Tata krama pada hakekatnya salah satu konsep penting yang kerapkali diperlukan oleh setiap individu atau kelompok dalam memberikan penghargaan kepada orang lain. Prihal ini hubungan tata krama tentusaja sangat lekat dengan arti nilai dan makna norma yang diterapkan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan berprilaku sesuai dengan penerapan tata krama ini terlihat dalam kehidupan di keluarga, masyarakat, ataupun di lingkungan sekolah. Alasannya karena dengan tata krama yang baik itulah akan hadir kesopanan yang sangat disukai oleh banyak orang.
Tata Krama
Tata krama yang juga dikenal dengan etiket yang baik, sangat berguna bagi kehidupan masyarakat. Jikalau dalam lingkungan masyarakat tidak ada tata krama akan kacau balau dengan perilaku bebas semua orang yang akan membuat orang lain merasa kecewa, sakit hati, dan lainnya.
Akan tetapi kebanyakan orang tua tidak ingin berkontribusi pada perilaku buruk di masyarakat, jadi mereka mengajarkan etiket kepada anak-anak mereka di usia yang sangat muda, dimana kondisi inilah akhirnya mendorong anak-anak mereka untuk berbagi dan tidak egois dengan mainan mereka, dan kemudian seiring bertambahnya usia, mereka berkembang ke beberapa konsep tata krama yang lebih kompleks, seperti bagaimana memperkenalkan seseorang dengan benar dan bagaimana membuat kesan pertama yang baik.
Contoh Tata Krama
Nah, berikut inilah beberapa contoh prilaku tata krama yang bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain;
- Sekolah
Contoh tata krama atau etiket di yang ada lingkungan sekolah, antara lain:
-
Frase penghargaan
Ajarkan anak tentang pentingnya mengatakan “Terima kasih” dan “Tolong”. Ajari mereka kapan harus menggunakan ungkapan seperti itu. Jangan biarkan mereka pergi seblelum mereka mengucapkan “Terima kasih” saat menerima sesuatu dari siapa pun. Ini akan mengajarkan sopan santun yang sangat penting dalam hidup mereka.
-
Interupsi adalah kebiasaan buruk
Ajarkan kepada anak untuk tidak menyela ketika mereka melihat orang yang lebih tua membicarakan sesuatu. Jika mereka benar-benar memiliki keadaan darurat, mereka harus mulai berbicara hanya setelah mengatakan “permisi”.
Keterangan ini juga berimplikasi pada ruang kelas. Jika anak memiliki sesuatu untuk dikatakan atau ditanyakan saat gurunya berada di kelas memberikan pelajaran, dia harus mengangkat tangannya dan berkata “permisi,” sebelum dia mulai berbicara.
-
Perhatikan saat guru mengajar
Pada dasannya kita harus mengajari anak-anak untuk sangat memperhatikan apa yang dikatakan guru di kelas. Sehingga dalam hal ini mereka harus melakukan persis seperti yang diminta guru. Mereka seharusnya tidak pernah berdebat dengan guru.
-
Hormati guru
Disisi lain, kita harus mengajari anak-anak untuk menghormati para guru dan juga para tetua. Hal ini harsulah di ingat bahwa anak-anak kita melakukan persis seperti yang kita ajarkan. Oleh karena itulah prilaku memberikan penghirmatan merupakan wujud ajaran tata krama di sekolah.
-
Menutupi mulut saat bersin dan batuk
Ketika anak kita mulai bersekolah, kita akan menemukan bahwa meskipun kita berusaha keras untuk menjauhkannya dari penyakit seperti batuk dan pilek atau demam, mereka termasuk rentan juga jatuh sakit. Ini bukan karena kelalaian kita, tetapi karena anak berada di sekitar anak lain yang mungkin menderita batuk dan pilek. Penyakit menular ini menyebar dengan sangat cepat.
Untuk memastikan kesehatan anak dan juga kesehatan anak lainnya sebaiknya kita selalu mengajari mereka untuk menutup mulut saat bersin atau batuk agar kuman dan virus tidak menyebar ke orang lain.
-
Tidak mengolok-olok siapapun
Kita harus memberi tahu anak-anak kita bahwa mereka mungkin menemukan seseorang di sekolah yang sedikit berbeda dari mereka. Ajari anak-anak kita untuk tidak mengolok-olok siapa pun jika ada temannya yang sedikit berbeda dalam cara berpakaian atau berbicara atau apa pun.
-
Selalu berbicara kebenaran
Ajari anak-anak tentang pentingnya berbicara jujur. Beri tahu mereka bagaimana kebenaran dapat membawa mereka ke jalan yang mereka inginkan suatu hari nanti, dan bagaimana kebohongan dapat menghancurkan segala sesuatu yang baik.
-
Tidak menyembunyikan apa pun dari orang tua
Beri tahu anak-anak untuk tidak menyembunyikan apa pun dari kita sebagai orang tua, meskipun mereka berpikir bahwa mengatakan yang sebenarnya akan membuat mereka dimarahi.
Buatlah anak-anak merasa dan percaya bahwa kita adalah sahabat mereka dan mereka dapat membagikan rahasia terdalam mereka kepada tanpa rasa takut atau malu. Ini akan membantu kita mengetahui apakah anak-anak aman atau tidak.
-
Menghargai segala hal
Ajari anak kita untuk menghargai segalanya. Mereka tidak boleh menyia-nyiakan apapun, baik itu pensil warna atau makanan mereka. Biarkan mereka merasakan betapa beruntungnya mereka memiliki segala sesuatu yang membuat mereka nyaman; hanya dengan begitu anak-anak kita akan memahami nilai dari segalanya.
- Rumah
Lingkungan keluarga adalah sebuah kelompok, kumpulan individu yang tidak hanya terhubung secara biologis, tetapi juga yang mencintai, menghargai dan bersedia melakukan apa saja untuk satu sama lain. Bagaimana kita berinteraksi dengan orang asing dimulai dengan bagaimana kita berinteraksi dengan keluarga kita di rumah.
Menerapkan tata krama yang baik dan etiket yang tepat di rumah adalah bagian penting dari unit keluarga dan membantu anak-anak tumbuh menjadi orang dewasa yang tenang. Karena anak-anak menjadi dewasa setiap hari dan menghabiskan sebagian besar masa kecil mereka di rumah, penting untuk mengajari mereka etiket yang benar sehingga ketika mereka keluar sendiri, mereka dapat menerapkannya.
Contoh tata krama atau etiket di lingkungan rumah, antara lain:
-
Ketuk pintu yang tertutup
Jika pintu tertutup, jangan menerobos masuk ke kamar karena orang yang berada di balik pintu itu adalah saudara. Hormati bahwa pintu yang tertutup melambangkan privasi. Sebelum masuk, ketuk perlahan dan tunggu izin masuk kamar.
-
Tanyakan sebelum meminjam barang
Jangan berasumsi bahwa karena benda tersebut milik anggota keluarga maka boleh digunakan tanpa izin. Minta izin terlebih dahulu untuk menggunakan benda yang bukan milik kita dan jika kita tidak diberi izin untuk menggunakan benda tersebut hormati keinginan pemilik.
-
Jangan membahas hal-hal orang lain
Jangan pernah memeriksa milik pribadi seseorang; ini termasuk surat dan buku harian atau jurnal. Seseorang merahasiakan hal-hal karena suatu alasan dan melihat-lihatnya tidak hanya menunjukkan perilaku yang buruk, itu mengkhianati kepercayaan pemiliknya.
-
Kerjakan pekerjaan rumah untuk menjaga kebersihan rumah.
Bukan tanggung jawab anggota keluarga lain untuk membereskan kekacauan yang kita buat. Sebagai anak, ingatlah bahwa ibu bukanlah pelayan pribadi kita, jadi kita harus bisa menjaga kebersihan sendiri dan bertanggungjawab apabila kita mengotori rumah. Selain itu, merupakan tugas setiap orang untuk memastikan rumah rapi dan terawat dengan baik.
-
Singkirkan sikap “aku”
Keluarga bisa dikatakan sebagai unit yang erat dan ini bukan hanya tentang diri kita sebagai individu. Maka dalam hal ini setidaknya belajarlah untuk menempatkan kepentingan orang lain sebelum diri kita sendiri. Terutama kepentngan anggota dalam keluarga tersebut, terlebih yang lebih tua. Misalnya orangtua, kakak, ibu, nenek, dan lainnya.
-
Makan Bersama
Sarapan, makan siang, dan makan malam bukan sekadar waktu untuk menelan makanan. Waktu-waktu ini haruslah istimewa, karena pada waktu ini anggota keluarga bisa terlibat dalam percakapan yang menyenangkan.
Jangan biarkan acara makan keluarga menjadi seni yang hilang. Kita tidak hanya akan kehilangan kesempatan untuk terhubung dan berbagi hal-hal penting dari hari kita, tetapi meja makan adalah tempat di mana sopan santun dan etiket makan diajarkan.
- Masyarakat
Tata krama atau etiket sosial melibatkan bagaimana kita berperilaku di depan umum, dengan teman dan orang asing. Jika kita memperlakukan teman dan tetangga dengan hormat, kemungkinan besar kita akan tetap berada di daftar orang yang mereka percayai dan pedulikan.
Contoh tata krama adi lingkungan masyarakat, antara lain:
- Selalu tepat waktu ketika sudah membuat janji dengan oran lain – Muncul terlambat merupakan sikap yang tidak sopan dan menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap waktu orang lain.
- Lakukan kontak mata saat kita berbicara dengan seseorang – Hindari melihat dari balik bahu orang lain kecuali kita melihat potensi bahaya.
- Saat kita diundang ke pesta, jangan muncul dengan tangan kosong – Bawalah hadiah untuk tuan rumah atau nyonya rumah dan sesuatu untuk dibagikan.
- Pegang pintu bagi siapa saja yang tampak kesulitan – Lakukan hal ini termasuk bagi orang yang memiliki keterbatasan fisik dan orang tua yang memiliki anak kecil.
- Bayar bagian kita saat kita bersama teman atau grup – Jika kita membuat kaku teman-teman kita, mereka mungkin tidak akan mengundang kita lagi. Ini termasuk pemberian tip.
Nah, itulah saja artikel yang bisa diberikan pada semua kalangan berkenaan dengan contoh penerapan tata krama yang ada di sekolah, rumah, dan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.