Istilah variabel seringkali digunakan dalam sebuah proyek penelitian. Variabel secara sederhana dapat dinyatakan sebagai segala hal yang dapat berubah dan atau dapat memiliki lebih dari satu nilai. Beberapa variabel bisa sangat konkrit dan jelas, seperti jenis kelamin, urutan kelahiran, jenis golongan darah dan lain-lain, sementara yang lain dapat menjadi jauh lebih abstrak dan tidak jelas.
Variabel juga merupakan pengelompokan atribut yang logis. Atribut adalah karakteristik atau kualitas yang menggambarkan suatu objek. Misalnya jika gender adalah variabel maka laki-laki dan perempuan adalah atribut. Jika tempat tinggal adalah variabel maka urban, semi urban, rural menjadi atribut. Jadi atribut di sini menggambarkan tempat tinggal individu. Untuk memperluas pengetahuan kita tentang bermacam-macam variabel, artikel ini akan menyajikan beragam contoh variabel dalam penelitian kualitatif, kuantitatif, beserta pembahasannya.
Variabel Penelitian
Variabel adalah bagian yang disederhanakan dari fenomena kompleks yang ingin Anda pelajari. Kata variabel berasal dari kata dasar “bervariasi“, yang berarti, perubahan dalam jumlah, volume, jumlah, bentuk, sifat atau jenis. Variabel-variabel ini harus dapat diukur, yaitu, mereka dapat dihitung atau dikenakan skala. Vaiabel penelitian adalah sebuah konsep yang dibangun dalam penelitian.
Pengertian Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Pemahaman yang bisa diambil berdasarkan definisi tersebut adalah bahwa dalam penelitian terdapat sesuatu yang menjadi sasaran, yaitu variabel, sehingga variabel ialah fenomena yang menjadi pusat perhatian penelitian untuk diobservasi atau diukur.
Variabel penelitian juga dapat dikatakan sebagai konsep yang memiliki variasi nilai. Pengertian ini memiliki makna bahwa sesuatu atau konsep bisa disebut variabel apabila konsep tersebut mempunyai variabilitas atau bisa dibedakan menjadi beberapa jenis atau kategori, variabel penelitian mempunyai keberadaan yang sangat penting karena untuk membuat penelitian tersebut sangat hidup dan dapat menarik perhatian membaca.
Dalam definisi penelitian, variabel berkedudukan sebagai titik penentu kerangka penelitian yang digunakan. Jika variabel X menentukan variabel Y, atau variabel X didahului variabel R, ataukah ada variabel lain sebagai pengganggu variabel X dan R.
Bahkan, Bohnsteds (1982) mendefinisikan variabel sebagai karakteristik dari orang, objek, atau kejadian yang berbeda dalam nilai-nilai yang dijumpai pada orang, objek, atau kejadian itu.
Pengertian Variabel Penelitian Menurut Para Ahli
Adapun definisi variabel penelitian menurut para ahli, antara lain:
- Kerlinger (2006 : 49), Variabel Penelitian ialah konstruk atau sifat yang akan dipelajari yang mempunyai nilai yang bervariasi. Variabel juga sebagai sebuah lambang atau nilai yang padanya kita letakkan sembarang nilai atau bilangan.
- Sugiyono (2009 : 60), Variabel Penelitian ialah sesuatu yang berbentuk apasaja yang ditetapkan oleh seorang peneliti untuk dipelajari, sehingga didapatkan informasi mengenai hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
- Suharsimi Arikunto (1988: 99), Variabel Penelitian dapat diartikan sebagai objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian. suatu penelitian tersebut mempunya masalaah lalu di masukkan dalam variabel tersebut.
- Freddy Rangkuti, Variabel Penelitian merupakan sebuah konsep yang memiliki nilai yang bervariasi. Berdasarkan nilai variabel tersebut bisa dibedakan menjadi empat tingkatan skala yaitu rasio, ordinal, nominal dan internal.
- Sutrisno Hadi, Variabel Penelitian dapat diartikan sebagai variasi dari objek penelitian, misalnya ukuran tinggi manusia yang divariasikan menjadi tingkatan umur, jenis kelamin bahkan lokasi tinggal manusia tersebut.
- Robbin Pearson, Variabel Penelitian ialah semua karakteristik umum yang bisa diukur dan bisa berubah dalam intensitas, keleluasaan atau keduanya.
- Bagja Waluya, Variabel Penelitian ialah konsep yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap eksperimen atau penelitian.
Contoh Variabel Penelitian
Berikut ini contoh-contoh variabel berdasarkan pengelompokannya masing-masing yang digunakan dalam penelitian, baik untuk karya ilmiah, skripsi, ataupun dalam penelitian kualitatif atau penelitian kuantitatif. Pembagian tersebut antara lain adalah sebabagi berikut;
Penglompokan variabel berdasarkan skala pengukurannya:
-
Contoh variabel Nominal
Variabel nominal adalah variabel yang paling sederhana sebab hanya berfungsi untuk membedakan atau melabeli suatu objek atau kategori. Variabel nominal tidak dapat dikuantifikasi, artinya kita tidak dapat melakukan operasi aritmatika pada variabel tersebut.
- Jenis Kelamin (Pria, Wanita)
- Warna mata (Biru, Hijau, Coklat, Hazel).
- Jenis rumah (Bungalow, Dupleks, Peternakan)
- Jenis hewan peliharaan (Anjing, Kucing, Hewan Pengerat, Ikan, Burung)
- Genotipe (AA, Aa, atau aa)
Dari beberapa contoh di atas kita ambil salah satu contoh misalnya penelitian Anda dapat membandingkan lima genotipe yang berbeda. Anda dapat mengkodekan lima genotipe tersebut dengan angka jika Anda mau, tetapi urutannya arbitrer dan perhitungan apa pun (misalnya, menghitung rata-rata) tidak akan berarti.
-
Variabel Ordinal
Variabel ordinal merupakan variabel yang dapat dibedakan secara bertingkat. Dalam hal ini urutan memang penting tetapi bukan perbedaan antara pengertian nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
Anda mungkin meminta pasien untuk menyatakan jumlah rasa sakit yang mereka rasakan pada skala 1 sampai 10. Skor 7 berarti lebih banyak rasa sakit daripada skor 5, dan itu lebih dari skor 3. Namun perbedaannya antara 7 dan 5 mungkin tidak sama dengan antara 5 dan 3. Nilai-nilai hanya mengekspresikan suatu perintah.
-
Variabel Interval
Variabel internal diartikan sebagai variabel yang selain dimaksudkan untuk membedakan, mempunyaitingkatan, juga memiliki jarak yang pasti atau satu kategori dengan kategori lainnya.
Perbedaan antara suhu 100 derajat dan 90 derajat adalah perbedaan yang sama seperti antara 90 derajat dan 80 derajat.
-
Variabel Rasio
Variabel rasio adalah variabel yang selain berisfat membedakan, juga memiliki tingkatan yang jaraknya pasti, dan setiap nilai kategori diukur dari titik yang sama. Pada dasarnya, variabel rasio adalah variabel interval, tetapi dengan kondisi tambahan yang 0 (nol) dari pengukuran menunjukkan bahwa tidak ada variabel itu.
Suhu yang diukur dalam derajat Celcius atau Fahrenheit bukan variabel rasio karena 0 C tidak berarti tidak ada suhu. Namun, suhu yang diukur dalam Kelvin adalah variabel rasio 0 Kelvin (sering disebut nol absolut) menunjukkan bahwa tidak ada suhu sama sekali.
Contoh lain dari variabel rasio termasuk tinggi, massa, jarak dan banyak lagi. Nama “rasio” mencerminkan fakta bahwa Anda dapat menggunakan rasio pengukuran. Jadi, misalnya, jarak sepuluh meter adalah dua kali jarak 5 meter.
Penglompokan variabel berdasarkan konteks hubungannya:
-
Variabel Bebas atau Variabel Independen
Variabel independen merupakan nilai-nilai yang dapat diubah atau dikendalikan dalam model atau persamaan yang diberikan. Variabel ini menyediakan “input” yang dimodifikasi oleh model untuk mengubah “output.” Secara sederhana dapat dikatakan bahwa ini adalah variabel yang Anda kontrol.
Variabel ini disebut independen karena nilainya tidak bergantung pada dan tidak dipengaruhi oleh keadaan variabel lain dalam percobaan.
-
Variabel Terikat atau Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan nilai yang dihasilkan dari variabel independen, atau dengan kata lain variabel dependen adalah kondisi yang Anda ukur dalam percobaan. Anda menilai responsnya terhadap perubahan dalam variabel independen, sehingga Anda dapat menganggapnya tergantung pada variabel independen. Terkadang variabel dependen disebut “variabel yang merespons.”
Contoh variabel independen dan dependen dalam penelitian:
- Dalam sebuah penelitian untuk menentukan apakah lamanya jam tidur seorang siswa mempengaruhi nilai tes, maka variabel independennya adalah lama waktu yang dihabiskan untuk tidur sementara variabel dependennya adalah skor tes.
- Jika Anda ingin tahu apakah kafein mempengaruhi nafsu makan Anda, ada / tidaknya jumlah kafein akan menjadi variabel independen. Seberapa lapar Anda akan menjadi variabel dependen.
- Jika Anda ingin menentukan apakah suatu bahan kimia penting untuk nutrisi tikus, jadi Anda merancang eksperimen. Ada / tidaknya bahan kimia adalah variabel independen. Kesehatan tikus (apakah itu hidup dan dapat bereproduksi) adalah variabel dependen.
-
Variabel Moderator
Variabel moderator, umumnya dinotasikan sebagai hanya M, adalah variabel ketiga yang memengaruhi kekuatan hubungan antara variabel dependen dan independen. Dalam korelasi, moderator adalah variabel ketiga yang memengaruhi korelasi dua variabel.
Dalam hubungan sebab akibat, jika x adalah variabel prediktor dan y adalah variabel hasil, maka z adalah variabel moderator yang memengaruhi hubungan kasual x dan y. Variabel moderat dapat bersifat kualitatif (nilai non-numerik seperti ras, kelas sosial ekonomi atau jenis kelamin) atau kuantitatif (nilai numerik seperti berat, tingkat hadiah atau usia).
Menurut American Psychological Association, stres memiliki dampak yang lebih besar pada pria daripada wanita. Gender adalah variabel kualitatif yang memoderasi kekuatan pengaruh antara stres dan status kesehatan.
-
Variabel Perancu (Confounding Variable)
Variabel perancu adalah variabel yang memiliki hubungan dengan variabel bebas dan variabel terikat, tetapi bukan variable antara. Variabel perancu merupakan pengaruh luar yang mengubah efek variabel dependen dan independen.
Pengaruh asing ini digunakan untuk memengaruhi hasil desain eksperimental. Akan tetapi variabel perancu dapat merusak percobaan dan menghasilkan hasil yang tidak berguna. Varaibel ini dapat memunculkan bahwa ada korelasi ketika sebenarnya tidak ada.
Jika Anda meneliti apakah kurangnya olahraga berdampak pada penambahan berat badan, maka kurangnya olahraga adalah variabel independen dan kenaikan berat badan adalah variabel dependen. Variabel perancu akan menjadi pengaruh lain yang memiliki efek pada kenaikan berat badan, misalnya jumlah konsumsi makanan dan kondisi cuaca. Masing-masing dapat mengubah efek dari desain percobaan.
-
Variabel Kendali atau Variabel Kontrol
Variabel terkontrol adalah variabel yang ingin dipertahankan oleh peneliti selama percobaan. Ia juga dikenal sebagai variabel konstan. Variabel kontrol bukan bagian dari eksperimen (bukan variabel independen atau dependen), tetapi penting karena dapat berpengaruh pada hasil. Variabel kontrol tidak sama dengan kelompok kontrol.
Setiap percobaan yang diberikan memiliki banyak variabel kontrol. Penting bagi seorang ilmuwan untuk mencoba mempertahankan semua variabel konstan kecuali untuk variabel independen. Jika variabel kontrol berubah selama percobaan, itu dapat membatalkan korelasi antara variabel dependen dan independen. Jika memungkinkan, variabel kontrol harus diidentifikasi, diukur, dan dicatat.
Jika Anda berkesperimen untuk membandingkan produk pembersih, merek produk pembersih akan menjadi satu-satunya variabel independen yang diukur. Tingkat kekotoran, jenis kotoran atau noda, suhu air dan waktu siklus pembersihan hanyalah beberapa variabel yang harus sama dalam percobaan.
Kegagalan untuk melakukan standarisasi bahkan salah satu dari variabel yang dikendalikan ini dapat menyebabkan variabel pengganggu dan membatalkan hasil.
-
Variabel Rambang
Variabel rambang adalah variabel yang juga ikut berpengaruh pada variabel terikat, tapi pengaruhnya tidak begitu berarti, sehingga keberadaan variabel ini dalam penelitian dapat diabaikan. Variabel in merupakan variabel yang mengikuti variabel pengikat.
Hubungan melunasi administrasi dengan prestasi belajar. Dalam hal ini melunasi admistrasi merupakan contoh variabel rambang, karena fungsinya dalam mempengaruhi prestasi belajar tidak pasti.
Pengelompokan variabel Berdasarkan dapat tidaknya variabel penelitian dimanipulasi:
-
Variabel Dinamis
Variabel dinamis variabel yang bisa dimanipulasi atau diintervensi oleh peneliti, baik dalam hal keberadaan ataupun karakteristiknya. Pengubahan yang dilakukan dapat berupa peningkatan ataupun penurunan. Variabel ini disebut juga variabel aktif (Sudjarwo dan Basrowi, 2009:197).
- Motivasi belajar
- Kinerja pegawai
- Prestasi belajar
- Dan sebagainya.
-
Variabel Statis
Variabel statis adalah variabel yang memiliki sifat tetap, sehingga tidak bisa diintervensi atau dimanipulasi oleh peneliti, baik baik dalam hal keberadaan ataupun karakteristiknya. Variabel statis disebut juga variabel atributif (Sudjarwo dan Basrowi, 2009:198).
- Jenis kelamin
- Jenis status sosial ekonomi
- Jenis pekerjaan
- Tempat tinggal
- Dan sebagainya
Penulisan Variable Penelitian Karya Tulis/Skripsi/Laporan
Adapun untuk persoalan dalam penulisan variable penelitian karya tulis ilmiah. baik itu skripsi dari contoh hasil penelitian, proposal penelitian, ataupun yang lainnya. Biasa berada dalam Bab 1 yang berisi tentang metode penelitian. Untuk bentuk penulisannya adalah sebagai berikut;
Variable Penelitian Karya Tulis/Skripsi/Laporan
Berikut ini susuan sistematis tentang penulisan di dalam varible penelitian;
BAB III
Metode Penelitian
Varibel Penelitian
Varibel penelitian yang dipergunakan dalam skripsi ini diarahkan pada pengaruh pemanfaatan teknologi dengan Internet of Things untuk mempermudah identifikasi proses pendidikan di Indonesia. Namun karena berbagai kendala yang dihadapi penelitian ini dibatasi kepada masyarakat Indonesia di wialayah Sumedeng tertama sekali kepada masyarakat yang melakukan mobilitas di Kabuoaten Banyumas.
Tempat penelitian dalam karya tulis ini sendiri dilakukan di Kabupaten Banyumas. Dengan waktu pelasanaan penelitian dijalankan pada tanggal 26 Juli 2016, 08.00-20.00.
Nah, itulah tadi materi yang dapat dituliskan terkait dengan beragam contoh-contoh variabel penelitian dalam karya tulis, skripsi dengan memergunaka metode penelitian kualitatif, kuantitatif, ataupun deskripsitif. Semoga melalui artikel ini bisa memberikan wawasan kepada pembaca sekalian. Trimakasih,