Tanggung jawab pada hakekatnya menjadi sesuatu yang harusdilakukan sebagai anggota masyarakat, hal ini dikarenakan setiap manusia terlahir dengan masing-masing tanggung jawab di pundaknya. Baik itu bertanggung jawab atas sesuatu (atau seseorang) yang berarti bahwa seseorang berkewajiban (terhadap) penerima untuk tindakan, hasil tindakan, tugas dan keadaan, dan bahwa ia harus membenarkan tindakan ini dan hasil sebelum (atau dalam menghadapi) penilaian, sesuai dengan standar, kriteria, atau dalam jenis norma yang ada.
Sehingga atas dasar inilah seserang yang bertanggung jawab harus membenarkan tindakannya. Dimana dia harus bertanggung jawab (‘bertanggung jawab‘ dalam arti yang lebih sempit) yaitu bertanggung jawab atas tindakan tersebut.
Tanggung Jawab
Tanggung jawab yang juga dikenal dengan istilah asing responsibility berasal dari bahasa responsus yang berarti “untuk merespons”. Atas penjelasan ini maka bisa menjadi kata lain untuk perihal tentang kepercayaan, dan itu dapat digunakan untuk menggambarkan kekuatan sosial yang memotivasi kita untuk mengambil tanggung jawab individu.
Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya jika terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, atau juga berarti hak yang berfungsi menerima pembebanan sebagai akibat sikapnya oleh pihak lain.
Sehingga dapat dikatakan bahwa, tanggung jawab merupakan sebuah tindakan yang dilakukan oleh tiap-tiap individu yang didasarkan pada kewajiban ataupun panggilan hati seseorang, yaitu sikap yang menunjukkan bahwa seseorang tersebut memiliki rasa peduli dan kejujuran yang sangat tinggi.
Pengertian Tanggung Jawab Menurut Para Ahli
Adapun definisi tanggung jawab menurut para ahli, antra lain:
- Kamus Bahasa Besar Indonesia, Pengertian tanggung jawab adalah suatu keadaan dimana wajib untuk menanggung segala sesuatu, sehingga berkewajiban untuk menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
- Friedrich August von Hayek, Pada hakikatnya masing-masing individu yang dapat bertanggungjawab. Hanya mereka yang dapat memikul akibat dari perbuatan mereka. Oleh sebab itu, istilah tanggungjawab pribadi atau tanggungjawab sendiri sebenarnya “mubadzir”. Masyarakat yang tidak mengakui bahwa tiap-tiap individu mempunyai nilainya sendiri yang berhak untuk diikutinya, tidak akan bisa menghargai martabat individu tersebut dan tidak bisa mengenali hakikat kebebasan.
- George Bernard Shaw, Orang yang bisa bertanggungjawab pada tindakannya dan mempertanggungjawabkan perbuatannya hanyalah orang yang dapat mengambil keputusan dan bertindak tanpa tekanan dari pihak manapun atau secara bebas.
- Sugeng Istanto, Pertanggungjawaban bisa didefinisikan sebagai kewajiban untuk memberikan jawaban sebagai perhitungan atas semua hal yang terjadi dan arti kewajiban untuk memberikan pemulihan atas kerugian yang mungkin ditimbulkannya.
- Burhanudin (2000), Definisi tanggung jawab adalah sebagai kesanggupan untuk menetapkan sikap terhadap suatu perbuatan yang diemban dan kesanggupan untuk memikul risiko dari sesuatu perbuatan yang dilakukan.
Ciri Tanggung Jawab
Secara umum, orang yang bertanggung jawab mempunyai ciri sebagai berikut;
- Selalu bersikap dan berperilaku tidak merugikan orang lain.
- Mempunyai kebiasaan mengontrol diri dalam setiap tindakan.
- Berhati-hati dalam memutuskan dan melakukan sesuatu.
- Mempunyai sikap rela berkorban.
- Dapat mengendalikan diri.
- Selalu berperilaku sesuai dengan arti norma yang berlaku.
Karakteristik Orang yang Bertanggung Jawab
Setidaknya terdapat beberapa karakteristik sebagai orang yang bertanggung jawab, antara lain:
- Melaksanakan panggilan tugas
- Mampu membedakan yang benar dan salah
- Mengambil pendirian tentang apa yang terjadi
- Tidak melihat apa yang akan dikatakan orang tetapi hanya apa yang dianggap benar
- Melakukan hal yang benar bahkan ketika tidak ada yang menonton
- Peduli tentang bagaimana tindakannya memengaruhi orang lain
- Tidak mengeksploitasi orang atau hal-hal atau memanjakan diri dengan sia-sia tetapi menggunakan hal-hal yang tidak berlebihan.
- Bersedia mengambil risiko membuat kesalahan
- Mengakui kesalahan dan tidak menyalahkan orang lain atas pilihan buruknya
- Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
- Berani membuat komitmen dan kemudian menindaklanjutinya
- Menyadari apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan
- Mengetahui bahwa ia memiliki peran penting untuk dimainkan
- Memahami bahwa jika itu adalah pekerjaanya, tidak ada yang akan melakukannya untuknya, meskipun orang lain akan membantu
- Bersikap jujur dengan diri sendiri (jangan melakukan khayalan diri sendiri)
Dampak Tanggung Jawab
Kita sepenuhnya bertanggung jawab atas hidup kita. Keterangan ini adalah prinsip dasar yang harus kita anut jika kita merencanakan kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup dan pekerjaan kita. Dengan menanamkan rasa tanggung jawab, kita tidak akan mengambinghitamkan orang atau hal lain sebagai penyebab kegagalan kita untuk menghindari tanggung jawab atas tindakan kita sendiri.
Bertanggung jawab berarti melakukan apa yang perlu dilakukan, ketika itu perlu dilakukan. Ini berarti menetapkan prioritas dan mengambil tindakan terhadapnya. Ketika kita bertanggung jawab, kita tidak menunda tugas karena itu membuat kita tidak nyaman, atau itu adalah sesuatu yang benar-benar tidak ingin kita lakukan. Kita memenuhi janji yang kita buat, bukan hanya untuk orang lain, tetapi untuk diri kita sendiri juga.
Bertanggung jawab juga berarti kita belajar mengatur waktu kita untuk mencapai tujuan kita jangan berlebihan untuk mengambil terlalu banyak hal dalam waktu bersamaan karena akan membuat kita kewalahan.
Terdapat beberapa dampak positif atau keuntungan yang dapat kita peroleh sebagai orang yang bertanggungjawab, antara lain:
- Menggapai rasa pencapaian
Salah satu perasaan paling memberdayakan yang bisa kita dapatkan, adalah mengetahui bahwa kita telah mendapatkan sesuatu yang membutuhkan upaya dan tanggung jawab yang luar biasa untuk mencapainya.
Perasaan ini bahkan tidak dapat digambarkan dengan kata-kata, itu hanya sesuatu yang harus dialami. Setelah sepenuhnya dirasakan, respon emosional ini bisa membuat ketagihan, dan dorongan kuat untuk menaklukkan apa pun yang kita tetapkan juga.
- Pertumbuhan sejati akhirnya dimulai, dan pengalaman baru muncul
Hanya ketika kita mulai mengambil tanggung jawab penuh atas segala hal dalam hidup kita, apakah itu kesehatan, keuangan, tujuan, hubungan, kerohanian, kecerdasan, dll. Tujuan dan pertumbuhan sejati kita sebagai manusia yang sadar mulai aktif.
Jika kita selalu bergantung pada orang lain untuk melakukan sesuatu untuk kita, atau untuk menyelamatkan kita, kita akan tetap stagnan. Itu seperti kita hanya duduk di kursi penumpang, sedangkan orang lain mengambil tanggung jawab untuk mengantar kita.
Hal tersebut dapat menjadi analogi konsep sikap tanggung jawab pada diri kita, jika kita dapat mengemudi sendiri (bertanggung jawab atas diri sendiri), alih-alih orang lain selalu mengarahkan kita, kita sekarang yang bertanggung jawab atas hidup kita. Kita memutuskan ke mana kita akan pergi, dan pengalaman baru apa yang bisa kita miliki. Kemungkinannya tidak terbatas.
- Tidak ada lagi ketergantungan
Ketika kita bertanggung jawab penuh atas semua yang kita lakukan dalam hidup kita, ketergantungan kita pada orang lain akan hilang. Kita tidak harus selalu bergantung pada orang lain, untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.
Satu-satunya orang yang dapat kita andalkan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan dalam hidup, adalah diri kita sendiri. Orang-orang dapat membantu dan membimbing kita, tetapi kita harus menjadi orang yang melakukan apa yang diperlukan.
- Kelimpahan sejati
Ketika kita akhirnya menjadi bertanggung jawab untuk setiap aspek kehidupan kita, kita menjadi pemberi, dan bukan pengambil. Memberi menopang hidup, mengambil menghancurkan kehidupan. Tergantung pada orang lain menjadi pengambil. Menjadi pemberi / penerima akan menciptakan kelimpahan tanpa akhir dalam realitas kita, karena kita sekarang mengambil bagian dalam mempertahankan kehidupan.
Pada gilirannya, menciptakan dampak positif yang mendalam di alam semesta. Mewujudkan realitas kita menjadi lebih mudah, karena sekarang kita memberi manfaat bukan hanya diri kita sendiri.
- Mengetahui kita memiliki tujuan
Setiap makhluk hidup di Bumi memiliki tujuan tertentu. Kita juga tidak berbeda. Orang gelandangan pun tidak berbeda. Semuanya sama, tidak ada yang lebih baik, atau lebih buruk. Hanya saja banyak yang tidak menyadari atau menghargai nilai mereka sendiri.
Sayangnya, kebanyakan orang tidak dapat menemukan tujuan mereka yang sebenarnya, karena kurangnya tanggung jawab yang diperlukan untuk berkembang ke titik itu. Banyak dari kita memiliki terlalu banyak gangguan, untuk mengambil waktu dan upaya yang diperlukan untuk menemukan tujuan jiwa kita dan menindaklanjutinya.
Contoh Tanggung Jawab
Berikut ini beberapa contoh sikap tanggung jawab yang ada di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai berikut;
-
Tanggung jawab di lingkungan rumah
Misalnya untuk contoh tanggung jawab di lingkungan keluarga/rumah, diantaranya;
- Seorang ayah bertanggung jawab untuk menafkahi keluarganya agar senantiasa berkecukupan dalam memenuhi kebutuhan hidup semua anggota keluarga.
- Seorang ibu berusaha yang terbaik untuk mengelola tata rumah tangga yang baik dan benar agar seluruh anggota keluarganya dapat berkegiatan dengan baik.
- Anak-anak yang selalu berusaha melakukan tanggung jawabnya untuk belajar dengan bersungguh-sungguh agar dapat berbakti pada orang tuanya.
-
Tanggung jawab di lingkungan Sekolah
Misalnya untuk contoh sikap tanggung jawab yang ada di dalam lingkungan sekolah, antara lain;
- Siswa-siswi yang secara sadar melakukan tanggung jawabnya untuk menaati semua tata tertib yang berlaku di sekolah.
- Para guru yang dengan sepenuh hati mengajarkan materi agar siswa-siswinya mengerti apa yang mereka ajarkan.
- Para siswa yang melaksanakan kewajiban piket kebersihan kelas atau gotong royong untuk membersihkan sekolah.
-
Tanggung jawab di lingkungan masyarakat
Misalnya untuk bentuk tanggung jawab yang ada di dalam contoh lingkungan masyarakat, antara lain sebagai berikut;
- Bapak-bapak Siskamling (sistem keamanan lingkungan) yang melakukan ronda setiap malam untuk menjaga keamanan lingkungan.
- Anggota masyarakat yang dengan sepenuh hati melakukan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan sekitar.
- Kepala keluarga yang bersedia untuk membayar iuran di tingkat RT (Rukun Tetangga), RW (Rukun Warga), atau di tingkat desa.
Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa ‘tanggung jawab‘ tidak hanya digunakan dalam arti deskriptif, untuk menyatakan bahwa seseorang memikul tanggung jawab. Yang terpenting, ini juga merupakan gagasan atribusi evaluatif – seseorang dibuat atau dianggap bertanggung jawab atau dipanggil untuk mempertanggungjawabkan sesuatu.
Sehingga tanggung jawab merupakan ciri manusia yang beradab (berbudaya). Manusia memiliki perasaan tanggungjawab sebab ia menyadari dampak atau akibat baik atau buruk atas perbuatannya tersebut, dan memiliki kesadaran juga bahwa pihak lain membutuhkan pengabdian atau pengorbanannya.
Seseorang dapat memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab melalui upaya misalnya melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tanggung jawab bersifat kodrati, yang artinya sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Setiap manusia pasti memiliki tanggung jawab. Jika ia tidak mau bertanggung jawab, maka akan ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab tersebut.
Dengan demikian, tanggung jawab bisa dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain.
Itulah tadi serangkaian tulisan yang telah melakukan pembahasan terkait dengan pengertian tanggung jawab menurut para ahli, ciri, dampak, dan contohnya di masyarakat, sekolah, dan keluarga. Semoga melalui tulisan ini memberikan wawasan serta refrensi kepada segenap pembaca sekalian.