Akhir-akhir ini sering terjadi konflik di berbagai daerah Negara Indonesia. Konfik tersebut banyak dilatarbeakangi oleh isu-isu perbedaan agama, suku, ras dan antar golongan. Salah satu faktor yang melatarbelakangi konflik tersebut dikarenakan minimnya rasa toleransi antar masyarakat. Lebih parahnya lagi masyarakat memandang suatu perbedaan adalah suatu hal yang tak lazim atau aneh, padahal perbedaan yang ada di NKRI sudah ada sejak zaman dahulu.
Satu hal lagi, terkadang sebagian masyarakat menganggap apa yang melekat atau sesuatu yang dimilikinya adalah hal yang terbaik dari pada kepunyaan orang lain. Sehingga dampaknya akan memicu konflik dengan masyarakat lain. Anggota masyarakat lain akan merasa terhina dan munculah kebencian yang akan mengawali konflik yang berkepanjangan. Oleh karena itu, masyarakat perlu memahami dan memiliki rasa toleransi tentang apapun, termasuk agama, suku, ras, antar golongan dan perbedaan di bidang lain.
Toleransi
Toleransi adalah terdapatnya kehidupan dalam bermasyarakat yang lebih mementingkan kebersamaan demi terwujudnya persatuan di lingkungannya, serta memandang perbedaan sebagai suatu hal yang biasa dan menjadikan perbedaan tersebut sebagai suatu hal untuk saling melengkapi dalam berbagai hal kehidupan.
Contoh Toleransi
Selain memahami dan memiliki rasa toleransi, masyarakat sebagai warga negara yang baik harus mewujudkan dan mengamalkan sikap tolerasi di berbagai bidang kehidupan. Oleh karena itulah pada artikel ini mengulas lebih dalam berbagai bentuk sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
Toleransi di Masyarakat
Adapun contoh-contoh toleransi yang harus diamalkan oleh masyarakat adalah sebagai berikut :
- Tidak menghina agama lain
Indonesia memiliki 6 agama dengan cara beribadah masing-masing. Sikap kita sebagai warga negara yang baik harus menghargai mereka dan tidak mencemooh cara beribadah mereka. Contoh kerukunan umat beragama lainnya, masing-masing agama juga punya tradisi atau aturan masing-masing, seharusnya kita tetap menghormati aturan tersebut tanpa harus mencibir atau mencemoohnya.
- Menghormati aliran se-agama
Sikap toleransi tak hanya di wujudkan dalam umat antar bergama, melainkan juga umat se-agama. Seperti misalnya islam ada Nadhatul Ulama, Muhammadiya, MTA, LDII dan lain-lain, jik kita sudah memilih satu di antara aliran-aliran tersebut kita tidak boleh mengatakan bahwa aliran yang lain itu jelek atau buruk.
Tugas kita sebagai umat beragama yang baik adalah memupuk rasa persaudaraan, persatuan dan kerja sama guna membangun kerukunan umat beragama. Jika di dalam satu agama terjadi perpecahan umat di dalamnya, bagaimana mau membangun persatuan umat antar agama?
- Menolong sesama dengan tidak melihat agama orang yang ditolong
Kita harus menanamkan pola pikir bahwa kita menolong atas dasar rasa kemanusiaan, bukan karena latar belakang unsur-unsur yang lain. Kita harus memilki empati, bagaimana jika kita berada di posisi seperti orang yang kesusahan.
- Tidak memakasakan orang lain untuk masuk ke dalam agama kita
Memilih suatu agama adalah hak asasi manusia setiap orang. Kita tidak boleh memaksakan kehendak orang lain untu masuk ke dalam agama yang sama dengan kita. Jika kita memaksakan kehendak kita, sama saja kitam melanggar arti Hak Asasi Manusia. Setiap orang sudah tahu mana yang terbaik bagi dirinya, termasuk dalam memilih agama.
- Memberikan kesempatan orang lain untuk beribadah sesuai dengan gama yang dianutnya
Seperti halnya kita dalam menjalankan ibadah di agama kita, orang lain atau teman kita juga memiliki kesempatan yang sama untuk beribadah. Berikan waktu dan kesempatan bagi mereka untuk beribadah kepada Tuhan yang berhak mereka sembah.
Kita sebagai umat beragama yang baik yang bisa kita lakukan adalah memberi kesempatan dan waktu kepada mereka untuk beribadah, bukan untuk mengikuti cara beribadah mereka,
Seperti itulah contoh toleransi dalam bidang agama. Hal penting yang dapat kita ambil dari contoh-contoh tersebut adalah saling menghagai dan menghormati antar umat beragama agar dapat hidup berdampingan dan saling melengkapi.
Toleransi di Sekolah
Adapun untuk bentuk pengamalan dalam perwujutan sikap toleransi di lingkungan sekolah, antara lain sebagai berikut;
- Tidak memilih-milih teman dengan latar belakang status, kekayaan, agama dan suku
Kita boleh memilih teman yang baik kepribadiannya, bukan memilih mana ang agamanya sama, mana yang kaya dan mana yang anak pejabat.
- Menolong teman dengan tidak memilih-milih
Jika kita melihat teman yang kesusahan, jangan memandang status, kekayaan, agama dan sukunya. Menolonglah atas dasar rasa emanusiaan, jangan hanya memiliki simpati tetapi juga empati, mampu memposisikan diri kita bagaimana jika kita susah, pasti butuh pertolongan.
- Tidak memaksakan kehendak kita terhadap orang lain
Kita boleh memiliki keinginan dan kehendak, tetapi jangan sampai apa yang kita inginkan malah berdampat sesuatu yang buruk terhadap orang lain. Hal yang lebih parah lagi, jika kita memaksakan kehendak kita akan dapat melanggar HAM orang lain.
- Masing-masing sekolah harus memiliki fasilitas pengajar dan fasilitas belajar siswa yang memiliki agama yang berbeda dari siswa lain kecuali sekolah yang khusus untuk salah satu agama
Seperti yang kita ketahui, di sekolah-sekolah negeri biasanya siswa yang memiliki ahama yang berbeda dengan siswa yang lain akan diberi fasilitas belajar di luar kelas dengan guru pembimbing yang sesuai dengan agama siswa tersebut.
- Guru harus memperlakukan sama tanpa harus membeda-bedakan siswanya
Tidak hanya siswa yang harus memiliki toleransi, tetapi seorang guru juga harus mampu mencontohkan sikap toleransi dengan tidak membeda-bedakan dalam memperlakukan siswanya.
Sikap toleransi yang harus diamalkan di sekolah tak hanya berlaku untuk siswa, melainkan juga seluruh warga sekolah termasuk kepala sekolah dan anggotanya. Penanaman sikap toleransi harus ditanamkan sejak dini lewat sekolah dengan contoh-contoh kecil. Tak hanya itu, toleransi harusnya dimasukkan ke dalam mata pelajaran sekolah dan terus diajarkan oleh guru.
Toleransi di Keluarga
Untuk beragam bentuk contoh pengamalan dalam toleransi di lingkungan keluarga, antara lain sebagai berikut;
- Setiap anggota keluarga harus saling menghargai dan tidak merasa menjadi seseorang yang dominan di dalam keluarga
Masing-masing anggota keluarga harus saling menghargai entah posisi mereka sebagai ayah, ibu, kakak, adik, kakek, atau nenek. Misalnya seorang suami atau ayah tidak boleh merasa yang paling dominan sehingga memaksakan kehendaknya terhadap anggota keluarga yang lain.
Begitu juga sebaliknya sebagai ibu atau anak juga tidak boleh memiliki sikap paling dominan. Yang harusnya dilakukan adalah bersatu sama-sama membangaun keluarga yang bahagia dan harmonis.
- Anak-anak di dalam keluarga tidak boleh memaksakan kehendaknya
Mereka harus tahu keadaan dan kondisi orangtuanya. Dalam hal ini orang tua harus memberi pengertian dan mengarahkan kepada anak tentang keadaan dan kondisi keluarganya.
- Orang tua tidak boleh memaksakan kehendaknya terhadap anak
Tak hanya anak-anak yang harus mengerti keadaan orang tua, orang tua pun harus mengerti keadaan dan kemampuan si anak. Misal dalam mencari sekolah anak ingin di sekolah A sedangkan orang tua ingin di sekolah B. Hal tersebut akan berdampak negatif terhadap anak, baik dari segi psikologisnya dan perunahan perilaku si anak.
- Saling menghargai pendapat antar anggota keluarga
Perbedaan yang memicu konflik tak hanya seputar agama, suku dan ras, tetapi perbedaan pendapat jika tidak disikapi dengan bijak akan mengakibatkan dapak yang buruk dan memicu konflik.
- Orang tua harus memperlakukan sama setiap anak yang dimilikinya
Setiap anak memiliki kemampuan dan keistimewaan yang berbeda. Terkadang orang tua tidak menyadari hal tersebut. Sebagai orang tua yang baik seharusnya setiap anak diperlakukan yang sama. Jika diperlakukan berbeda dampaknya akan tidak baik bagi psikologi sang anak.
- Membiarkan anak untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya
Orang tua yang baik harus mendukung potensi dan bakat sang anak. Meskipun anak tersebut memiliki potensi yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya.
Penanaman sikap toleransi sebeanrnya berawal dari keluarga. Jika orang tua mulai mengajarkan sikap toleransi sejak dini dengan contoh-contoh kecil seperti yang disebutkan di atas, maka anak akan terbiasa dengan perbedaan-perbedaan yang ada di contoh lingkungan masyarakat.
Toleransi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Sedangkan untuk beragam contoh pengamalan dalam toleransi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai berikut;
- Ikut membaur dengan masyarakat lain meskipun memiliki perbedaan dari diri kita.
- Mau menghargai pendapat orang lain di forum-forum kemasyarakatan
- Tidak membeda-bedakan dalam memperlakukan anggota masyarakat lain meskipun memiliki latar belakang yang berbeda dengan diri kita.
- Memiliki pemikiran yang terbuka dan wawasan nusantara yang luas sehingga mampu menerima pendapat, gagasan dan sesuatu hal yang baru di dalam kehidupan bermasyarakat.
- Mampu hidup berdampingan dengan orang lain meskipun memiliki perbedaan agama, suku, ras dan status.
Nah, itulah tadi serangkain artikel yang telah kami tuliskan kepada segenap pembaca terkait dengan beragam contoh pengamalan toleransi di masyarakat, sekolah, keluarga, dan kehidupan sehari-hari. Semoga bisa memberikan wawasan dan menambah pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian. Trimakasih,