Pengertian Mufakat, Ciri, Manfaat, dan Contohnya

Diposting pada
Pengertian Mufakat, Ciri, Manfaat, dan Contohnya
Pengertian Mufakat adalah

Kata mufakat dalam Bahasa Inggris sama dengan kata consensus. Dalam KBBI kata konsensus itu sendiri dapat diartikan sebagai kesepakatan kata atau permufakatan bersama (mengenai pendapat, pendirian, dan sebagainya) yang dicapai melalui kebulatan suara.  Ketika ada konsensus, semua orang menyetujui suatu hal. Setiap kali ada ketidaksetujuan, itu berarti bahwa tidak ada kesepakatan.

Ketika Anda berbicara tentang semua orang di dunia, sulit untuk menemukan konsensus tentang apa pun. Terlalu banyak pendapat. Namun, dalam kelompok yang lebih kecil, mencapai konsensus adalah mungkin. Konsensus menyatukan orang untuk belajar, berbicara, dan menemukan landasan bersama untuk bertindak. Untuk memperjelas pemahaman kita tentang apa itu konsensus atau yang dalam artikel ini akan disebut dengan mufakat, maka artikel ini akan mengulas tentang pengertian mufakat, ciri, manfaat, dan contohnya.

Mufakat

Mufakat merupakan pendapat atau keputusan yang disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam musyawarah. Musyawarah itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan untuk menyatukan pendapat yang berbeda-beda.

Sehingga, apabila kita mendengar tentang istilah musyawarah untuk mufakat artinya yaitu suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh keputusan yang disetujui oleh semua pihak. Jika mufakat tidak diperoleh, maka dalam musyawarah boleh dilakukan voting, yaitu pengambilan suara terbanyak dari peserta musyawarah.

Hal tersebut sebagaimana pengambilan keputusan melalui konsensus yaitu proses pengambilan keputusan kelompok di mana anggota kelompok berkembang, dan setuju untuk mendukung keputusan demi kepentingan terbaik seluruh kelompok atau tujuan bersama.

Konsensus dapat didefinisikan secara profesional sebagai resolusi yang dapat diterima, resolusi yang dapat didukung, meskipun bukan “favorit” dari setiap individu. Konsensus berasal dari kata Latin cōnsēnsus (kesepakatan), yang berasal dari cōnsentiō yang secara harfiah berarti merasakan kebersamaan.

Kata ini digunakan untuk menggambarkan keputusan dan proses mencapai keputusan. Pengambilan keputusan konsensus dengan demikian berkaitan dengan proses musyawarah dan penyelesaian suatu keputusan, dan dampak sosial, ekonomi, norma hukum, lingkungan dan politik dari penerapan proses ini.

Sebagai proses pengambilan keputusan, konsensus bertujuan untuk:

  1. Mencari Kesepakatan: Suatu proses pengambilan keputusan konsensus berupaya menghasilkan sebanyak mungkin persetujuan.
  2. Kolaboratif: Peserta berkontribusi terhadap proposal bersama dan membentuknya menjadi keputusan yang memenuhi keprihatinan semua anggota kelompok sebanyak mungkin.
  3. Kooperatif: Peserta dalam proses konsensus yang efektif harus berusaha untuk mencapai keputusan terbaik untuk kelompok dan semua anggotanya, daripada bersaing untuk preferensi pribadi.
  4. Egaliter: Semua anggota dalam proses pengambilan keputusan konsensus harus diberi, sedapat mungkin, input yang sama ke dalam proses. Semua anggota memiliki kesempatan untuk mempresentasikan, dan mengubah proposal.
  5. Inklusif: Sebanyak mungkin pemangku kepentingan harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan konsensus.
  6. Partisipatif: Proses konsensus harus secara aktif meminta masukan dan partisipasi semua pembuat keputusan.

Pengertian Mufakat

Mufakat mempunyai 4 arti. Mufakat sebagai sebuah homonim karena arti-artinya mempunyai ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Adapun ke-4 arti tersebut, antara lain:

  1. Mufakat memiliki arti dalam kelas adjektiva atau kata sifat. Sebagai sebuah kata sifat mufakat bisa mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih spesifik.
  2. Mufakat juga termasuk nomina atau kata benda, sehingga mufakat bisa menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.
  3. Mufakat juga termasuk verba atau kata kerja, sehingga mufakat bisa menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.
  4. Mufakat juga termasuk dalam ragam bahasa cakapan. Mufakat masuk ke dalam bahasa gaul atau bahasa ABG yaitu ragam bahasa Indonesia nonstandar yang biasanya dipakai oleh anak muda.

Dalam pelaksanaan musyawarah yang ingin dicapai adalah kata mufakat. Akan tetapi terkadang pada kenyataannya tidak semua orang bersedia menyetujui apa yang menjadi hasil dari musyawarah. Oleh sebab itu, dibutuhkan prinsip-prinsip tertentu dalam bermusyawarah agar tercapai mufakat.

Prinsip-prinsip tersebut dibutuhkan agar musyawarah bisa dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan nilai-nilai dasar Pancasila sebagai dasar negara kita.

Berikut ini beberapa prinsip yang dibutuhkan dalam bermusyawarah untuk mufakat:

  1. Bersumber Pada Pancasila

Prinsip pertama dalam bermusyawarah untuk mencapai mufakat adalah kegiatan tersebut harus bersumber pada sila keempat Pancasila. Proses perumusan Pancasila sebagai dasar bagi negara kita sehingga segala hal harus senantiasa bersumber pada Pancasila, terlebih lagi berkaitan dengan musyawarah.

Sebab ini merupakan kegiatan pengambilan keputusan untuk kepentingan banyak orang dan kemaslahatan banyak orang sehingga keputusan yang diambil oleh seseorang dalam menentukan arah kebijakan juga harus berdasarkan pada ideologi Pancasila.

  1. Setiap Keputusan Tidak Boleh Bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945

Keputusan yang dihasilkan dari musyawarah harus sesuai dengan arti nilai-nilai Pancasila. Oleh sebab itu, setiap keputusan yang dihasilkan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila maupun sifat-sifat UUD 1945. Jika keputusan tersebut bertentangan, maka harus dihapuskan.

  1. Setiap Orang Mempunyai Kesempatan dan Hak yang Sama dalam Musyawarah

Prinsip bermusyawarah untuk mufakat yang selanjutnya adalah masing-masing orang memiliki serangkaian definisi hak dan kesempatan yang sama untuk menyatakan pendapatnya dalam musyawarah. Dalam menyampaikan pendapatnya tersebut, setiap orang harus menaati asas-asas dalam berpendapat. Senisa mungkin jangan sampai kebebasan berpendapat justru mendatangkan perselisihan

  1. Setiap Keputusan Harus Dilaksanakan Semua Orang

Prinsip penting dalam musyawarah untuk mufakat yang tak kalah penting adalah setiap orang yang terkait dengan musyawarah harus bersedia melakukan apa pun keputusan yang dihasilkan dalam musyawarah. Jika ada yang tidak melakukan hasil tersebut, maka ketertiban dan keamanan mungkin tidak terwujud.

  1. Jika Mufakat Tidak Tercapai, Maka Dilakukan Voting

Prinsip bermusyawarah untuk mufakat yang terakhir adalah saat terjadi perdebatan sengit ketika musyawarah dan tidak membuahkan kesepakatan, maka cara yang dapat dilakukan untuk menghasilkan keputusan yaitu melalui mekanisme voting atau pemungutan suara.

Keputusan yang akan diambil adalah keputusan yang dipilih oleh suara mayoritas. Mekanisme ini biasanya dihindari dan sebelum diadakan voting dilakukan mekanisme lobi, atau membicarakan kembali permasalahannya agar nantinya tidak dasa salh satu yang dirugikan.

Pengertian Mufakat Menurut Para Ahli

Adapun definisi mufakat atau konsessus menurut para ahli, antara lain:

  1. KBBI, Mufakat artinya (1) Setuju; seia sekata; sepakat, (2) Persetujuan; kata sepakat, (3) Pembicaraan; perundingan, (4) Berunding; berbicara dengan.
  2. Cambridge Dictionary, Konsensus adalah pendapat atau keputusan yang diterima secara umum di antara sekelompok orang
  3. Collins Dictionary, Konsensus adalah kesepakatan umum di antara sekelompok orang.
  4. Demokrasi, Bahwa dalam sistem demokrasi pengertian mufakat adalah sebuah hasil musyawarah yang sebelumnya disetujui dan untuk mencapai mufakat maka perlu adanya muafakat akan tetapi mengedepankan pada prinsip musyawarah.

Ciri Mufakat

Terdapat beberapa karakteristik yang ada di dalam musyawarah mufakat, antara lain sebagai berikut;

  1. Dalam proses musyawarah, semua peserta harus lebih mengutamakan kepentingan bersama dengan pertimbangan moral dan hati nurani yang jujur.
  2. Usul dan saran yang dari peserta musyawarah harus disampaikan dengan mudah untuk dipelajari dan tidak memberatkan dalam pelaksanaannya. Artinya bahwa semua usulan dan pendapat yang diajukan sesuai dengan hati nurani dan dapat diterima akal sehat.
  3. Segala usulan dan pendapat disampaikan dalam rangka mencaapai tujuan untuk kepentingan bersama.

Keputusan yang dihasilkan dari musyawarah memiliki kelebihan, yaitu hasil keputusan lebih bermutu  tinggi, dan bisa diterima orang banyak, dapat menampung aspirasi orang banyak, dan hasilnya bisa dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pelaksanaan musyawarah bisa mencapai mufakat jika ada usaha untuk mendukung beragam pendapat yang berbeda, kemudian dicari pemecahannya. Pemecahan tersebut akan menghasilkan keputusan bersama. Keputusan bersama bisa tercapai jika peserta musyawarah menggunakan akal sehat dan hati nurani yang luhur, beriktikad baik, bersikap jujur, saling menghargai pendapat orang lain, serta diliputi semangat kekeluargaan.

Pengambilan keputusan yang didasarkan pada musyawarah mufakat sangat penting, hal tersebut untuk menghindari adanya perselisihan di antara peserta musyawarah sehinggda dari anggota yang melaksanakn musyawarag dapat menerima hasil dari adanya mufakat tersebut.

Manfaat Mufakat

Manfaat bermusyawarah yaitu masalah yang sulit akan mudah dipecahkan, masalah berat akan menjadi ringan, dan bisa meningkatkan rasa kekeluargaan, serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dan juga dapat mewujudkan pengamalan nilai pancasila yang ke 3 yaitu tentang Persatuan.

Secara lebih rinci, musyawarah mufakat mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya yaitu:

  1. Musyawarah mufakat adalah cara yang tepat untuk mengatasi berbagai silang pendapat.
  2. Musyawarah mufakat bisa menghindari dan mengatasi kemungkinan terjadinya konflik.
  3. Musyawarah mufakat memiliki peluang untuk mengurangi penggunaan kekerasan dalam memperjuangkan kepentingan. 

Contoh Mufakat

Contoh sikap yang harus ditunjukkan dalam bermusyawarah untuk mufakat, misalnya adalah sebagai berikut;

  1. Bersedia mendengarkan pendapat orang lain
  2. Tidak mencela pendapat orang lain
  3. Bersedia dan ikhlas untuk mengikuti hasil akhir dari musyawarah
  4. Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk memberikan pendapat dalam musyawarah

Contoh sikap mufakat di lingkungan sekolah, misalnya:

  1. Memilih ketua kelas secara musyawarah
  2. Mempersiapkan acara kemerdekaan di sekolah dgn musyawarah
  3. Mempersiapkan perlombaan antar sekolah scr musyawarah mufakat

Itulah tadi serangkaian tulisan yang telah memberikan penjelasan kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian mufakat menurut para ahli, ciri, manfaat, dan contohnya di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bisa memberikan referensi. Trimakasih,

Saya adalah lulusan Universitas Lampung Tahun 2022 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang bercita-cita ingin menjadi dosen