Instrumen Penelitian: Pengertian, Jenis dan Cara Menyusun Penelitian

Diposting pada

Dalam penelitian, instrumen dapat berupa kuesioner, wawancara, observasi, dan metode-metode pengumpulan data lainnya yang sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan. Penggunaan instrumen penelitian yang tepat sangat penting untuk menjaga validitas dan reliabilitas data yang diperoleh. Dalam artikel ini, akan dijelaskan lebih lanjut mengenai fungsi, jenis-jenis, serta tahapan pengembangan instrumen penelitian yang penting untuk diketahui dalam melakukan penelitian ilmiah.

Instrumen Penelitian

Pengertian Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang penting dalam proses penelitian ilmiah. Instrumen penelitian adalah suatu benda atau alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi pada subjek penelitian tertentu. Dalam melakukan penelitian, instrumen penelitian menjadi bagian penting dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Tanpa adanya instrumen penelitian, maka data yang diperoleh tidak akan akurat dan valid. Oleh karena itu, penting untuk memahami pengertian instrumen penelitian agar dapat menjalankan penelitian dengan lebih efektif dan efisien.

Fungsi Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian memiliki berbagai fungsi yang sangat penting dalam menjalankan sebuah penelitian. Dengan menggunakan instrumen penelitian yang tepat, penelitian dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Beberapa fungsi instrumen penelitian antara lain:

  • Mengukur variabel yang diteliti: Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur variabel yang menjadi fokus penelitian. Dengan menggunakan instrumen penelitian yang tepat, variabel yang diteliti dapat diukur secara akurat.
  • Menjaga validitas dan reliabilitas data: Instrumen penelitian juga digunakan untuk menjaga validitas dan reliabilitas data yang diperoleh selama penelitian. Dalam penelitian yang valid dan reliabel, data yang diperoleh dapat dipercaya dan diandalkan.
  • Meningkatkan obyektivitas penelitian: Dengan menggunakan instrumen penelitian, penelitian dapat dilakukan dengan lebih obyektif. Instrumen penelitian membantu mengurangi bias peneliti dalam melakukan pengukuran variabel yang diteliti.
  • Meningkatkan akurasi analisis data: Instrumen penelitian membantu meningkatkan akurasi analisis data yang dilakukan. Data yang diperoleh dari instrumen penelitian dapat diolah dengan lebih mudah dan akurat.

Jenis-jenis Instrumen Penelitian

Dalam melakukan penelitian, diperlukan suatu instrumen yang dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data secara sistematis dan terstruktur. Berikut adalah beberapa jenis instrumen penelitian yang sering digunakan:

Jenis InstrumenKeterangan
AngketSebuah kuesioner tertulis yang diberikan kepada responden untuk menjawab sejumlah pertanyaan terkait penelitian.
WawancaraSebuah proses interaksi antara peneliti dan responden yang bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait penelitian.
ObservasiSebuah teknik pengumpulan data dengan mengamati langsung objek penelitian dalam suatu situasi tertentu.
Studi dokumentasiSebuah proses pengumpulan data dengan mengkaji berbagai dokumen terkait penelitian.

Angket

Angket adalah salah satu jenis instrumen penelitian yang paling umum digunakan. Angket biasanya berisi sejumlah pertanyaan terkait penelitian yang harus diisi oleh responden. Angket dapat dibuat dalam bentuk tertulis atau secara online. Angket tertulis biasanya disebarkan melalui pos atau langsung diberikan kepada responden, sedangkan angket online dapat disebarkan melalui email atau media sosial.

Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang melibatkan komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Wawancara dapat dilakukan secara tatap muka atau melalui telepon. Wawancara dapat bersifat terstruktur, semi-terstruktur, atau tidak terstruktur. Wawancara terstruktur mempunyai pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya, sedangkan wawancara semi-terstruktur memungkinkan peneliti untuk menambah dan mengganti pertanyaan jika diperlukan. Wawancara tidak terstruktur memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi topik tertentu dengan lebih mendalam tanpa adanya pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya.

Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mengamati langsung objek penelitian di dalam konteks tertentu. Observasi dapat dilakukan dengan cara mengamati secara pasif atau mengamati secara aktif. Observasi dapat dilakukan di lingkungan alami atau di lingkungan buatan oleh peneliti. Observasi di lingkungan alami memungkinkan peneliti untuk mengamati fenomena alami dengan cara yang lebih alami, sedangkan observasi di lingkungan buatan memungkinkan peneliti untuk mengontrol lingkungan dan memfokuskan pengamatan pada variabel tertentu.

Baca Juga : 6 Jenis dan Contoh Penelitian Kualitatif [Bab 1-5] Word dan PDF

Instrumen Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen penelitian yang mengacu pada pengukuran numerik dan statistik untuk memperoleh data penelitian. Tujuan dari instrumen penelitian kuantitatif adalah untuk memungkinkan peneliti mengukur dan mengumpulkan data secara sistematis dan objektif untuk menganalisis hubungan antara variabel yang diteliti.

Berikut adalah beberapa contoh instrumen penelitian kuantitatif yang umum digunakan:

Nama InstrumenFungsi
AngketMengumpulkan data dari responden dalam jumlah besar dengan cara yang cepat dan efisien
KuesionerMengumpulkan data secara sistematis dan objektif untuk memperoleh informasi tentang karakteristik individu atau populasi
Wawancara StrukturalMendapatkan data dengan cara wawancara langsung terhadap responden untuk memperoleh informasi tentang persepsi atau pengalaman mereka
Observasi SistematikMengumpulkan data dengan cara melihat, mencatat dan menganalisis perilaku yang diamati secara sistematis

Setiap instrumen penelitian di atas memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga peneliti harus memilih instrumen yang sesuai untuk menjawab pertanyaan penelitiannya. Selain itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas instrumen penelitian kuantitatif, seperti validitas dan reliabilitasnya.

Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Kuantitatif

Validitas dan reliabilitas adalah dua elemen penting dalam penelitian kuantitatif. Validitas mengacu pada sejauh mana instrumen penelitian mengukur variabel yang dimaksud dengan akurat. Reliabilitas, di sisi lain, mengukur sejauh mana instrumen penelitian konsisten dalam mengukur variabel yang sama pada waktu yang berbeda.

Untuk memastikan validitas dan reliabilitas instrumen penelitian kuantitatif, peneliti dapat menggunakan beberapa metode, seperti:

  • Uji Validitas Konten: Mengukur sejauh mana instrumen penelitian mencakup semua aspek variabel yang dimaksudkan
  • Uji Validitas Konstruksi: Mengukur sejauh mana instrumen penelitian dapat memperoleh data yang dapat diandalkan tentang variabel yang ingin diukur
  • Uji Reliabilitas: Mengukur keseluruhan konsistensi instrumen penelitian dalam mengukur variabel yang sama pada waktu yang berbeda

Dengan memperhatikan validitas dan reliabilitas instrumen penelitian kuantitatif, peneliti dapat meningkatkan kualitas penelitiannya dan mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat dan terpercaya.

Instrumen Penelitian Kualitatif

Instrumen penelitian kualitatif adalah alat yang digunakan dalam proses mengumpulkan dan menganalisis data yang tidak berbentuk angka, seperti opini, persepsi, dan pandangan subjektif. Instrumen penelitian kualitatif berbeda dengan instrumen penelitian kuantitatif yang lebih fokus pada data berbentuk angka.

Ada beberapa jenis instrumen penelitian kualitatif yang sering digunakan, di antaranya:

Jenis Instrumen Penelitian KualitatifDeskripsi
WawancaraProses tanya jawab antara peneliti dan responden untuk mendapatkan informasi tentang topik tertentu.
ObservasiProses pengamatan langsung terhadap perilaku, situasi, dan kondisi tertentu.
Studi KasusProses pengumpulan data mendalam tentang suatu peristiwa atau fenomena tertentu.
Focus Group Discussion (FGD)Proses diskusi kelompok kecil tentang topik tertentu untuk mendapatkan informasi tentang sudut pandang yang berbeda-beda dari peserta FGD.

Contoh dari instrumen penelitian kualitatif adalah pedoman wawancara, panduan observasi, dan panduan FGD.

Baca Juga : 4 Jenis dan Contoh Penelitian Kuantitatif [Bab 1-5] Word dan PDF

Instrumen Penelitian Gabungan

Selain instrumen penelitian kuantitatif dan kualitatif, terdapat pula instrumen penelitian gabungan yang menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Instrumen jenis ini memungkinkan peneliti untuk menggabungkan kelebihan dari kedua jenis instrumen penelitian tersebut.

Penelitian gabungan biasanya dilakukan dalam beberapa tahap dan melibatkan kuantifikasi variabel kualitatif dan deskripsi atau penjelasan potongan data hasil kuantifikasi. Contoh instrumen penelitian gabungan antara lain:

NoJenis InstrumenFungsi
1Wawancara terstrukturMendapatkan data mengenai sikap, pendapat, perilaku responden
2KuisionerMendapatkan data numerik mengenai variabel yang diteliti
3ObservasiMendapatkan data deskriptif mengenai perilaku responden atau objek yang diamati

Untuk melakukan penelitian dengan instrumen gabungan, peneliti perlu memastikan bahwa data hasil kuantifikasi dan deskripsi saling mendukung dan konsisten dalam mencapai tujuan penelitian.

“Instrumen penelitian gabungan sangat berguna dalam menggabungkan kelebihan dari pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dan akurat.”

Instrumen Penelitian Validitas dan Reliabilitas

Pada dasarnya, instrumen penelitian harus memenuhi dua syarat penting, yaitu validitas dan reliabilitas. Validitas berkaitan erat dengan sejauh mana instrumen tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam hal ini, instrumen harus memiliki kualitas yang mampu menghasilkan data yang akurat, sesuai dengan apa yang hendak diukur. Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi hasil pengukuran yang diperoleh dari instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang konsisten, ketika digunakan oleh peneliti yang sama, di tempat dan waktu yang berbeda.

Penting untuk memastikan bahwa instrumen penelitian yang digunakan memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi. Ini karena ketidakvalidan atau ketidakreliabelan instrumen dapat menyebabkan hasil penelitian yang tidak akurat. Peneliti harus memperhatikan beberapa metode untuk memastikan bahwa instrumen penelitian yang digunakan valid dan reliabel.

Metode-Metode untuk Memperoleh Validitas Instrumen Penelitian

Berikut adalah beberapa metode yang sering digunakan untuk memperoleh validitas instrumen penelitian:

  • Content validity: Memastikan bahwa isi dari instrumen penelitian mencakup semua aspek dari variabel yang hendak diukur.
  • Criterion validity: Membandingkan hasil dari instrumen penelitian yang hendak digunakan dengan instrumen standar atau gold standard yang sudah teruji validitasnya sebelumnya.
  • Construct validity: Memastikan bahwa instrumen mampu mengukur variabel yang hendak diukur.

Metode-Metode untuk Memperoleh Reliabilitas Instrumen Penelitian

Berikut adalah beberapa metode yang sering digunakan untuk memperoleh reliabilitas instrumen penelitian:

  • Test-retest reliability: Mengukur konsistensi instrumen penelitian dengan melakukan pengukuran yang sama pada individu yang sama pada waktu yang berbeda.
  • Inter-rater reliability: Mengukur konsistensi data yang diperoleh dari instrumen penelitian yang sama oleh peneliti yang berbeda.
  • Parallel-forms reliability: Mengukur konsistensi data yang diperoleh dari dua instrumen penelitian yang sejenis dalam mengukur variabel yang sama.

Tahapan Pengembangan Instrumen Penelitian

Proses pengembangan instrumen penelitian merupakan tahapan penting dalam riset ilmiah. Berikut adalah tahapan-tahapan yang perlu dilakukan dalam pengembangan instrumen penelitian:

  1. Identifikasi variabel yang akan diteliti. Variabel merupakan konsep atau fenomena yang diteliti dalam suatu penelitian. Oleh karena itu, peneliti harus dapat mengidentifikasi variabel yang relevan dengan topik atau masalah penelitian.
  2. Tentukan jenis data yang dibutuhkan. Peneliti harus menentukan jenis data yang dibutuhkan dalam penelitiannya. Data yang dibutuhkan tergantung pada jenis penelitian dan tujuan penelitian tersebut. Misalnya, data kuantitatif atau kualitatif.
  3. Pilih instrumen yang tepat. Setelah menentukan jenis data yang dibutuhkan, peneliti harus memilih instrumen yang tepat untuk mengumpulkan data tersebut. Instrumen yang tepat akan memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data dan menjamin keakuratan data.
  4. Versi uji coba. Uji coba instrumen penelitian perlu dilakukan sebelum digunakan dalam penelitian yang sebenarnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang telah dipilih sudah valid dan reliabel, serta efektif untuk digunakan dalam pengumpulan data.
  5. Analisis data. Setelah mengumpulkan data, peneliti perlu menganalisis data yang telah dikumpulkan. Data yang telah dianalisis akan memberikan gambaran yang jelas mengenai hasil penelitian dan dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat kesimpulan atau rekomendasi.

Pengembangan instrumen penelitian yang baik dan benar dapat memastikan keakuratan data yang diperoleh dan meminimalkan kesalahan dalam proses penelitian. Namun, peneliti juga perlu memperhatikan faktor lain seperti etika dalam penelitian dan validitas data yang dilakukan dalam penelitian ilmiah.

Teknik Pengumpulan Data dengan Instrumen Penelitian

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, instrumen penelitian berperan penting dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian. Berikut ini adalah beberapa teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian:

  1. Observasi: Teknik ini melibatkan pengamatan terhadap subjek penelitian secara langsung. Observasi dapat dilakukan dengan menggunakan daftar periksa atau checklists yang sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Instrumen penelitian yang digunakan untuk observasi harus jelas dan mudah dipahami oleh peneliti agar dapat menghindari bias dalam pengamatan.
  2. Wawancara: Teknik ini melibatkan pembicaraan langsung antara peneliti dan subjek penelitian. Wawancara dapat dilakukan secara tatap muka atau melalui telepon. Untuk memastikan konsistensi dan akurasi data, peneliti harus menggunakan instrumen penelitian yang memiliki pertanyaan yang jelas dan terstruktur. Selain itu, peneliti juga harus memastikan bahwa subjek penelitian memahami pertanyaan yang diajukan.
  3. Kuesioner: Teknik ini melibatkan pengiriman kuesioner kepada subjek penelitian melalui surat atau email. Instrumen penelitian yang digunakan untuk kuesioner harus memuat pertanyaan yang relevan, jelas, dan mudah dipahami oleh subjek penelitian. Selain itu, instrumen penelitian juga harus mempertimbangkan variasi jawaban yang mungkin diberikan oleh subjek penelitian.
  4. Studi Dokumen: Teknik ini melibatkan analisis terhadap dokumen-dokumen tertentu seperti laporan keuangan, rekam medis, atau dokumen lainnya yang relevan dengan penelitian. Untuk memastikan keakuratan dan kredibilitas data, peneliti harus menggunakan instrumen penelitian yang spesifik dan terstruktur dengan baik.

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrumen penelitian harus dipilih dengan tepat sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan. Selain itu, peneliti juga harus memastikan bahwa instrumen penelitian yang digunakan memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi agar data yang diperoleh dapat diandalkan dan akurat.

Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Penggunaan Instrumen Penelitian

Penggunaan instrumen penelitian adalah salah satu komponen penting dalam melakukan penelitian yang baik dan benar. Namun, terdapat beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh peneliti dalam penggunaan instrumen penelitian. Hal ini dapat berdampak pada hasil akhir penelitian yang tidak valid dan reliabel. Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang perlu dihindari:

  1. Overgeneralisasi instrumen: Terkadang, peneliti menggunakan instrumen yang sama untuk semua tujuan penelitian. Hal ini dapat menyebabkan instrumen menjadi tidak sesuai dengan tujuan penelitian dan mengurangi validitas dan reliabilitas data yang dihasilkan. Sebaiknya, peneliti memastikan instrumen yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian.
  2. Tidak memperhatikan karakteristik responden: Karakteristik responden bisa berbeda-beda tergantung pada jenis penelitian yang dilakukan. Jika peneliti tidak memperhatikan karakteristik responden, instrumen yang digunakan bisa jadi tidak bisa diaplikasikan dengan baik dan mengurangi validitas dan reliabilitas data yang diperoleh.
  3. Tidak melakukan uji coba instrumen: Sebelum digunakan, instrumen penelitian sebaiknya diuji coba terlebih dahulu. Jika tidak, instrumen yang digunakan bisa saja memiliki masalah teknis yang menyebabkan data yang dihasilkan tidak valid.
  4. Tidak memeriksa keabsahan dan keandalan instrumen: Sebelum digunakan, instrumen penelitian harus diperiksa keabsahan dan keandalannya. Jika tidak, instrumen yang digunakan bisa saja memiliki masalah keabsahan dan keandalan yang menyebabkan data yang dihasilkan tidak valid dan reliabel.
  5. Tidak menggunakan instrumen yang tepat: Memilih instrumen yang tepat sangat penting karena akan mempengaruhi validitas dan reliabilitas data yang dihasilkan. Jika peneliti salah memilih instrumen, hasil penelitian bisa jadi tidak akurat dan valid.

Kesalahan-kesalahan tersebut di atas bisa berdampak besar pada hasil penelitian. Oleh karena itu, peneliti perlu memperhatikan hal-hal tersebut dan memastikan instrumen penelitian yang digunakan benar-benar valid dan reliabel.

Contoh Aplikasi Instrumen Penelitian dalam Penelitian Aktual

Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan instrumen penelitian dalam penelitian yang sedang berlangsung:

No.Judul PenelitianInstrumen Penelitian yang DigunakanTeknik Pengumpulan Data
1Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi SeimbangKuesioner pengetahuan ibu hamil tentang gizi, tes pengukuran berat badanWawancara, pengamatan langsung
2Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan di Perusahaan SwastaKuisioner motivasi kerja, tes pengukuran tingkat kepuasan kerjaSurvei, wawancara
3Kajian Kebijakan Pembangunan Pariwisata di Kota SemarangKuisioner persepsi masyarakat tentang pariwisata Kota SemarangSurvei

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa berbagai instrumen penelitian dapat digunakan tergantung pada tujuan dan objek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan juga bervariasi, tergantung pada jenis instrumen yang digunakan dan karakteristik objek penelitian.

Di era digital saat ini, instrumen penelitian juga dapat dikembangkan dalam bentuk aplikasi atau software, yang memudahkan proses pengumpulan dan pengolahan data. Misalnya, aplikasi survei online seperti Google Forms dan SurveyMonkey, yang semakin populer di kalangan peneliti karena kemudahan penggunaannya.

Manfaat Instrumen Penelitian

Dalam melakukan penelitian ilmiah, instrumen penelitian memiliki peran yang sangat penting sebagai sarana untuk mengumpulkan data, informasi, dan fakta yang diperlukan. Dengan memiliki instrumen penelitian yang valid dan reliabel, para peneliti dapat memperoleh data yang akurat dan dapat dipercaya untuk menghasilkan temuan yang berkualitas.

Selain itu, dalam menggunakan instrumen penelitian, peneliti juga harus mempertimbangkan beberapa hal, seperti pemilihan jenis instrumen yang tepat, mengembangkan instrumen penelitian yang valid dan reliabel, serta memastikan teknik pengumpulan data yang benar dan akurat.

Dalam penelitian nyata, para peneliti dapat menggunakan instrumen penelitian untuk memecahkan berbagai masalah dan memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya. Contohnya adalah penelitian tentang kesehatan, pendidikan, pernikahan, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, penting bagi para peneliti untuk memahami dengan baik pengertian, fungsi, jenis-jenis, cara pengembangan, teknik pengumpulan data, dan pentingnya validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Dengan demikian, dapat dihasilkan penelitian yang berkualitas dan dapat dipercaya.

Baca Juga :

Anggita Ayuningtyas, Memiliki Hobi Menulis dan Lulusan S1 di Jurusan PPKN salah satu Kampus Negri di Jawa Tengah