Ancaman di Bidang Ideologi dan Cara Mengatasinya

Diposting pada

Ancaman Bidang Ideologi di Indonesia

Ancaman ideologi merupakan arti ancaman yang paling serius karena merupakan peneyebab adanya disintegrasi bangsa. Ideologi mengakibatkan munculnya radikalisasi dan terbentuknya kelompok-kelompok pemberontak guna memperjuangkan ideologi baru atau mempertahankan ideologi lama.

Ancaman di Bidang Ideologi

Arti ideologi yang datang dari luar dan tidak sesuai dengan ideologi negara merupakan ancaman. Ideologi tersebut berkembang dan menyebar seiring dengan perkembangan teknologi. Akses informasi yang mudah mengakibatkan interaksi yang intenst meskipun jauh jaraknya.

Masyarakat dapat dengan mudah terkontaminasi ideologi-ideologi baru tersebut. Bahkan lembaga dalam sistem pemerintahan juga bisa meyakini ideologi yang melanggar ideologi negara karena kondisi politik yang sulit.

Pengertian Ancaman di Bidang Ideologi

Ancaman dalam bidang ideologi merupakan ancaman yang dapatmembahayakan pemikiran masyarakat sehingga juga mengancam falsafah negara. Ancaman ini melemahkan pemahaman rakyat mengenai ideologi bangsanya. Akibatnya, perilakunya mereka menyimpang dari ideologi negara.

Ancaman ideologi sering juga menimbulkan gerakan separatis karena mempunyai ideologi yang berbeda dengan negara. Etika dan moral bangsa juga dapat mengalami kemeorosatan akibat ancaman ideologi.

Macam Ancaman di Bidang Ideologi

Macam ancaman yang menyerang ideologi negara dan biasa kita temui dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut:

  1. Komunisme

Komunisme sebagai anti kapitalisme menjadi kontrofersi akibat adanya kekerasan paham mereka. Banyak tersebar dalam masyarakat simbol-simbol komunis yang menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Makna komunisme dengan kediktatorannya dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

  1. Pola pikir Atheisme

Atheisme merupakan penyimpangan arti nilai-nilai agama. Atheis tidak percaya kepada adanya Tuhan. Mereka hanya percaya kepada pengetahuan dan tidak menganut agama atau kepecayaan apapun. Atheisme berkembang sangat pesat melalui komunitas dan media sosial.

Anggota komunitas menjadi fluencer bagi orang lain yang mengalami kebimbangan dalam pencarian Tuhan. Media sosial juga menjadi sarana untuk mengajak orang untuk menarik orang mengikuti paham atheisme.

  1. Sekulerisme

Sekulerisme adalah sebuah ideologi yang percaya bahwa negara atau institusi harus terpisah dengan agama. Kaum sekuler percaya pada ilmu pengetehuan dan perbaikan kehidupan. Hal ini sangat bertentangan bagi negara yang sangat menjunjung nilai Ketuhanan seperti Indonesia.

Meskipun bukan negara agama, namun campur tangan Tuhan sangat penting dalam kehidupan bernegara. Selain itu, hak-hak atas juga harus diakui dan dilindungi eksistensinya.

  1. Hedonisme

Hedonisme atau dalam arti gaya hidup yang berlebihan semakin marak dalam kehidupan masyarakat. Klasifikasi kebutuhan primer, sekunder dan tersier sudah tidak berlaku lagi. Barang tersier atau mewah menjadi kebutuhan pokok hanya untuk menunjukkan eksistensi diri.

Bahkan semakin majunya media sosial dimanfaatkan untuk pamer gaya hidup. Tanpa peduli pengeluaran dan pendapatan, yang penting mereka eksis di media sosial. Hal ini merupakan satu langkah mundur untuk menuju masyarakat tangguh dan mandiri. Selain itu, hedonism sangat mendorong adanya kesenjangan sosial.

  1. Materialisme

Paham dalam filsafat yang meyakini bahwa hal yang benar-benar ada atau eksis adalah materi (kebendaan). Materialisme merupakan elemen sentral dari humanism sekuler yang menolak agama tradisional demi kehidupan etis yang didasarkan pada akal dan kasih saying. Materialisme ini semakin berkembang akibat eksistensi diri yang berlebihan.

Misalnya, menilai barang-barang lebih dari persahabatan. Lebih mementingkan materi daripada cinta. Pertemanan hanya digunakan untuk mengambil keuntungan, seperti meminjam atau meminta barang. Bahkan terdapat beberapa orang yang lebih menyayangi barangnya daripada anak-anak mereka sendiri.

  1. Kapitalisme

Kapitalisme adalah paham yang mengedepankan nilai keuntungan sebesar-besarnya tanpa mempedulikan kesejahteraan masyarakat secara luas. Hal ini bertentangan dengan konsep negara dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dan keadilan sosial.

Namun, sekarang kapitalisme sudah menjadi rahasia umum. Bahkan kebijakan pemerintah pun juga bisa menjadi celah untuk berkembangnya kapitalisme. Hanya para pemilik modal dan pejabat pembuat kebijakan yang menguasai bisnis negara.

  1. Neoliberalisme

Neoliberalisme berusaha menciptakan suatu ketergantungan ekonomi sehingga menyebabkan ketergantungan dalam aspek lainnya. Ketergantungan ini akan menguntungkan kaum neoliberalisme terhadap negara yang mereka kuasai. Neoliberalisme merubah cara berpikir religius menjadi materialistik. Namun juga termasuk ancaman sosial, budaya dan ideologi.

Neoliberalisme bukan hanya ancaman dalam bidang ekonomi saja. Paham ini dapat memusnahkan peradaban karena masyarakat akan berusaha untuk menguntungkan dirinya masing-masing. Individualistik akan merebak di mana-mana sehingga akhirnya banyak konflik perebutan sumber daya atau kekayaan.

  1. Teror*sme

Teror*sme terdiri dari serangan yang terkoordinasi dan memiliki tujuan untuk membangkitkan perasaan takut kepada sekelompok orang maupun suatu bangsa. Teror yang dilakukan digunakan ketika tidak terdapat langkah lain yang dapat ditempuh untuk melaksanakannya.

Teror*sme juga bertujuan untuk menciptakan ketidakpercayaan masyarakat terhadap kemampuan pemerintah. Hal ini memaksa masyarakat atau kelompok tertentu untuk melakukan keinginan para pelaku teror. Paling utama adalah, teror*s melakukan teror sebagai perang psikologi.

Lebih lanjut, arti teror*sme juga sering dilakukan dengan tujuan untuk mengubah ideologi suatu negara. Mereka menyerang sekelompok masyarakat yang tidak sepaham dengan ideologi atau kepercayaan yang mereka miliki.

  1. Konsumerisme

Konsumerisme adalah salah satu ancaman ideologi yang pergerakannya tidak terlihat namun sangat cepat dan memiliki dampak yang cukup besar.

Kemudahan teknologi dan akses informasi dan komunikasi menyebabkan orang menjadi lebih mudah berbelanja dengan hanya berdiam diri di rumah. Hal ini mendorong konsumsi masyarakat atas barang yang kurang urgent meningkat.

  1. Westernisasi

Westernisasi adalah ancaman yang sudah ada sejak dahulu dan semakin meningkat intensitas penyebarannya seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Bukan hanya budaya barat yang identik dengan kebebasannya saja yang masuk ke Indonesia.

Namun, juga merambah ke kuliner, kebiasaan, pakaian, dan gaya hidup yang meniru orang Barat. Budaya, kuliner, kebiasaan, pakaian, dan gaya hidup lokal menjadi kabur bahkan hampir hilang

Cara Mengatasi Ancaman di Bidang Ideologi

Beberapa upaya mengatasi ancaman di bidang ideologi yang sudah disebutkan antara lain seperti di bawah ini:

  1. Memahami arti penting ideologi negara

Ideologi negara merupakan dasar penyelenggaraan negara. Untuk memahami ideologi negara dilakukan melalui pendidikan kewarganegaraan di negara masing-masing. Banyak masyarakat yang tidak peduli dengan ideologi negaranya sehingga mudah dimasuki oleh ideologi lain.

  1. Menanamkan nilai-nilai dasar negara dalam kehidupan sehari-hari

Nilai-nilai dasar negara harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya adalah agar dasar negara tetap eksis. Masyarakat harus menjalankan kehidupan sehari-hari dengan berpedoman pada dasar negara. Ketika menyimpang, berarti telah menjadi pengkhianat negara.

  1. Meminimalisir perilaku pemecah belah

Perilaku memcah belah misalnya konflik antar masyarakat, antar suku, antar daerah, konflik antar agama bahkan konflik dengan pemerintah. Konflik ini mengakibatkan perpecahan dan ideologi lain yang bertentangan dengan ideologi lawan secara otomatis akan mudah masuk dan digunakan sebagai ajang perlawanan.

  1. Memberantas gerakan separatis

Gerakan separatis bukan hanya meresahkan negara, namun juga keresahan masyarakat sipil. Gerakan separatis akan semakin berkembang apabila sudah ada masyarakat yang berhasil melakukan pemberontakan. Sehingga pemerintah harus memberikan sanksi yang tegas. Selain itu, masyarakat juga harus waspada dan turut berpartisipasi dalam pencegahan gerakan separatis.

  1. Memahami dan mengamalkan wawasan nusantara 

Wawasan nusantara, nasionalisme dan patriotisme adalah sikap-sikap yang harus dimiliki oleh setiap individu dalam masyarakat. Wawasan nusantara akan meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air sehingga masyarakat akan mempertahankan dan mengamalkan ideologi negara dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Setia dan melestarikan ideologi bangsa

Setia dan berusaha dalam melestarikan ideologi bangsa bisa dilakukan dengan melakukan filter terhadap ideologi yang tidak sesuai dengan ideologi negara. Mempertahankan ideologi negara yang dianut dari gangguan dan ancaman merupakan salah satu bentuk rasa cinta tanag air.

  1. Meningkatkan hubungan dengan Tuhan

Hubungan dengan Tuhan sangat menentukan perilaku sehari-hari serta hubungan dengan manusia lainnya. Individu yang dekat dengan Tuhannya, tidak mudah dimasuki ideologi-ideologi yang mengancam kemunduran bangsa.

Pemimpin yang dekat dengan Tuhannya akan mudah mengendalikan masyarakat dan memberikan kebijakan yang tepat untuk mengatasi masuknya ideologi yang membahayakan kedaulatan negara.

  1. Menghilangkan sifat individualistik

Individualisme yang semakian berkembang harus dihilangkan, egosime akan menghancurkan dan menimbulkan konflik dalam masyarakat. Kerja sama yang baik akan menjadikan negara dekat dengan integrasi dan terhindari dari disintegarasi akibat ideologi luar yang tidak sesuai dengan ideologi negara.

Itulah tadi beragam artikel yang sudah kami berikan penjelasan terkait dengan beberapa macam ancaman di bidang ideologi beserta cara mengatasinya. Semoga memberikan wawasan dan juga referensi mendalam bagi segenap pembaca sekalian. Trimakasih,

Daftar Pustaka
  • Nina dan Retno. 2015. History of the World. Yogyakarta: Indoliterasi
  • https://www.yourdictionary.com/materialism
  • https://www.simplicable.com
  • https://theguardian-com
Guru PPKn Alumni Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan di Kampus Negeri Jawa Tengah