Pengertian Marxisme, Macam, Ciri, Dampak, dan Contohnya

Diposting pada
Pengertian Marxisme, Macam, Ciri, Dampak, dan Contohnya
Marxisme adalah

Marxisme adalah filosofi yang diciptakan sebagai respons terhadap Revolusi Industri, dengan Kapitalis menjadi lebih kaya dan kelas pekerja nyaris tidak mendapat gaji yang cukup untuk hidup, Karl Marx dan Friedrich Engels menganalisis “perjuangan kelas” ini dalam The Communist Manifesto. Marxisme telah berkembang menjadi banyak cabang dan aliran pemikiran yang berbeda, dengan hasil bahwa sekarang tidak ada satu pun teori Marxis yang definitif.

Sekolah-sekolah Marxis yang berbeda menempatkan penekanan yang lebih besar pada aspek-aspek tertentu dari Marxisme klasik sambil menolak atau memodifikasi aspek-aspek lain. Marxisme telah memiliki dampak mendalam dan berpengaruh pada akademisi global dan telah berkembang ke banyak bidang.

Bidang-bidang yang terdampak dari adanya marxisme seperti arkeologi, antropologi, studi media, ilmu politik, teater, sejarah, sosiologi, sejarah dan teori seni, studi budaya, pendidikan , ekonomi, etika, kriminologi, geografi, kritik sastra, estetika, teori film, psikologi dan filsafat kritis. Aartikel ini akan mengulas tentang pengertian marxisme, macam, ciri, dampak, dan contohnya.

Marxisme

Marxisme adalah teori dan metode pembebasan diri kelas pekerja. Sebagai sebuah teori, teori ini bergantung pada metode analisis sosial ekonomi yang memandang hubungan kelas dan konflik sosial menggunakan interpretasi materialis tentang perkembangan sejarah dan mengambil pandangan dialektis tentang transformasi sosial. Itu berasal dari karya filsuf Jerman abad ke-19 Karl Marx dan Friedrich Engels.

Marxisme menggunakan metodologi, yang sekarang dikenal sebagai materialisme historis, untuk menganalisis dan mengkritik perkembangan masyarakat kelas dan terutama kapitalisme serta peran perjuangan kelas dalam perubahan ekonomi, sosial, dan politik sistemik.

Menurut teori Marxis, dalam masyarakat kapitalis, konflik kelas timbul karena kontradiksi antara kepentingan material kaum proletar yang tertindas dan yang dieksploitasi (suatu kelas buruh upahan yang dipekerjakan untuk menghasilkan barang dan jasa) dan kaum borjuis (kelas penguasa yang memiliki sarana untuk produksi dan ekstrak kekayaannya melalui penggunaan produk surplus yang diproduksi oleh proletariat dalam bentuk laba).

Pengertian Marxisme

Marxisme adalah sistem ekonomi dan sosial yang didasarkan pada teori-teori politik dan ekonomi Karl Marx dan Friedrich Engels. Marxisme adalah antitesis kapitalisme yang didefinisikan sebagai sistem ekonomi yang didasarkan pada kepemilikan pribadi atas alat-alat produksi dan distribusi barang, yang ditandai oleh pasar persaingan bebas dan motivasi oleh laba.

Pengertian Marxisme Menurut Para Ahli

Adapun definisi masrxisme menurut para ahli, antara lain:

  1. Encyclopedia Britannica

Marxisme, sebuah kumpulan doktrin yang dikembangkan oleh Karl Marx dan, pada tingkat lebih rendah, oleh Friedrich Engels pada pertengahan abad ke-19. Awalnya terdiri dari tiga ide terkait: antropologi filosofis, teori sejarah, dan program ekonomi dan politik. Ada juga Marxisme sebagaimana telah dipahami dan dipraktikkan oleh berbagai gerakan sosialis, khususnya sebelum 1914.

Kemudian ada Marxisme Soviet sebagaimana dikerjakan oleh Vladimir Ilich Lenin dan dimodifikasi oleh Joseph Stalin, yang dengan nama Marxisme-Leninisme yang menjadi doktrin partai-partai komunis yang didirikan setelah Revolusi Rusia (1917).

Cabang dari ini termasuk Marxisme sebagaimana ditafsirkan oleh Leon Trotsky anti-Stalinis dan pengikutnya, seorang berkebangsaan Cina Mao Zedong dari Marxisme-Leninisme, dan berbagai Marxisme di negara berkembang. Ada juga Marxisme nondogmatik pasca Perang Dunia II yang telah memodifikasi pemikiran Marx dengan meminjam dari filsafat modern, terutama dari Edmund Husserl dan Martin Heidegger tetapi juga dari Sigmund Freud dan yang lainnya.

  1. Urban Dictionary

Marxisme adalah nama yang diberikan untuk suatu set analisis politik, sosial, filosofis dan ekonomi yang dirumuskan oleh Karl Marx dan teman dekatnya Friedrich Engles selama abad ke-19 – ide-ide yang tetap berpengaruh di seluruh dunia hingga saat ini.

Prinsip dasar pemikiran Marxis berpendapat bahwa sejarah paling baik dipahami dalam hal perjuangan kelas dan bahwa kekuatan material produksi dalam suatu masyarakat membentuk pengaruh yang mendominasi pada suprastruktur budaya/arti ideologi dari masyarakat mana pun – cara produksi menentukan mode dari kehidupan.

  1. Collins English Dictionary

Marxisme adalah filsafat politik yang didasarkan pada tulisan-tulisan Karl Marx yang menekankan pentingnya perjuangan antara berbagai kelas sosial. Pada dasarnya Marxise adalah sesuatu tindakan yang berkaitan dengan adanya kegiatan politik.

Macam Marxisme

Banyak jenis Sosialisme dan Komunisme yang dikembangkan dari pemikiran Marxis, tetapi beberapa bentuk Marxisme itu sendiri juga dapat diidentifikasi, antara lain:

  1. Marxisme Klasik

Ini merupakan teori awal sebagaimana yang dikemukakan oleh Marx dan Engels. Seorang tokoh besar yang terkemuka di permukaan bumio pada era zamannya yaitu Karl Marx berpendapat tentang dunia keilmuwan politik salah satunya pada teori marxisme

  1. Marxisme-Leninisme

Aliran ideologis Komunis, yang secara longgar meniru teori Marxis, yang muncul sebagai kecenderungan arus utama selama era pasca-Lenin dari Joseph Stalin (1878 – 1953) di Uni Soviet. Ini terutama terkait dengan Stalin, meskipun masih bisa diperdebatkan sejauh mana ia benar-benar mengikuti prinsip-prinsip baik Marx atau Lenin.

  1. Marxisme Barat

Suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai teori Marxis yang berbasis di Eropa Barat dan Tengah (dan baru-baru ini Amerika Utara), berbeda dengan filsafat Uni Soviet atau Republik Rakyat Tiongkok. Ini membawa Marxisme ke arus utama budaya Eropa.

Para penganjurnya terutama adalah akademisi profesional, yang memandang Marx terutama sebagai filsuf daripada revolusioner, dan yang menekankan elemen Hegelian dan humanis dari pemikirannya. Yang paling menonjol mungkin adalah Gyorgy Lukacs Hongaria (1885 – 1971) dan Karl Korsch dari Jerman (1886 – 1961).

  1. Marxisme Libertarian

Marxisme Libertarian merupakan marxisme yang menggambarkan dirinya dengan pandangan yang kurang otoriter tentang teori Marxis daripada aliran konvensional seperti Stalinisme, Maoisme, Trotskyisme dan bentuk-bentuk terkenal lainnya dari Marxisme-Leninisme.

Konsep tentang Marxisme Libertaria menekankan kemampuan kelas pekerja untuk menempa nasibnya sendiri tanpa perlu partai revolusioner atau negara untuk menengahi atau membantu pembebasannya. Suatu tindkan yang akan dilakukan oleh pekerja untuk merubah nasibnya pun bisa saja dilakukan dengan kekerasan.

  1. Marxisme Struktural

Suatu pendekatan terhadap Marxisme berdasarkan Strukturalisme dari ahli teori Prancis Louis Althusser (1918 – 1990) dan murid-muridnya. Analisis ulangnya yang terperinci tentang seluruh gerakan Marx membuatnya menyadari bahwa ia menyediakan tidak hanya model ekonomi tetapi juga deskripsi struktur dan perkembangan seluruh masyarakat. Itu berpengaruh, terutama di Perancis, selama akhir 1960-an dan 1970-an.

  1. Neo-Marxisme

Neo-Marxisme yang muncul pada Abad ke-20 mendengungkan kembali tulisan-tulisan awal Marx (sebelum pengaruh Engels), serta berusaha memasukkan unsur-unsur psikologi dan sosiologi modern ke dalam pemikiran Marxis ortodoks.

Paham ini menolak determinisme ekonomi yang dirasakan dari Marx dengan fokus pada revolusi non-fisik, psikologis, dan lebih bersifat libertarian, dan terkait dengan jenis-jenis Anarkisme. Sekolah Frankfurt, yang berbasis di Universitas Frankfurt am Main di Jerman dari tahun 1930-an hingga 1950-an, berperan penting dalam perkembangannya.

  1. Marxisme Budaya

Marxisme budaya merupakan bentuk lain dari Marxisme abad ke-20 yang menambahkan analisis tentang peran media, seni, teater, film, dan lembaga budaya lainnya dalam masyarakat, seringkali dengan penekanan tambahan pada ras dan gender di samping kelas.

  1. Marxisme Analitis

Ini merupakan gaya berpikir tentang Marxisme yang menonjol di antara para filsuf dan ilmuwan sosial berbahasa Inggris selama tahun 1980-an. Paham ini mengklaim “pemikiran yang jelas dan keras tentang pertanyaan yang biasanya diselimuti oleh kabut ideologis“.

  1. Pasca-Marxisme

Karya teoretis para filsuf dan ahli teori sosial yang telah membangun teori-teori mereka di atas Marxisme Klasik sampai batas tertentu, tetapi yang telah melampaui batas-batas teori-teori itu dengan cara-cara yang menempatkan mereka di luar Marxisme.

  1. Marxisme Humanis

Ini adalah cabang Marxisme yang terutama berfokus pada tulisan-tulisan Marx sebelumnya, (terutama “Naskah Ekonomi dan Filsafat” tahun 1844 di mana ia mengembangkan teorinya tentang keterasingan), yang bertentangan dengan karya-karyanya kemudian, yang dianggap lebih diperhatikan dengan konsepsi struktural masyarakat kapitalis.

  1. Marxisme Feminisme

Ini merupakan cabang teori Feminis yang berfokus pada pembongkaran Kapitalisme sebagai cara untuk membebaskan wanita. Para wanita sesungguhnya harus dilindungi baik menggunakan hukum yang ada ataupun dengan tata budayanya.

Marxisme Feminisme menegaskan bahwa kepemilikan pribadi, yang memunculkan ketidaksetaraan ekonomi, ketergantungan, kebingungan politik, dan akhirnya hubungan sosial yang tidak sehat antara laki-laki dan perempuan, adalah akar dari penindasan perempuan.

Ciri Marxisme

Marxisme sebagai sebuah ideologi memiliki beberapa ciri, diantaranya yaitu:

  1. Ajaran Materialisme, Dialektis, dan Ateisme

Ajaran utama ideologi ini adalah materialisme, yang menunjukkan bahwa semua yang di dunia ini adalah realitas alam dan ada wujudnya. Oleh sebab itu pelaksanaannya harus mengikuti perkembangan alam. Tapi, karena meyakini segala hal adalah material alias ada wujudnya, ajaran ini tidak mengakui adanya Tuhan dan tidak beragama.

Agama dianggap sebagai pembatas dan meningkatkan kelas-kelas. Dan Tuhan bukan sesuatu yang nyata. Segala hal yang ada di dunia ini terlahir dengan sendirinya. Maka dari itu paham tentang seperti ini tidak bisa diterapkan di Indonesia.

  1. Sejarah Sebagai Materialisme Historis

Ciri ini menunjukkan bahwa ajaran materialism yang agak bertolak belakang dengan dunia ada dengan sendirinya. Materialisme historis mengajak penganutnya untuk memahami hubungan sebab akibat dari alam sehingg ada rasa untuk memikir secarailmiah.

  1. Menganut Norma Rigid

Ideologi Marxisme mengatur norma rigid, dimana seluruh kehidupan masyarakat harus ditata. Penataan tersebut termasuk mengatur bagaimana seseorang harus hidup. Negara yang memberlakukan menganut paham ini, melakukan pengaturan pada segala segi kehidupan.

Misalnya mengatur kelahiran, mengatur prestasi, dan mengatur sumber daya negara. Paham ini jauh berseberangan dengan ideologi kapitalisme yang berupaya meminimalisir intervensi negara atau pemerintah. Penyetaraan tentang kehidupan masyarakat atas dasar perataan penguasa.

  1. Kekuasaan Kaum Proletar

Meskipun ajaran ini telah membuat pemerataan, tapi pada akhirnya negara tetap berada di bawah kekuasaan sekelompok orang yang disebut kaum proletar. Kaum ini pada umumnya terdiri atas orang-orang yang berilmu dan mempunyai kekuasaan ekonomi.

Bahkan dalam berbagai bentuk negara sangat menghargai kelompok orang yang dianggap lebih berilmu dari yang lain. Sehingga kaum proletar secara otomatis adalah orang yang dapat mengenyam pendidikan bagus dan memiliki modal besar.

  1. Mengutamakan Kolektivitas

Ciri pertama hingga keempat yang telah disebutkan di atas adalah ciri-ciri ideologi Marxisme yang utama. Selanjutnya, Marxisme juga berkembang dalam bidang ekonomi. Dalam bidang ekonomi, Marxisme memiliki ciri khas yaitu kolektvitas dengan menghapuskan semua milik pribadi. Semua yang dimiliki oleh indivdu ialah milik negara dan negara mengatur penggunaannya.

  1. Hak Komunal

Arti hak komunal adalah hak yang berkaitan dengan sistem politik. Sistem politik yang dianut yaitu sistem politik komunis bersama atau pribadi. Semuanya didasarkan pada prinsip persamaan. Atau dengan istilah lain yaitu sama rata sama rasa.

  1. Dampak Marxisme

Marxisme memiliki dampak mendalam pada budaya kontemporer; komunisme modern didasarkan pada paham ini, dan sebagian besar teori sosialis modern juga berasal darinyapaham ini. Ini juga memiliki efek luar biasa pada akademisi, mempengaruhi disiplin ilmu dari ekonomi ke filsafat dan sejarah sastra.

Ide karl Marx dan Friedrich Engels tentang Komunisme memicu revolusi di seluruh dunia, beberapa yang paling terkenal adalah kudeta Lenin dari Perang Rusia, dan Revolusi Tiongkok Mao Zedong. Lenin, Fidel Castro, Mao, dan yang lainnya berpendapat bahwa transisi harus melalui pemberontakan dan revolusi yang keras untuk menjadi negara komunis yang sukses.

Namun para pemimpin ini memiliki bentuk komunisme mereka sendiri dan bahkan negara yang mempunyai presiden sebagai pemimpin negaratersebut mempunyai ide-ide mengenai komunisme. Ide komunisme Marx, terlepas dari apa pun mereka, masih banyak mendapat pengaruh dari Karl Marx.

Tanpa gagasan komunisme yang pernah disebarkan oleh Manifesto Komunis maka AS tidak akan pernah muncul dan bagaimana Amerika bereaksi terhadap “Red Scare” dari kebangkitan AS yang memengaruhi banyak masyarakat modern kita. Propaganda yang dibuat oleh Amerika untuk menciptakan kebencian terhadap komunisme bagi kelas menengah dan pekerja Amerika, “Lebih baik mati daripada merah” adalah slogan populer anti-komunis dari tahun 1950-an.

Contoh Marxisme

Contoh marxisme dalam kehidupan sehari-hari antara lain;

  1. Misalnya ketika si A mempunyai satu roti dan dia mempunyai 2 orang adik, maka dia akan membagi roti tersebut menjadi tiga bagian agar mereka bertiga sama-sama merasakannya.
  2. Seorang pedagang toko yang mempunyai 3 orang karyawan, tapi satunya adalah karyawan baru. Ketika tanggal dimana mereka memperoleh gaji bulanan, gaji yang diperoleh karyawan baru jumlahnya sama dengan karyawan lama.

Itulah tadi artikel yang memberikan penjelasan serta pengulasan terkait dengan pengertian marxisme menurut para ahli, macam, ciri, dampak, dan contohnya di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga melalui tulisan ini bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan. Trimakasih,

Saya adalah lulusan Universitas Lampung Tahun 2022 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang bercita-cita ingin menjadi dosen