20 Contoh Diskriminasi dalam Kehidupan Sehari-Hari

Diposting pada

Contoh Diskriminasi di Masyarakat

Seringkali kita mendengar kata diskriminasi dalam menjalankan kehidupan di masyarakat, sebenarnya kerapkali pula disadari ataupun tidak kitapun seringkali melakukannya dalam keseharian. Baik itu secara langsung ataupun pada saat ini melakukannya secara online, misalnya dengan berkomentar di media sosial.

Tak khayal diskriminasi ini juga menjadi salah satu masalah sosial dalam berbegai bentuk negara di dunia lantaran dampaknya dalam menganggu kesatuan dan persatuan hidup di masyarakat. Oleh sebab itulah bahasan lebih lanjut artikel ini mengulas terkait dengan tindakan diskriminasi.

Diskriminasi

Diskriminasi adalah memperlakukan seseorang dengan orang yang lain berbeda, perbedaan tersebut disebabkan adanya status sosial yang lebih tinggi, bisa jadi karena asal usulnya, agamanya dan lain sebagainya. Sebenarnya dalam hal ini diskriminasi adalah perlakuan seseorang yang mengistimewakan pihak tertentu, tetapi di sisi lain ada pihak yang dipandang sebelah mata.

Contoh Diskriminasi

Di negara ini banyak sekali contoh perlakuan diskriminasi yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu kepada masyarakat. Berikut ini adalah beberapa contoh perlakuan diskriminasi di kehidupan masyarakat:

  1. Prilaku

Contohnya, untuk perlakuan yang berbeda antara tahanan koruptor dan penjahat kelas bawah seperti pencuri, dan pencopet. Koruptor medapat perlakuan yang istimewa seperti yang diberitakan di televisi beberapa koruptor bebas berkeliaran ke luar negeri sedangkan yang membuat kejahatan ringan terpenjara tidak bisa kemana-mana. Seharusnya para koruptor harus ditindak tegas agar jera, bukan malah di biarkan berkeliaran ke luar negeri.

  1. Norma Hukum

Diskriminasi dalam bidang hukum. Seperti yang baru-baru ini terjadi anak bupati yang menabrak seseorang hanya dipenjara beberapa bulan, lain halnya dengan siswa SMK yang membunuh seorang begal yang hampir memperkosa temannya dihukum penjara seumur hidup. Hal tersebut jelas merupakan diskriminasi dalam bidang hukum.

  1. Etnis

Perlakuan yang berbeda terhadap etnis-etnis tertentu. Contohnya saja perlakuan terhadap Etnis Tionghoa pada zaman dahulu bahkan masih ada sedikit perbedaan perlakuan Ettnis Tionghoa pada zaman sekarang. Etnis-etnis Tionghoa terkadang dipandang sebe-lah mata.

  1. Agama

Indonesia ini kaya dengan perbedaan termasuk salah satunya adalah agamanya. Terdapat 6 agama yang diakui di Indonesia. Terdapat agama yang bukan mayoritas, dalam hal ini minoritas, yang terkadang dipandang sebelah mata. Namun di sisi lain juga terdapat agama mayoritas dalam hal ini Islam yang dianggap sebagian kecil penganutnya radikal sering dikaitkan dengan isu-isu dalam arti teror*sme.

Bahkan ketika di tempat umum yang pengamanannya ketat, orang-orang yang dianggap “radikal” sering mengalami pemeriksaan yang ketat pula.

  1. Kaum Difabel

Perlakuan diskriminasi terhadap kaum difabel. Difabel merupakan orang yang memiliki kekurangan dalam dirinya namun bukan berarti mereka tidak memiliki kemampuan. Seringkali orang difabel dipandang sebelah mata dan diperlakukan berbeda dari orang-orang biasa.

Sering kali kejadian tersebut berlangsung di tempat umum, kadang mereka diremehkan, dihina, bahkan dicaci maki. Sebenarnya mereka hanya perlu dukungan dan pendampingan untuk mengajari mereka suatu keahlian tertentu.

  1. Suku

Di Indonesia banyak sekali terdapat banyak sekali suku dan ras. Hanya saja pola pikir sebagian orang Indonesia jika ada perbedaan yang  terlihat berbeda pasti akan terasa aneh. Jika ada orang yang berkulit hitam tidak seperti warna kulit pada umumnya pasti mereka (yang memandang aneh) akan bersikap sinis.

  1. Pengidap Penyakit

Seperti yang kita ketahui HIV atau AIDS adalah penyakit yang menular dan berbahaya, sehingga sering kali mereka dikucilkan dan tidak bisa hidup normal seperti masyarakat pada umumnya. Seperti contoh ada warga yang dikucilkan dikarenakan mengidap penyakit HIV dan anak-anak yang mengidap penyakit HIV kadang tidak diizinkan di sekolah umum. Padahal mereka seharusnya memiliki hak yang sama.

  1. Sekolah

Biasanya mayoritas guru-guru yang ada di lingkungan sekolah terlalu memperhatikan siswa-siswa yang cerdas, sedangkan siswa yang kurang pintar hanya diperlakukan biasa saja. Terkadang guru menyalahkan siswa yang kurang pintar dengan alasan mereka tidak pernah belajar padahal sebenarnya bukan hanya salah siswa melainkan guru yang kurang memperhatikan siswa.

Guru kurang sadar bahwa tidak semua siswa itu pintar dalam bidang akademik dan tidak sadar bahwa setiap siswa pasti memiliki kecerdasan dalam bidangnya sendiri meskipun hal itu bukan dalam bidang akademik.

  1. Kuliah

Banyak yang memandang orang lulusan kuliah sebagai orang yang baik, cerdas, pintar, mampu dalam segala hal, berwibawa, bijaksana dan segalanya. Sedangkan orang yang tidak mengenal bangku kuliah dipandang sebagai orang yang rendah, tidak berpengalaman, kurang pintar, dan kurang berwawasan.

Padahal mereka yang kuliah belum tentu memiliki karakter yang diidam-idamkan oleh masyarakat pada umumnya. Begitupun sebaliknya, orang yang tidak mengenyam pendidikan kuliah belum tentu mereka tidak bisa bijaksana dalam kehidupan.

  1. Status Negeri dan Swasta

Mayoritas masyarakat yang ada di NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) memandang bahwa sekolah negeri adalah sekolah yang paling baik dan sekolah swasta kualitasnya tidak sebagus sekolah berstatus negeri. Padahal hal tersebut belum tentu benar. Sekarang banyak sekolah swasta yang mutunya jauh lebih baik dibandingkan dengan sekolah negeri.

  1. Masuk di Pekerjaan

Perlakuan yang berbeda oleh perusahaan terhadap perguruan tinggi negeri dan perguaruan tinggi swasta. Mayoritas perusahaan memandang lulusan PTN lebih berkualitas dibandingkan dengan lulusan PTS. Padahal yang terpenting adalah kemampuan dari orang yang melamar, bukan hanya sebatas akademik.

  1. Kehidupan Sosial

Perbedaan perlakuan yang melibatkan status sosial. Di masyarakat Indonesia masih kentara sekali mengenai perbedaan perlakuan antara si kaya dan si miskin. Si kaya selalu dihormati dan dijunjung tinggi di masyarakat, sedangkan si miskin sering kali diremehkan, dihina dan dianggap bukan apa-apa di kehidupan masyarakat.

  1. Lingkungan Pendidikan

Perlakuan yang berbeda terhadap anak yang berpenampilan culun dan lugu di sekolah. Orang yang berpenampilan culun dianggap sebagai orang yang aneh dan sering kali menjadi korban pembulian, mereka sering kali dihina terkadang di kucilkan oleh teman-temannya bahkan di dalam kehidupan bermasyarakat.

  1. Politik

Perlakuan yang berbeda terhadap masyarakat yang memiliki pandangan dan pilihan politik yang berbeda dengan mayoritas. Hal ini sering kali terjadi di masyarakat pedesaan, apalagi ketika musim pemilihan kepala desa. Jika ada masyarakat yang memiliki pilihan yang berbeda dari mayoritas maka seringkali dikucilkan di dalam kehidupan masyarakat.

  1. Pelayanan Kesehatan

Dalam proses untuk mendapatkan pelayanan yang berbeda di rumah sakit terhadap pasien yang menggunakan BPJS. Pasien umum yang menggunakan biaya sendiri akan lebih cepat penanganannya dari pada pasien yang menggunakan BPJS.

  1. Pekerjaan

Perbedaan hak mendapatkan pekerjaan bagi penyandang difabel. Seringkali banyak orang menolak untuk memperkerjakan kaum difabel karena mereka dianggap sebagai kaum yang kurang mampu dan kurang memiliki ketrampilan. Padahal anggapan masyarakat pada umumnya belum tentu benar. Sekarang banyak kaum difabel yang sukses dengan membuat usaha sendiri.

  1. Jurusan Sekolah

Pandangan yang berbeda mengenai jurusan SMA IPA dan IPS. Terkadang siswa yang berada di jurusan IPA dianggap sebagai siswa yang lebih pintar sedangkan siswa IPS adalah siswa yang tidak pintar dan nakal. Padahal penjurusan tersebut dilakukan dengan tujuan bahwa setiap siswa memiliki bidang kecerdasan yang berbeda.

  1. Status

Pandangan yang berbeda terhadap status pekerjaan. Mayoritas masyarakat memandang bahwa PNS adalah pekerjaan yang paling baik dan bagus sedangkan pekerjaan yang lain dianggap kurang bagus dan kurang menjanjikan.

Kadang melihat status sebagai pedagang sebagai pekerjaan yang kurang menjanjikan. Padahal tidak begitu, setiap orang memiliki rezeki masing-masing. Apapun pekerjaannya yang penting halal.

  1. Gender

Perlakuan dan pandangan yang berbeda terhadap laki-laki dan perempuan. Laki-laki dianggap yang paling berkuasa dan perempuan dianggap sebagai kaum yang lemah.

  1. Anak-Anak

Perlakuan yang berbeda oleh orangtua terhadap anak-anaknya. Beberapa orangtua membedakan caranya memperlakukan anak-anaknya.

Misal ada anak yang pintar maka akan dipuji dan diberi perhatian lebih. Sedangkan anak-anak yang lain yang memiliki kemampuan kurang seringkali disalahkan dan dibanding-bandingkan. Padahal hal tersebut dapat menyebabkan mental anak drop.

Sejatinya, dari penjelasan diatas. Masih banyak lagi contoh sikap diskriminatif di dalam kehidupan masyarakat. Akan tetepi sebagai warga negara yang baik, kita harus berhati-hati dalam bersikap. Jangan sampai kita memandang rendah orang lain dan menganggap diri kita jauh lebih tinggi dari orang lain.

Sebenarnya karakter itulah yang harusnya dibentuk untuk semua masyarakat Indonesia. Pendidikan yang tinggi, prestasi yang gemilang, pekerjaan yang bagus, dan penghasilan yang tinggi akan sia-sia jika masih merendahkan dan meremehkan orang lain.

Jadilah manusia yang tak hanya berprestasi dan berduit melainkan juga harus memiliki budi pekerti. Semoga bermanfaat terkait dengan contoh diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari ini serta dapat diambil pelajarannya untuk semua yang telah membaca.

Saya adalah lulusan Universitas Lampung Tahun 2022 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang bercita-cita ingin menjadi dosen