Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menjadi salah satu komintmen beragam bentuk negara-negara maju di dunia dalam menciptakan perdamaian. Hal ini dibuktikan, bahwa sejak berdiri sampai saat ini PBB terus mengakomodir setiap Negara bardaulat agar menyelesaikan konflik persuasif dengan tidak melakukan peperangan secara masif melalui serangkaian perjanjian internasional.
Banyak hal yang perlu dipelajari tentang PBB, salah satunya sejarah kelahirannya. Oleh karena itulah artikel ini secara singkat menjelaskan tentang sejarah PBB.
Perserikatan Bangsa Bangsa
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris “United Nations” yang menjadi simbul organisasi internasional dalam penangan berbagai gejolak Negara-negara di seluruh dunia, baik dalam peperanga, konflik, sampai pada ketidakadilan HAM.
Pengertian PBB
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) adalah salah satu organisasi internasional yang berfungsi menjadi penegah dalam berbagai bentuk ketidakadilan yang dapat mengancam perdamaian dunia. Anggota PBB ini hampir mencangkup seluruh Negara berdaulat di dunia. Bahkan dalam cacatannya sampai Tahun 2017 setidaknya ada 192 Negara yang tergabung dalam oraganisasi ini.
Syarat menjadi anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) antara lain;
- Negara merdeka secara de facto dan de jure
- Mencitai kedamaian
- Sanggup memenuhi bergbagai macam perjanjian internasional yang telah disepakati bersama
- Mendapat rekomendasi dari DK PBB dan Majelis Umum
Sejarah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)
Dalam sisi lain, kecunculan organisasi ini berawal dari pertemuan yang dilakukan oleh F. D .Roosevelt dan Winstons Churchill (Perdana Mentri lnggris) yang mengadakan perundingan di atas geladak kapal Augusta di Teluk New Foundland.
Dalam pertemuan yang dilaksanakan tanggal 14 Agustus 1941 itu menghasilkan Piagam Perdamaian yang lazim disebut Atlantic Charter. Dalam Atlantic Charter berisi tentang deklarasi yang mengatakan bahwa segala ketidakadailan dan peperangan di Negara-negara seluruh dunia haruslah dihapuskan, agar tidak menimbulkan kerugian material dan non material.
lstilah awal kemunculan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pertama kali dikemukakan oleh F.D Roosevelt dalam konferensi antarbangsa di Washington pada Tanggal 1 Januari 1942. Ketika sejarah pertemuan itu, 26 negara yang menghadiri konferensi ini menyetujui Atlantic Charter menjadi Declaration of the United Nations.
Sejak pertemuan tersebut, akhirnya pada tanggal Oktober 1944 diadakan konferensi empat negara besar (Amerika, Rusia, lnggris, dan Cina) di Dunbarton Oaks menghasilkan kesepakatan untuk membentuk organisasi bangsa-bangsa dengan nama United Nations Organization yang disingkat UNO.
Pada tanggal 4 Februari 1945, diselenggarakan Konferensi Yalta (di Semenanjung Krim). Konferensi ini dihadiri oleh F.D. Roosevelt (Presiden Amerika), Winston Churchill (Perdana Menteni lnggris), dan Yoseph Stalin sebagai Presiden Uni Soviet yang saat ini telah menjadi nama Rusia.
Pada tanggal 25 Mei sampai dengan tahun 26 Juni 1945 dilaksanakan Konferensi San Fransisco yang dihadiri 50 negara. Pada tanggal 26 Juni 1945 dinyatakan bahwa keputusan Konferensi di Dumbarton Oaks menjadi Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Setelah 50 negara penandatangan Piagam San Fransisco meratifikasi piagam tersebut pada tanggal 24 Oktober 1945, lahirlah Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Organisation) secara resmi, yang saat ini dapat dikatakan sebagai Hari Kelahiran PBB.
Sejak sejarah berdii sampai saat ini Markas besar terletak di kota New York, Amerika Serikat dengan memiliki enam struktur organisasi PBB. Diantarnya;
- Majelis Umum PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa)
- Dewan Keamanan
- Dewan Ekonomi dan Sosial
- Dewan Perwalian
- Sekretariat
- Mahkamah Internasional
Asas Perserikatan Bangsa-Bangsa
Asas-asas yang bisa menjadikan pedoman dalam visi dan misi organisasi PBB adalah sebagai berikut.
- Berdasarkan persamaan kedaulatan semua anggotanya, dalam hal ini setiap Negara berdaulat dan beragabung dalam PBB memiliki hak serta kewajiban yang sama.
- Semua anggota hurus memenuhi dengan ikhlas kewajiban-kewajiban mereka sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB.
- Setiap anggota PBB wajib membantu PBB dalam kegiatan yang diambil berdasarkan ketentuan piagam.
- PBB menjamin agar negara yang bukan anggota bertindak sesuai asas-asas PBB dalam kepentingan yang dianggap perlu untuk perdamaian dan keamanan intemasional.
- PBB tidak akan ikut campur urusan dalam negeri suatu negara
Dari serangkaian penjelasan tersebutlah penting diketahui bahwa tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa ialah berkomitmen untuk menjaga perdamaian serta mengangkat derajat serta harkat martabat setiap bangsa-bangsa berdaulat, agar sejalan dari sisi kemanusian terutama untuk mengindari peperangan yang marak terjadi.
Sampai saat ini, organisasi PBB ini menjadi rujukan dalam hubungan internasional ataupun melakukan kerjasama internasional setiap Negara satu dengan yang lain, sehingga setiap keputusan yang menjadi kesepakatan selalu dijunjung tinggi setiap bangsa di dunia.
Demikianlah tulisan mengenai sejarah singkat PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Semoga melalui rangkaian bahasan ini bisa menjadikan refrensi dan wawasan bagi segenap pmebaca yang sedang mencari refrensi tentang “PBB”.