Gagasan populer tentang kesadaran menunjukkan fenomena yang menggambarkan kondisi sadar akan diri sendiri (kesadaran diri). Menurut Gregory Bateson adanya pikiran adalah dinamika pengorganisasian diri dan kesadaran sangat penting dalam keberadaan proses ini. Teori sistem modern menyatakan bahwa manusia, sebagai sistem kehidupan, tidak hanya memiliki kesadaran akan lingkungan mereka, tetapi juga kesadaran diri terutama dengan kemampuan mereka untuk logika dan rasa ingin tahu.
Konsep kesadaran diri bisa dikaitkan dalam berbagai hal termasuk kaitannya dengan perasaan cinta tanah air yang dapat membentuk kesadaran nasional. Konsep kesadaran nasional seringkali disamakan dengan arti nasionalisme. Terdapat beragam faktor yang berpengaruh terhadap terbentuknya kesadaran nasional, salah satunya yaitu karena penderitaan rakyat yang berkepanjangan ketika berlangsungnya kolonialisme atau penjajahan.
Kesadaran Nasional
Kesadaran adalah konsep relatif. Ini mungkin difokuskan pada keadaan internal, seperti perasaan mendalam, atau pada peristiwa eksternal dengan cara persepsi indera. Ini analog dengan merasakan sesuatu, suatu proses yang dibedakan dari mengamati dan memahami.
Kesadaran juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk secara langsung mengetahui dan memahami, merasakan, atau menyadari peristiwa. Lebih luas lagi, itu merupakan keadaan sadar akan sesuatu.
Definisi lain menyatakan bahwa kesadaran merupakan keadaan di mana subjek mengetahui beberapa informasi ketika informasi itu tersedia secara langsung untuk membawa ke arah berbagai tindakan perilaku.
Kesadaran atau “untuk merasakan” dapat digambarkan sebagai sesuatu yang terjadi ketika otak diaktifkan dengan cara tertentu, seperti ketika warna merah adalah apa yang terlihat setelah retina distimulasi oleh gelombang cahaya.
Konseptualisasi ini dikemukakan di tengah kesulitan dalam mengembangkan definisi analitik kesadaran atau kesadaran indrawi. Keadaan kesadaran juga dikaitkan dengan keadaan pengalaman sehingga struktur yang diwakili dalam kesadaran tercermin dalam struktur pengalaman.
Konsep kesadaran juga bisa dikatkan dengan perasaan terhadap suatu negara, yang diknela dengan istilah kesadaran nasional atau bentuk nasionalisme. Kata nasional itu sendiri bisa diartikan sebagai kata sifat yang merujuk pada sesuatu atau seseorang yang dimiliki oleh suatu bangsa atau negara.
Kata nasional menggambarkan segala sesuatu yang umum untuk, dibagikan, atau mewakili sekelompok orang atau tempat yang dianggap sebagai bangsa, seperti lagu kebangsaan yang dinyanyikan sebelum hiburan nasional atau acara-acara resmi dimulai.
Pengertian Kesadaran Nasional
Kesadaran nasional adalah penyesuaian keanggotaan suatu bangsa untuk secara bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengisi kekuatan bangsa itu. Konsep kesadaran nasional di Indonesia pertama kali muncul setelah berdirinya organisasi Budi Utomo dan penderitaan rakyat Indonesia yang dijajah oleh penjajah.
Pengertian Kesadaran Nasional Menurut Para Ahli
Adapun definisi kesadaran nasional menurut para ahli, antara lain:
- Ernest Renan
Kesadaran nasional dapat didefinisikan sebagai suatu keinginan untuk bersatu dan bernegara. Dalam hal ini nasionalisme menjadi sebuah keinginan besar untuk bisa mewujudkan persatuan dalam bernegara.
- Green Field dan Chirrot
Kesadaran nasional dapat didefinisikan sebagai seperangkat gagasan dan sentimen yang membentuk kerangka konseptual tentang identitas nasional yang sering hadir bersama dengan berbagai identitas lainnya seperti agama, suku, okupasi, kelas, gender, dan lain-lain.
- Abdurrachman Surjomiharjo
Kesadaran nasional adalah sebagai suatu paham kebangsaaan dimana terdapat kesadaran tentang perbedaan asasi antara yang dijajah dan yang menjajah.
- Sastroadmojo
Kesadaran nasional merupakan suatu hal yang sangat mendasar sebab berkaitan dengan perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
Faktor Terbentuknya Kesadaran Nasional
Munculnya kesadaran nasional dalam diri seseorang bisa dipengaruhi oleh beragam faktor, diantaranya yaitu:
-
Internal
Terdiri atas:
- Sejarah masa lampau yang gemilang
Sebelum Bangsa Barat datang ke negara kita, kita dulu merupakan bangsa yang sudah mampu dalam mengatur diri sendiri, mempunyai kedaulatan atas wilayah yang kita tinggali. Kebesaran tersebut secara psikologis tentu membawa kita pada pemikiran dan angan-angan banhwa bangsa Indonesia senantiasa bisa menikmati kebesaran tersebut.
Akan tetapi, bukan berarti kita kembali ke masa lamapu, hanya kebesaran kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri di Indonesia pada masa lampau, seperti Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sriwijaya, bisa menggugah perasaan nasionalisme golongan pelajar pada awal abad ke XX.
Sehingga bukanlah hal yang berlebihan apabila kebesaran pada masa lampau mendorong semangat para tokoh pergerakan dalam usahanya untuk melepaskan diri dari penjajahan Belanda.
- Penderitaan rakyat yang berkepanjangan akibat kolonialisme
Penderitaan rakyat yang berkepanjangan akibat kolonialisme atau penjajahan terjadi karena potensi bangsa terjajah dikuasai untuk kepentingan bangsa penjajah. Bangsa Indonesia sendiri mengalami zaman penjajahan yang sangat panjang dan menyengsarakan sejak datangnya bangsa Portugis, Inggris, dan Belanda.
Adanya jurang pemisah yang lebar antara bangsa Barat dengan rakyat Bhumiputra memunculkan kebencian rakyat terhadap bangsa Barat. Penindasan bangsa kolonial dilakukan dalam berbagai aspek kehidupan yang mengakibatkan penderitaan rakyat. Penderitaan itulah yang kemudian memunculkan kesadaran nasional dan mulai memahami pentingnya menggalangkan persatuan.
Atas prakarsa dari para kaum terpelajar, keinginan untuk melepaskan diri dari penderitaan pun menjadi kenyataan dalam bentuk pergerakan nasional. Mereka sudah memiliki kesadaran bahwa melalui persatuan dan kesatuan akan terbentuk sesuatu kekuatan yang besar untuk mencapai kemenangan.
- Peranan golongan pelajar
Lahirnya golongan terpelajar menjadi pelopor pergerakan nasional, yang terdiri atas para pelajar STOVIA (sekolah ”dokter Hindia”). Mereka sangat peka terhadap penderitaan rakyat sebab tugas yang diemban berupa pengabdian terhadap kondisi masyarakat.
Dengan kemampuan intelektualnya, mereka mempunyai gagasan untuk mengembangkan taktik perjuangan dengan berorganisasi. Itulah peran penting kaum terpelajar yang hendak menjadi pelopor di masyarakat..
-
Eksternal
Terdiri atas:
- Kemenangan Jepang atas Rusia
Pada tahun 1904-1905 Jepang bereprang melawan Rusia. Peperangan tersebut dimenangkan oleh Jepang, karena Jepang telah melakukan perubahan strategi politik luar negerinya dari kebijaksanaan pintu tertutup menjadi pintu terbuka dengan suatu proses yang dikenal degan Restorasi Meiji.
Hal tersebut membuat Jepang muali terbuka terhadap dunia luar. Bahkan sistem pemerintahannya pun meniru gaya pemerintahan Inggris. Sedangkan modernisasi angkatan perangnya meniru Jerman.
Selain itu, masyarakat Jepang juga memiliki semangat yang disebut Bushido (jalan ksatria). Semangat ini menunjukkan kesetiaan kepada Kaisar/tanah air/semanagat nasionalisme. Senagat ini pula yang menunjukkan suatu etos kerja yang tinggi, kedisiplinan, dan kerja keras bangsa Jepang. Dengan demikian, kemenangan Jepang atas Rusia menjadi pelopor semangat juang para pendiri pergerakan nasional di Indonesia.
- Partai Kongres India
India merupakan bangsa yang memiliki nasib tak jauh beda dengan Indoensia, yaitu sama-sama bangsa yang terjajah, tapi bedanya Bangsa Indonesia dijajah oleh Belanda, sedangkan India dijajah oleh Inggris. Meskipun pada perkembangan sejarahnya, setelah dijajah oleh Belanda, Inggris pun turut menjajah Indonesia.
Perlawanan terhadap Inggris terjadi di India. Atas inisiatif seorang Inggris bernama Allan Octavian Hume, pada tahun 1885 berdirilah Partai Kongres India. Di bawah pimpinan Mahatma Gandhi, partai tersebut menetapkan garis perjuangan yang terdiri atas 3 hal: Swadesi, Satyagraha, dan Ahimsa.
Masing-masing elemen tersbeut mengandung makan yaitu:
- Swadesi, bermakna kemandirian
- Satyagraha, bermakna menuntut kebenaran dengan memperjuangkan peratiran yang sesuai dengan kepentingan bangsa India
- Ahimsa, bermakna melakukan perjuangan tanpa kekerasan (ahimsa artinya dilarang membunuh).
Nilai-nilai yang terkandung dalam ketiga garis perjuangan tersebut banyak menginspirasi perjuangan bangsa Indonesia, seperti berjuang dengan mendirikan organisasi dan pergerakan.
- Nasionalisme di Filipina
Filipina merupakan neagara jajahan Spanyol yang berlangsung sejak tahun 1571-1898. Seperti halnya yang terjadi di India dan Indonesia, ternyata gerakan-gerakan yang ada di Asia, bukan hanya sekedar perlawanan terhadap dominasi asing, tapi lebih merupakan suatu revolusi politik dan moral.
Dalam perkembangannya, di Filipina kemudian muncul seorang tokoh bernama Jose Rizal, yang pada tahun 1892 melakukan perlawanan bawah tanah terhadap Spanyol. Tujuannya yaitu untuk membangkitkan nasionalisme Filipina dalam menghadapi penjajahan Spanyol.
Akan tetapi, dalam perjuangannya tersebut Jose Rizal dihukum mati setelah gagal dalam pemberontakan Katipunan. Perjuangan bangsa Filipina melawan penjajahan Spanyol tersebut merupakan salah satu contoh perlawanan terhadap dominasi asing yang kemudian memberikan insipirasi untuk negara-negara lain seperti Mesir, Turki, dan Cina.
Contoh Kesadaran Nasional
Salah satu contoh tindakan yang menunjukkan kesadaran nasional yaitu dapat diwujudkan dalam kegiatan upacara, misalnya seperti yang dilakukan oleh para pegawai Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Maumere. Para pegawai tersebut melakukan Upacara Hari Kesadaran Nasional pada hari Selasa, 17/09/2019.
Upacara Hari Kesadaran Nasional tersebut rutin diperingati setiap tanggal 17 setiap bulan. Upacara tersebut memiliki makna penting bagi setiap pegawai Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Maumere yaitu bertujuan untuk mewujudkan kedisiplinan dan tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas serta meningkatkan wujud kualitas pengabdian kepada bangsa melalui identitas nasional.
Itulah tadi penjelasan dan pengulasan yang bisa kami berikan kepada segenap pembaca terkait dengan materi pengertian kesadaran nasional menurut para ahli, faktor internal dan eksernal terbentuknya, serta beragam contoh kasus yang ada.