinteraksi, mendiskusikan ide, mendiskusikan konsep dan bekerja sebagai satu tim. Toleransi sosial di bidang ini sangat mendasar untuk kinerja akademik yang baik, dan untuk meletakkan fondasi yang mendukung masyarakat yang lebih inklusif dan terhormat terhadap orang lain.

Toleransi seksual

Jenis toleransi ini berkaitan dengan rasa hormat diantara orang-orang dari jenis kelamin yang berbeda, dan dalam mencari koeksistensi yang konstruktif dengan peluang yang sama.

Klasifikasi ini juga mencakup penerimaan keragaman seksual, berdasarkan pada kenyataan bahwa setiap orang memiliki kekuatan untuk memutuskan kecenderungan seksual mereka dan bagaimana ia memandang identitasnya sendiri.

Misalnya di tempat kerja biasanya ada intoleransi seksual yang tercermin dalam alokasi upah yang lebih rendah untuk perempuan dalam kaitannya dengan laki-laki, bahkan jika mereka melakukan pekerjaan yang sama dan memiliki kemampuan yang sama.

Namun, toleransi semakin meningkat karena ada negara-negara yang telah mengubah kebijakan tenaga kerja mereka, mengakui kesetaraan tenaga kerja antara pria dan wanita.

Tujuan Toleransi

Adapun untuk beragam tujuan di dalam penerapan tolerasi, antara lain sebagai berikut;

Penghormatan

Toleransi dapat ditunjukkan dalam banyak cara, pada kesempatan yang berbeda dan pada waktu yang berbeda. Seseorang mungkin sepenuhnya tidak setuju dengan orang lain tentang masalah apa pun, dari agama ke politik, sementara pada saat yang sama menghormati dan menghormati mereka yang memiliki ide dan pendapat yang berbeda dan memperlakukan mereka dengan penuh martabat dan kehormatan.

Pedamaian

Toleransi diperlukan di semua bidang kehidupan, dan di setiap tingkatan atau tahapan, karena itu memainkan peran penting untuk membangun perdamaian dan cinta, dari unit terkecil hingga unit tertinggi masyarakat.

Tidak Memberikan Sikap Profokatif

Toleransi tidak berarti bahwa hanya satu orang atau pihak yang menunjukkan toleransi dan yang lain tidak. Ketika beberapa orang tidak setuju pada masalah tertentu, mereka harus mengadvokasi dan mengekspresikan pendapat mereka dengan hormat, dan kata-kata yang penuh kebencian dan provokatif tidak boleh digunakan. Toleransi harus ditunjukkan dari kedua belah pihak pada masalah, agar efektif.

Manfaat Toleransi

Toleransi memiliki beberapa manfaat, diantaranya sebagai berikut;

  1. Menciptakan keharmonisan dalam hidup bermasyarakat
  2. Menghadirkan rasa kekeluargaan
  3. Menghindari perpecahan dan konflik
  4. Mengendalikan ego masing masing
  5. Memunculkan rasa kasih sayang satu sama lainnya
  6. Menciptakan suatu kedamaian, ketenangan dan aman.

Contoh Toleransi

Beberapa contoh sikap toleransi dalam masyarakat antara lain:

  1. Menghargai pendapat dan/atau pemikiran orang lain yang berbeda dengan kita
  2. Saling tolong-menolong demi kemanusiaan tanpa memandang perbedaan suku, ras, agama, atau kepercayaan.
  3. Menghargai perbedaan antar pemeluk agama.
  4. Menghargai pendapat dan pemikiran orang/kelompok lain yang berbeda dari kita
  5. Membiarkan orang lain menganut kepercayaannya.
  6. Ketika ada orang salah dalam mengerjakan sesuatu, tidak kita hina dan caci maki.

Nah, itulah tadi serangkaian artikel yang memberikan referensi terkait dengan pengertian toleransi menurut para ahli, jenis, tujuan, manfaat, dan contohnya di masyarakat. Semoga melalui tulisan ini bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan bagi pembaca. Trimakasih,

Saya adalah lulusan Universitas Lampung Tahun 2022 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang bercita-cita ingin menjadi dosen