Macam Moral dan Contohnya

Diposting pada

Jenis Moral dan Contohnya

Moral adalah sikap atau perilaku yang sesuai dengan macam norma yang ditetapkan dan dianggap benar oleh masyarakat. Mungkin banyak orang yang menganggap bahwa hal yang berkaitan dengan moral adalah hal yang berkaitan dengan keagamaan. Sebenarnya, moralitas adalah istilah yang relative. Benar atau salah suatu tindakan, selalu terkait dengan peristiwa.

Istilah moral ini sangatlah fleksibel tergantung bagaimanakah seseorang menggunakannya dalam kehidupannya sehari hari. Namun, yang perlu kita tekankan adalah tindakan moral yang dilakukan oleh seseorang bertujuan untuk kepentingan orang banyak.

Moral

Moral adalah sesuatu yang muncul dari perspektif dan terbentuk dari nilai-nilai seseorang.  Pada kehidupan politik, moral lebih sering digunakan sebagai manipulasi politik untuk membuat orang percaya atau melakukan bahkan untuk meninggalkan sesuatu yang mereka mungkin tidak percaya sebelumya.

Apapun yang berkaitan dengan hal “ benar” dikaitkan dengan moral sehingga dipergunakan untuk mendoktrin atau melakukan propaganda kepada orang lain. Kterkaitan Moral ini adalah bagaimana tata cara bertingkah laku untuk orang lain.

Pengertian Moral Menurut Ahli

Adapun pengertian moral menurut para ahli, antara lain sebagai berikut;

  1. Cambridge Dictionary, Definisi moral adalah standar perilaku baik atau buruk yang berkaitan dengan keadilan, kejujuran, dan lain-lain yang setiap orang percayai, bukannya pada hukum. Moral menunjukkan bagaimana orang seharusnya atau tidak seharusnya berperilaku.
  2. Immaunel Kant, Pada dasarnya moralitas atau paham mengenai moral bukanlah doktrin tentang bagaimana kita dapat membuat diri kita bahagia. Akan tetapi bagaimana kita dapat menjadikan diri kita layak untuk kebahagiaan. Artinya moral adalah sesuatu yang bisa membuat kita dapat diterima oleh diri sendiri maupun orang lain.
  3. Mahatma Gandhi, Pengertian dari moral yakni dasar dari segala sesuatu. Sementara itu, kebenaran adalah substansi dari semua bentuk moralitas. Berdasarkan pendapat Mahatma Gandhi kita dapat menyimpulkan bahwa inti dari moral itu adalah kebenaran. Semua hal yang berkaitan dengan moral berarti mengandung kebenaran. Artinya, moral adalah perbuatan yang benar atau baik.

Macam Moral

Berikut adalah jenis moral beserta conothnya didasarkan dari teori-teori moral yang ada, antara lain:

  1. Moral Subjektif

Berdasarkan teori subjektif moral, benar salah atau baik buruk nya tindakan ditentukan oleh apa yang orang (subjek) pikirkan atau rasakan. Jadi, apabila menurut orang benar berarti dianggap perbuatan yang bermoral, begitu pula sebaliknya.

Hal ini mengakibatkan moral kehilangan makna karena selama orang berpikir atau merasakan bahwa tindakan tersebut benar, maka tidak ada dasar untuk mengkritiknya. Dengan kata lain, kita tidak bisa menolak perilaku siapapun yang mereka pikir atau rasa benar.

Contoh Moral Subjektif
  1. Dito merasa dirinya benar tidak memberi uang pengemis karena mereka para pengemis tidak berusaha bekerja sendiri.
  2. Sementara itu, Rena berpikir bahwa perbuatan Dito tidak bermoral karena dia tidak peduli terhadap penderitaan orang lain.

  1. Moral dalam Relativisme Budaya

Moral dalam relativisme budaya berarti benar atau salah perbuatan ditentukam oleh seperangkat prinsip atau aturan budaya tertentu yang kebetulan terjadi pada saat itu. Moral jenis ini terkait erat dengan subjektivitas moral. Kita tidak dapat mengkritik tindakan orang dalam budaya selain dari budaya kita sendiri. Hal ini sama saja dngan penolakan terhadap prinsip universal.

Berdasarkan moral jenis ini, maka kita dapat menyimpulkan bahwa suatu budaya tidak keliru tentang apa yang benar dan salah. Benar dan salah, baik dan buruk ditentukan oleh budaya masing-masing masyarakat. Artinya, perbuatan yang bermoral adalah perbuatan yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat, dan perbuatan tidak bermoral adalah perbuatan yang bertentangan dengan budaya yang dianut dalam masyarakatnya.

Contoh Relativisme Budaya
  1. Dalam tradisi di wilayah Alin, seorang wanita boleh menikah dengan lebih dari satu laki-laki. Hal tersebut menurut Alin dan masyarakat lainnya bukanlah hal yang tidak bermoral.
  2. Sementara itu, di tempat tinggal Silvi, seorang wanita hanya boleh menikahi dengan satu laki-laki. Wanita yang menikah dengan satu laki-laki dianggap tidak bermoral.

  1. Moral dalam Egoisme Etis

Perbuatan moral dalam egoisme etis ditentukan oleh apa yang menjadi kepentingan pribadi. Sementara itu,perbuatan yang tidak bermoral adalah perbuatan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi. Moral jenis ini didasarkan pada egoisme psikologis bahwa manusia pada dasarnya memiliki ego. Jadi, perbuatan bermoral seperti kebijaksanaan, menolong orang lain dan sebagainya didasarkan untuk memaksimalkan kepentingan diri sendiri.

Contoh Egoisme Etisa

Sinta membantu Pak Edi mengantarkan barang ke pelanggannya. Keinginan Sinta membantu bukan untuk meringankan beban Pak Edi, namun karena dia puas dan senang bisa membantunya.

  1. Moral dalam Etika Kebajikan

Moral dalam pandangan ini adalah moral yang sering dipakai dalam pengertian umum. Perbuatan dikatakan bermoral atau tidak, benar atau salah dicirikan dalam hal bertindak sesuai dengan kebajikan tradisional yang nembuat orang baik. Jadi, yang paling menjadi perhatian khusus adalah keunggulan karekter atau bisa kita sebut sebagai keutamaan moral.

Contoh Etika Kebajikan

Zika selalu menyisihkan tabungannya untuk membantu tetangga-tetangganya yang tidak bisa membeli alat tulis. Dia juga tidak boros dan berpenampilan seadanya, karena uangnya lebih baik dipergunakan untuk kebutuhan mendesak dan membantu orang lain.

  1. Moral dalam Etika Feminis

Perbuatan moral benar salah, baik buruk ditentukan oleh respon wanita terhadap hubungan kepedulian.  Terlepas dari kritik bahwa semua teori moral lainnya adalah maskulin (menunjukkan bias laki-laki). Berdasarkan etika feminis, kita perlu menganggap diri sebagai bagian dari hubungan sosial. Sehingga moralitas harus didasarkan pada emosi moral seperti cinta dan simpati.

Contoh Etika Feminis

Dhea lebih memilih untuk tidak mengambil beasiswa S2 nya di luar negeri karena tidak ingin orang tuanya tinggal sendirian di rumah dan tidak ada yang mengurus.

  1. Moral dalam Utilitarianisme

Berdasarkan paham utilitarianisme bahwa benar salah ditentukan oleh kebaikan keseluruhan dari konsekuensi tindakan. Semua mengarah pada akhir. Kita harus bertindak untuk memaksimalkan kesejahteraan manusia dengan misalnya memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan penderitaan.

Contoh Utilitarianisme

Andi jujur kepada ibunya mengenai nilai rapornya yang jelek. Alasannya adalah ketika dia justru berbohong, dia tidak akan dimarahi hari itu. Namun, ibunya akan lebih marah jika suatu hari nanti tahu nilai rapornya yang jelek.

  1. Moral dalam Teori Kantian

Perbuatan moral, benar atau salah, baik atau buruk ditentukan oleh rasionalitas yang memberikan tugas universal. Baik dan jahat didefinisikan dalam istilah hukum internasional atau kewajiban. Kita harus melakukan hal, karena itu adalah tugas kita. Moral jenis ini, didasarkan dari niat baik.

Pada teori ini, kita tidak boleh memperlakukan orang hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan, melainkan kita harus memperlakukan semua orang sebagai tujuan dalam diri mereka.

Contoh Teori Kantian

Pabrik dibuat dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat di sekitarnya. Namun, apakah benar untuk tujuan itu pabrik dibuat? Bukankah hanya untuk kepentingan pemilik modal?.

  1. Moral berbasis Hak

Perbuatan moral didasarkan sesuai dengan seperangkat arti hak yang kita miliki. Berdasarkan pandangan ini, jika seseorang memiliki hak, maka orang lain memiliki tugas untuk memberikan apa yang dituntut oleh hak. Terdapat dua jenis hak.

Pertama hak positif yakni hak di mana tugas yang berkaitan dengan tindakan positif. Kedua, hak negative yakni dimana tugas yang sesuai hanya harus mengharuskan untuk menahan diri dari melakukan sesuatu yang akan membahayakan seseorang.

Contoh Berbasis Hak
  1. Hak positif- memberikan sumbangan kepada fakir miskin agar hak mereka hidup dan mendapatkan tempat tinggal layak bisa terpenuhi.
  2. Hak negatif- seseorang berhak tidak memberikan sumbangan kepada orang lain, karena kondisi keuangan mereka yang jauh dari kata layak.

  1. Moral Keagamaan (Teori Perintah Tuhan)

Moral jenis ini didasarkan atas perintah Tuhan. Suatu tindakan dikatakan bermoral atau benar/wajib apabila Tuhan memerintahkan kita untuk melakukannya. Hal dikatakan salah atau tidak bermoral apabila Tuhan memerintahkan kita untuk tidak melakukannya, dan secara moral diperbolehkan apabila Tuhan tidak memerintahkan agar itu tidak dilakukan.

Contoh Keagamaan

Dalam agama Islam tidak dibolehkan memakan daging babi karena haram, sehingga umat Islam tidak boleh mengonsumsinya. Apabila melanggar, maka dikatakanlah telah melanggar moral dan norma agama Islam.

  1. Moral dalam Contractarianisme

Prinsip moral benar salah, baik buruk adalah prinsip yang disetujui oleh setiap orang di masyarakat dalam membentuk kontrak sosial. Setiap anggota masyarakat harus memiliki sebanyak mungkin kebebasan tanpa melanggar kebebasan orang lain.

Aturan yang dibuat bertujuan untuk memaksimalkan keadilan ekonomi. Orientasi dari moral jenis ini adalah manfaat sosial yang besar.

Contoh Contractarianisme

Kepala desa dan masyarakatnya sepakat bahwa bantuan warga miskin yang hanya diberikan kepada tujuh puluh warganya akan dibagi rata kepada seratus warganya yang penghasilannya di bawah rata-rata. Hal ini akan lebih baik karena semua warga miskin akan mendapat jatah bantuan.

  1. Moral Keadilan dan Kesetaraan

Moral jenis ini maksudnya adalah memenuhi kebutuhan orang lain terlebih dahulu daripada kebutuhan diri sendiri. Maka dari itu biasanya seorang yang belum matang berpikirnya, akan lebih egois dan fokus pada pemenuhan kebutuhan pribadi.

This is box title

Sebagai kepala desa, Pak Amat menggunakan anggaran desa sesuai dengan kebutuhan desa. Dia tidak mau sedikitpun menggunakan anggaran desa untuk kebutuhan pibadi di luar kepentingan desa.

  1. Moral Hukum dan Ketertiban

Moral ditandai dengan kepatuhan terhadap hukum, penghormatan terhadap figure otoritas dan kepatuhan terhadap aturan dan norma masyarakat. Sebaliknya seorang dikatakan tidak bermoral apabila tidak mematuhi norma hukum yang berlaku.

Contoh Hukum dan Ketertiban

Andi selalu membawa surat kendaraan lengkap dan helm ketika dia bepergian menggunakan sepeda motor. Dia juga tidak pernah melanggar rambu lalu lintas.

  1. Moral Hukuman dan Ketaatan

Seseorang harus menjahkan diri dari hukuman atas perbatan yang diperbuatnya. Maka dari itu, dia harus tahu perbuatan yang salah dan yang benar. Moral jenis ini berkaitan dengan moral hukum dan ketertiban. Mereka taat terhadap hukum karena tidak ingin mendapatkan hukuman sehingga mereka menjadi patuh dan taat.

Contoh Hukuman dan Ketaatan

Adit tidak mengecat rambutnya ketika berada di sekolah. Tujuannya agar dia tidak dipanggil ke ruang BK dan orang tuanya tidak dipanggil ke sekolah atas kesalahannya.

  1. Moral Prinsip Universal

Meskipun perilaku sering ditentukan oleh peraturan dan hukum, Maka ada keadaan luar biasa di mana pemikiran independent dan penalaran moral dapat melampaui norma yang diteruma secara umum dalam pengambilan keputusan moral.

Contoh Prinsip Universal

Hukuman mati bagi para narapidana pengedar obat terlarang dan kejahatan berat lainnya diperbolehkan di Indonesia meskipun banyak negara yang tidak menyetujui karena melanggar HAM.

  1. Moral yang Dipandu oleh Harapan

Moral individu tumbuh sejalan dengan norma interpersonal dan harapan-harapan kelompok yang mengelilingi individu. Seperti orangtua, guru, tetangga, teman sebaya. Moral terbentuk karena adanya harapan dari orang-orang tersebut.

Contoh Dipandu oleh Harapan

Contoh:

Lia tidak mau mengecewakan orangtua yang sudah membesarkannya. Sehingga Lia tidak mau menjadi anak yang nakal, dia akan selalu rajin belajar agar dia menjadi orang yang sukses.

Dari penjelasan yang telah dikemukakan dalam jenis moral dan contohnya setidaknya penting diketahui bahwasanya moral berasal dari bahasa latin “moralis” yang artinya pesan yang disampaikan oleh, atau pelajaran dari, cerita, puisi, atau peristiwa. Moral sendiri berhubungan dengan konsensus rakyat pada waktu dan tempat tertentu.

Bahkan mereka bisa berubah dan melakukan kesalahan. Dalam hal ini berarti orang yang dianggap bermoral adalah orang yang mengikuti konsensus (kesepakatan) masyarakat di mana dia tinggal yang diwujudkan dalam hukum. Moral di sini berbeda kaitannya dengan hukum Tuhan yang universal. Semoga bermanfaat.

Sumber Tulisan
  1. www.merriam-webster.com/dictionary/moral
  2. https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/moral
  3. http://home.sandiego.edu/~baber/gender/MoralTheories.html
  4. https://classroom.synonym.com/

Guru PPKn Alumni Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan di Kampus Negeri Jawa Tengah