Keluarga tentu saja menjadi salah satu bahasan penting dalam setiap bentuk negara di dunia. Hal ini lantaran dalam segmen terkecilan keluarga memiliki peranan dalam tumbuhkebangnya seorang anak (generasinya), bahkan sebelum terjun dalam lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat seseorang harus hidup dalam keluarga.
Hidupnya seseorang dalam keluarga dari kecil sampai dewasa kadangkala ditanamkan beragam macam norma yang akhirnya membentuk sikap. Baik sikap itu memiliki dampak positif ataupun sebaliknya yakni memiliki akibat negatif.
Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga bisa disebut sebagai unit terkecil dari kehidupan masyarakat yang diharapkansenantiasa berpartisipasi untuk menamakan tingkat kesadaran serta mampu dalam menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan.
Setiap anggota dalam ruang lingkup terkecil ini seharusanya harus dapat menjaga ketertiban dan keamanan dalam kehidupan keluarganya. Sebab dengan ketertiban dan keamanan yang ada dalam keluarga dapat terwujud akan memberikan sikap yang positif dikemudian hari.
Contoh Lingkungan Keluarga
Adapun untuk contoh sikap penanaman positif dan negatif dalam lingkungan keluarga Antara lain;
Yaitu;
-
Rela Berkorban
Penanaman dalam sikap keluarga yang pertama dan berdampak positif adalah terkait dengan penanaman tentang sikap rela berkorban, hal ini bisa terimplementasikan dalam kehidupan keseharian.
Sedangkan pengamalan atas sikap rela berkorban dalam keluarga ini misalnya saja dengan bersama-sama anggota keluarga membantu korban bencana alam yaang ada di lingkungan sekitar serta rela dalam membayar kewajiban dalam arti pajak untuk pembangunan negara.
-
Keikhlasan
Dalam tahapan kedua yang bisa dilakukan untuk memberikan nilai-nilai positif dalam lingkungan keluarga ini misalnya saja dengan memberikan sifat iklas disetiap langkahkan. Cara ini bisa mendorongnya untuk peka terhadap kehidupan sosial serta dinamakikan dalam masyarakat.
Adapun untuk tindakan iklhas yang bisa di tanamkan oleh seluruh anggota kelurga misalnya ketika berada di masjid mengajarkan anggota keluarganya untuk mengisi kotak amal.
-
Jujur
Sikap jujur bisa terbentuk dalam lingkungan keluarga, langkah positif ini merupakan proses untuk membetuk karakter setiap generasinya. Sebab dengan adanya penanaman kejujuran diakui ataupun tidak bisa memberikan tambahan positif takala seseorang tumbuh dalam karakteristik masyarakat madani.
Adanya implementasi atas contoh sikap ini misalnya saja ketika ada lingkungan sekolah seperti adanya iuran maka sebagai seorang anak haruslah jujur tidak boleh melebih-lebihkan atau mengurangi sekalipun.
-
Tolong Menolong/Kerjasama
Dalam wujud sikap yang penting diberikan kepada keluarga lainnya, ialah tentang tolong menolong terhadap kondisi apapun yang sejatinya hal ini bisa mendorong seseorang untuk dapat memberika gambaran secara menyeluruh tentang hakekat hidup yang sebenarnya terjadi.
Adapun impelmentasi dalam kehidupan keluarga, misalnya saja kerjasama dalam membersihkan rumah di akhir pekan.
-
Mementingkan Kepentingan Keluarga daripada Pribadi
Sikap selanjutnya yang mesti ada dalam keluarga adalah mendorong untuk mementingkan tentang keluarga daripada dirinya sendiri. Alasan hal ini dituliskan lantaran mampu memberikan stimulasi dalam berbagai fenomena sosial dan alam yang artinya dapat sutuhnya menjaga persatuan dan kesatuan tanpa kesengangan apapun.
Implementasi atas sikap positif ini misalnya saja dengan menjaga keluaga yang sakit daripada janjian bersama dengan teman-teman lainnya.
Diantaranya;
-
Melakukan Kekerasan
Pada bentuk kekerasan apapun pada hakekatnya dilarang dalam menjaga dan menjalin hubungan keluarga. Hal ini lantaran termasuk penggarakan HAM (Hak Asasi Manusia). Sedangkan impelmentasi atas sikap ini misalnya saja seorang ayah melakukan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) yang mengakibatkan adanya rasa trauma pada anggota keluarga lain.
-
Egois
Memiliki sikap egois dalam kehidupan keluarga juga berdampak negatif pada proses berembangnya seseorang. Prilaku egois ini tentusaja mengakibatkan adanya kesenjangan hubungan, oleh karena itulah untuk upaya mengatasinya bisa dilakukan berbagai arti musyawarah dan makna mufakat dalam keluarga.
Adapun contoh daripada egois dalam keluarga misalnya adanya keinginan seorang anak yang mengambil jurusan kuliah tertentu setelah lulus SMA. Pada hal ini penting untuk melakukan musyawarah kepada orang tua dan saudara kandung.
-
Pilih Kasih
Sikap negatif lainnya yang ada di lingkungan keluarga adalah pilih kasih terkait anggota keluarga yang umumnya hal ini dilakukan oleh orang tua kepada anaknya. Misalnya saja anak terakhir menjadi yang paling disayang dibandingkan dengan saudara-sudara lainnya.
Sikap tersebut tentusaja tidak dapat dibenarkan karena dapat memicu adanya kecemburuan pada sesama anak yang menjadi anggota kelaurga.
Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa keluarga akan senantiasa melibatkan satu pria dan satu wanita yang menikah, dan anak-anak dari hasil pernikahannya. Seorang kakek atau nenek mungkin tinggal bersama dan menjadi bagian dari keluarga akan tetapi untuk keluarga yang ideal adalah seorang ayah, ibu, dan dua orang anak.
Oleh sebab itulah untuk membentuk keluarga yang sesuai dengan harapan dan keinginan penting untuk memberikan serta menanamkan sikap yang kemudian mampu menunjang kehidupan bersama-sama.
Nah, demikianlah beberapa contoh sikap postif dan negataif dalam lingkungan keluarga yang ada di dalam kehidupan masyarakat pada umumnya. Semoga dengan hadirnya tulisan ini bisa memberikan wawasan serta menambah referensi mendalam.