Nasionalisme pada dasarnya dapat dikatakan sebagai gerakan dalam makna ideologis yang dipergunakan untuk meraih dan memelihara otonomi, kohesi, dan individualitas atas kemerdekaan yang diinginkan. Gerakan idelitas ini dilakukan dalam upaya untuk mencintai negara dengan dilakukan oleh satu kelompok sosial tertentu yang diakui oleh beberapa anggotanya untuk membentuk atau menentukan satu bangsa.
Sebagai gerakan taklupa pula ada faktor internal dan eksternal yang menjadi latarbelakang munculnya bentuk nasionalisme di berbagai bentuk Negara dunia, termasuk juga di Indonesia itu sendiri. Prihal ini tentusaja tidak terlepas daripada perjuangan dalam mmemerdekaan diri sebagai bangsa yang diakui.
Nasionalisme
Nasionalisme adalah sikap politik dari masyarakat dalam arti bangsa yang mempunyai kesamaan dalam hal kebudayaan, wilayah, dan kesamaan cita-cita serta tujuan sehingga melalui rasa nasionalisme sejatinya masyarakat suatu bangsa akan merasakan adanya kesetiaan yang mendalam kepada bangsa itu sendiri.
Oleh sebab itulah berbagai macam perwujutan sikap nasionalisme ini diperlukan demi tercapainya tujuan dan fungsi negara untuk memakmurkan warganegaranya.
Faktor Nasionalisme
Munculnya sikap patriotisme dan nasionalisme sangat dipegaruhi oleh faktor pendorong yang bisa berasal internal dan eksternal. Penjelasan lengkapnya sebagai berikut;
-
Internal
Faktor internal adanya pendorong rasa nasionalisme adalah latarbelakang gerakan nasionalisme yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, antara lain;
-
Kenangan Kejayaan Masa Lampau
Kenangan masa lalu akan kejayaan Negara menjadi salah satu faktor internal yang menjadi latar belakang adanya sikap nasionalisme di masyarakat. Hal ini biasanya membuat masayarakat sadar bahwa sejatinya ia memiliki catatan sejarah yang heroik sehingga ingin mengulangnya kembali.
-
Munculnya Golongan Cendekiawan
Kemunculian orang-orang baik secara individu atau kelompok menjadi faktor yang bisa melatarbelakangi adanya nasionalisme di masyarakat.
Kemunculan ini pula terjadi di Indonesia pada masa perjuangan dimana, saat ini ada banyak tokoh pergerakan nasional seperti Ir. Soekarno, Muhammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan lain sebaginya sebagai salah satu tokoh cedekiawan yang ahli dalam berbagai bidang.
-
Kesamaan Perasaan
Perasaan yang sama dan sepenanggungan akan memunculkan ciri nasionalisme, asal muasal kondisi ini terlihat dari karena penderitaan dan kesengsaraan yang dialami suatu bangsa pada pengalami masa penjajahan. Hal ini juga terjadi di Indonesia, dimana pada masa penjajahan dan kolonialisme masyarakat Indonesia terus menerus melawan demi mencapai kemerdekaan yang senantiasa di impi-impikan.
-
Kesadaran
Kesadaran hidup dalam masyarakat serta berkembangnya paham nasionalis yang ada dalam bidang sosial, ekonomi, kesehatan, politik, dan kebudayaan menjadi salah satu faktor intern dalam perwujuatan sikap nasionalisme di suatu Negara karena adanya kesadaran akan kesengsaraan adanya sistem penjajahan.
Hal seperti ini sebagimana Indonesia yang dalam sejaharnya sendiri telah beberapa kali dijajah oleh bangsa-bangsa Eropa seperti Belanda, Potugis, dan Inggris serta Jepang sebagai wilayah negara di Asia Timur.
-
Diskriminasi
Adanya diskriminasi rasial terhadap suku dan budaya akan mendorong kemunculkan paham nasionalisme dalam masyarakat. Prihal ini bisanya diakomodir oleh kelompok masyarakat berpendidikan tinggi dengan golongan terpelajar yang ada dalam suku maupun etnis minoritas tersebut.
-
Eksternal
Sedangkan yang menjadi pengaruhi dari luar dari adanya gerakan nasionalisme di masyarakat, antara lain sebagai berikut;
-
Paham Baru
Munculnya paham-paham baru seperti pada nasionalisme, komunisme, dan imperialism yang ada di dalam kehidupan masyarakat sejatinya membuat setiap Negara harus mempertahankan kekuasaan teritorialnya, hal inilah pada akhirnya menjadi pendorong menguat kesatuan dan persatuan dalam masyarakat itu sendiri.
Contohnya saja dalam hal ini ialah melihat kemenangan Jepang atas Rusia pada era perang dunia ke-2. Dimana kemenangan tersebut terjadi dengan kuatnya paham nasionalisme di masyarakat jepang untuk menguasai dunia, terutama dengan tentaranya yang terkenal dengan pasukan berani mati.
-
Berkembangnya Paham Nasionalisme
Faktor ekternal yang menjadi pendorong adanya sikap ini ialah perkembangan nasionalisme di berbagai Negara yang pada akhirnya wilayah kekuasaan Negara-negara lainnya mengikutsertakan untuk terus memberikan paham ini kepada masyarakatnya.
Paradigma Nasionalisme
Sampai dengan saat ini, setidaknya kemunculan yang menjadi latar belakang adanya nasionalisme di masyarakat ialah adanya 3 paradigma, yaitu sebagai berikut;
- Primordialisme (perenialisme), mengusulkan bahwa selalu ada bangsa dan bahwa nasionalisme adalah fenomena alam.
- Etnosimbolisme, menjelaskan nasionalisme sebagai fenomena evolusi yang dinamis dan menekankan pentingnya simbol, mitos, dan tradisi dalam pengembangan bangsa dan nasionalisme.
- Modernisme mengusulkan bahwa nasionalisme adalah fenomena sosial baru-baru ini yang memerlukan struktur sosial-ekonomi masyarakat modern untuk eksis.
Contoh Faktor Internal dan Eksternal Nasionalisme
Perujuatan sikap nasionalisme di Indonesia sendiri yang berasal dari luar (ekternal) dan dalam (internal) juga bisa kita temukan dalam kehidupan. Misalnya saja;
-
Budi Utomo
Adanya Budi Utomo yang didirikan oleh Wahidin Sudirohusodo sebagai salah satu tokoh pergerakan nasional yang terjadi karena adanya cedekiawan Indonesia yang sadar pada saat itu bahwa bangsa Indonesia perlu untuk dicerdaskan.
Keberadaan organisasi yang diketui pertamakali oleh Sutomo ini setidaknya memberikan pengaruh besar bahwa setianya pemiran Budi Utomo menjadi latar belakang adanya pergerakan nasional lain, seperti tercipatanya Sumpah Pemuda, BPUPKI, PPKI, dan lain sebaginya.
-
Kedatangan Belanda di Indonesia Pasca Perang Dunia Ke-2
Untuk faktor dari luar yang menjadi latar belakang adanya nasionalisme ini misalnya saja datangnya kembali Belanda di Indonesia pada saat Jepang menyerah pada sekutu di Era Perang dunia Ke-2. Kekalahan Jepang ini tentusaja membuat Negara-negara jajahan, termasuk Indonesia ingin merdeka sepenuhnya.
Nah, pada saat itulah Belanda datang kembali ke Indonesia untuk melakukan penjajahan. Atas peristiwa ini pada akhirnya tokoh-tokoh di Indonesia mengobarkan semangat nasionalime kepada masyarat Indonesia untuk memberikan peralwanan, munculnya beberapa perlawanan saat itu. Seperti Bandung Lautan Api di Bandung, Bung Tomo di Surabaya, dan lain sebaginya.
Hingga pada akhirnya faktor yang menjadi latar belakang adanya nasionalisme dan contohnya di masyarakat tidak akan terlepas dari internal dan eksternal yang kesemua itus aling melengkapi satu sama lainnya. Semoga ulasan kali ini memberikan wawasan dan pengetahuan yang mendalam.