Pengertian Sosialisme, Ciri, Prinsip, dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian Sosialisme

Sosialisme merupakan paham yang mengacu pada sistem apapun di mana produksi dan distribusi barang serta jasa  merupakan tanggung jawab bersama sekelompok orang. Sosialisme berdasar pada teori ekonomi serta politik yang menganjurkan prinsip kolektivitas. Setiap bentuk negara-negara tidak dapat dicap sebagai sosialis jika mereka belum menyatakan diri mereka seperti itu dalam konstitusi atau melalui nama nasional mereka.

Sepanjang sejarah sosialisme, mungkin telah dipraktikkan di banyak negara tetapi sebenarnya negara tersebut belum dicap sebagai negara sosialis. Untuk lebih memahami sosialisme, maka pada artikel ini dijelaskan mengeni pengertian, ciri-ciri, prinsip serta beberapa contoh sosialisme.

Sosialisme

Sosialisme tidak menginginkan individu didominasi oleh individu lainnya, akan tetapi menginginkannya mampu bertindak atas tanggung jawabnya sendiri. Penentuan nasib sendiri oleh seluruh rakyat hanya bisa tercapai melalui adanya solidaritas. Sosialisme mengisyaratkan pelaksanaan secara efektif hak menentukan bersama dalam bidang politik, pekerjaan dan pendidikan.

Pengertian Sosialisme

Sosialisme merupakan transisi antara kapitalisme dan komunisme. Keduanya dibedakan oleh distribusi barang yang tidak merata dan pembayaranya sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Sosialisme juga didefinisikan sebagai teori-teori ekonomi dan politik yang mengadvokasi kepemilikan dan administrasi kolektif atau pemerintah atas alat-alat produksi dan distribusi barang.

Pengertian Sosialisme Menurut Para Ahli

Beberapa definisi sosialisme yang diungkapkan oleh para ahli adalah sebagai berikut antara lain:

Frans Magniz Suseno

Kata sosialisme pertama kali muncul di Perancis sekitar tahun 1830. Pengertian komunisme dan sosialisme hampir sama . Istilah komunisme digunakan bagi penganut aliran sosialis yang lebih radikal. Mereka menuntut penghapusan penuh atas hak milik pribadi, kesamaan konsumsi dan mengharapkan kesejahteraan komunis bukan dari kebaikan pemerintah, melainkan semata-mata dari perjuangan mereka itu sendiri.

Sastradiepora

Sosialisme merupakan doktrin ekonomi dan politik yang menganut dan membela paham mengenai kepemilikan sosial atas alat-alat produksi dan penghapusan motif laba. Disamping itu, Sosialisme merupakan sistem kepemilikan dan pelaksanaan kolektif atas faktor-faktor produksi. Khususnya barang-barang modal yang biasanya diberikan oleh pemerintah.

Thomas Mayer

Pada masyarakat sosialis, di dalamnya semua orang dapat hidup dan bekerja sama dalam kebebasan dan solidaritas serta hak-hak yang sama. Tujuan sosialisme adalah mengorganisasikan kaum buruh dan dengan menjamin distribusi hasil yang merata guna memberikan ketenteraman dan peluang yang sama untuk semunya.

Noel Babeuf

Negara sosialis adalah negara di mana produksi harus diatur bersama, hak pribadi dihapus, setiap orang diberi kegiatan sesuai dengan bakat dan kemampuannya, tanah harus dinasionalisasi, tetapi diserahkan kepada kaum tani untuk digarap. Setiap orang harus menyerahkan hasil pekerjaannya dan menerima kembali bagiannya dari pemerintah. Menurutnya, semua keburukan manusia akan teratasi ketika sistem tersebut diadakan.

Louis Blane

Sosialisme bertujuan untuk mengatasi nasib buruk  buruh dalam kapitalisme purba dan pekerjaan harus diorganisasikan kembali. Kaum borjuis harus bekerja sama dengan kelas buruh. Negara diharapkan mampu mengorganisasikan sektor produksi hingga dapat menghapus persaingan bebas atau tanpa batas.

Ciri Sosialisme

Karakteristik sosialisme dapat kita ketahui seperti di bawah ini antara lain:

  1. Ekonomi terencana dan terpusat

Paham sosialiasme sistem ekonominya diatur oleh pemerintah/penguasa suatu negara. Sosialisme dapat membatasai suatu kreasi dan inovasi bagi seseorang untuk berkarya. Melalui pembatasan ini, telah jelas bahwa paham ini cenderung meminimalisir kegiatan bisnis.

  1. Kepemilikan publik atas alat-alat produksi

Alat-alat produksi yang digunakan dalam sistem perekonomian dikuasai oleh negara untuk kepentingan publik, bukan milik pribadi. Sebagian besar alat produksi berada di bawah kendali sosial dan demokratis

  1. Penghapusan properti pribadi

Properti atau hak milik atas nama pribadi dihapuskan. Dengan kata lain terdapat penghapusan total kelas kapitalis dan feodal. Tujuannya untuk mencegah hak waris yang semakin memperkaya para pemilik modal.

  1. Tahap transisi menuju tahap akhir (komunisme)

Sebenarnya paham sosialisme merupakan protes dari adanya paham kapitalisme. Kekayaan yang hanya dinikmati oleh para pemilik modal mengakibatkan kaum buruh tertindas.

Sehingga, sosialisme bertujuan untuk menghapuskan kesenjangan melalui kontrol negara. Seiring dengan berjalannya waktu, kontrol negara terlalu besar hingga mengakibatkan melemahnya kebebasan individu dalam menentukan nasib.

  1. Penindasan kegiatan anti-revolusioner

Negara sosialis melakukan penindasan kepada orang-orang yang tidak setuju atas kontrol negara. Penghapusan sistem kapitalis akan merugikan para pemilik modal hingga akhirnya mereka melakukan pemberontakan dan tidak mengikuti perubahan aturan dari pemerintah.

  1. Pembentukan satu partai (proletar) negara totaliter

Pada negara sosialis hanya terdapat satu partai yang memimpin negara dan mempengaruhi segala sendi kehidupan negara. Mulai dari aspek politik hingga aspek penting ekonomi. Pada akhirnya, yang menguasai perekonomian negara adalah para kaum pejabat tertentu yang menguasai sistem pemerintahan.

  1. Penyediaan layanan sosial oleh pemerintah

Negara sosialis mengutamakan masyarakatnya mendapatkan pelayanan sosial yang sama. Hal ini sesuai dengan konsep kepemilikan modal bersama untuk kepentingan bersama. Meskipun pada tiap negara memiliki praktik yang berbeda.

Prinsip Sosialisme

Prinsip-prinsip sosialisme yang diterapkan oleh beberapa negara adalah sebagai berikut:

  1. Kesetaraan

Prinsip kesetaraan menghendaki bahwa setiap orang memiliki kesempatan terkait kesetaraan untuk memiliki akses yang sama ke sarana material dan sosial yang diperlukan untuk menjalani kehidupan. Tidak semua sosialis menafsirkan kesetaraan dalam kesempatan dengan cara keberuntungan-egaliter.

Kesetaraan membutuhkan netralisasi ketidaksetaaan akses ke keuntungan yang dihasilkan dari keadaan masyarakat daripada pilihan mereka.

  1. Demokrasi

Setiap orang memiliki akses yang sama besarnya terhadap sarana yang diperlukan untuk berpartisipasi secara berarti dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka. Para sosialis mengungkapkan bahwa partisipasi demokratis harus tersedia tidak hanya di tingkat lembaga pemerintah, tetapi juga di berbagai arena ekonomi seperti dalam perusahaan.

  1. Kebebasan Individu

Kaum sosialis memiliki komitmen terhadap kebebasan individu. Komitmen ini mencakup versi gagasan standar kebebasan negatif dan non dominasi (membutuhkan keamanan dan campur tangan yang tidak pantas oleh orang lain). Tetapi biasanya juga termasuk bentuk penentuan nasib sendiri yang lebih menuntut dan positif sebagai kebebasan nyata untuk dapat mengembangkan proyek sendiri dan membuahkan hasil.

  1. Realisasi diri

Cita-cita realisasi diri melalui kegiatan yang dipilih secara otonom yang menampilkan pengembangan dan latihan kemampuan kreatif dan produktif mereka. Ketika kerja sama dengan orang lain kadang-kadang menginformasikan pandangan positif sosialis tentang kebebasan dan kesetaraan seperti dalam pandangan bahwa harus terdapat persyaratan akses ke masyarakat.

  1. Solidaritas

Orang harus mengatur kehidupan ekonomi mereka sehingga mereka memperlakukan kebebasan dan kesejahteraan orang lain secara intrinsik penting. Orang harus memiliki tanggung jawab ketika bekerja sama dengan orang lain. Prinsip ini menuntut adanya keadilan.

Contoh Sosialisme

Sosialisme di dalam sistem ekonomi, layanan kesehatan, pendidikan, perusahaan atau faksi-faksi negara lain ada dalam contoh-contoh sebagai berikut:

  1. The Mondragon Corporation, sebuah federasi koperasi yang saat ini mempekerjakan 85.066 orang. Federasi ini bertempat di wilayah Basque
  2. Toko roti yang membayar semua staf jumlah uang yang sama berdasarkan pada profitabilitas bisnis. Pekerja memilih untuk membuat keputusan bisnis.
  3. Bekas Uni Soviet juga merupakan contoh dari sistem sosialis.
  4. Kuba, ekonominya dikelola negara dan tidak memiliki bursa saham. Semua layanan kesehatan dan pendidikan serta dikelola sepenuhnya oleh pemerintah.
  5. Negara Korea Utara adalah negara sosialis, tidak memiliki bursa, mendukung banyak program sosial, dan perekonomian dikelola oleh negara.
  6. Ekonomi Vietnam sebagian besar dikelola negara dank arena itu dapat dianggap mengikuti kebijakan sosialis.
  7. Tiongkok memiliki elemen sosialisme yang tetap ada meskipun telah menghilangkan layanan kesehatan yang disosialisasikan. Ekonomi masih dikelola negara.
  8. Pemerintah Vaenezuela menyediakan banyak sekali program sosial dan dapat diangap sebagai negara sosialis.
  9. Ekonomi Suriah dapat dianggap sebagai sosialis karena layanan kesehatan mereka adalah program universal dan ekonomi mereka dijalankan oleh negara.
  10. Laos memiliki banyak ikatan dengan negara-negara sosialis lainnya dan menjalankan mayoritas ekonomi.
  11. Kesehatan Swedia adalah program yang disosialisasikan. Pendidikan di Swedia juga merupakan bagian dari arti kebijakan publik sosialis yang memberikan pendidikan yang didanai dan dikelola pemerintah di semua tingkatan kepada warga negara.
  12. Media Zambia dianggap sebagai sosialis karena dikelola pemerintah. Layanan kesehatan Zambia juga bersifat universal dan karenanya merupakan contoh sosialisme.
  13. Turkmenistan adalah contoh kuat sosialisme dengan energy yang disubsidi oleh pemerintah, banyak subsidi perumahan dan ekonomi yang sebagain besar dikelola negara.

Demikianlah serangkain artikel yang sudah kami tuliskan kepada segenap pembaca yang berkaitan dengan materi pengertian sosialisme menurut para ahli, ciri, prinsip, dan contohnya dalam berbagai bidang. Semoga memberikan referensi atas pengetahuan yang diinginkan. Trimakasih,

Daftar Pustaka
  • https://stanford.edu.entries/socialism
  • https://exapmples.yourdictionary.com/examples-of-socialism.html
Guru PPKn Alumni Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan di Kampus Negeri Jawa Tengah