Contoh Penerapan Deontologi dalam Keseharian

Diposting pada

Contoh Deontologi

Kajian terkait dengan penerapan deontologi hampir berada dalam semua aspek kehidupan, baik dalam arti etika bisnis, teleologi, komunikasi, kesehatan, ideologi (aliran), bahkan pada proses berfikir manusia yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini sangatlah wajar, sebab kata deontologi menjadi istilah yang berasal dari bahasa Yunani dan mempunyai arti kewajiban atau keharusan. Sehingga penerapannya sangat mudah untuk ditemukan.

Deontologi

Deontologi adalah segala bentuk kegiatan manusia yang berkaitan dengan kewajiban hal-hal yang baik, sehingga istilah deontologi pada dasarnya merupakan perilaku seseorang yang tidak dinilai dari akibat atau tujuan akhir perbuatan tersebut, melainkan dinilai dari setiap perilaku berdasarkan diri individu itu sendiri.

Selain itu, dalam berbagai bentuk deontologi juga menjadi dasar etikanya ialah kewajiban perbuatan yang harus dilakukan setiap individu.

Contoh Deontologi

Berikut dibawah ini beberapa contoh penerapan deontologi yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Aatara lain;

  1. Pekerjaan rumah (PR) siswa menjadi tanggung jawab yang harus dikerjakan selama dirinya ada dirumah. Sehingga PR tersebut haruslah dikerjakan dengan baik dan sesuai dengan kewajibannya. Sedangkan siswa tersebut akan disebut salah jika tidak mengerjakan PR sama sekali, melainkan menelantarkan kewajiban yang harusnya dilakukan.
  2. Seseorang yang dengan nyaman dapat menikmati kehidupannya karena mampu melakukan tindakan-tindakan yang sesuai dengan berbagai peraturan dalam lingkungan masyarakat dan tidak merusak lingkungan sekitarnya. Misalnya seperti mematuhi peraturan lalu lintas, pada saat berkendara dan harus berhenti karena lampu merah maka harus mematuhi peraturan yang ada. Apabila peraturan tersebut tidak dipatuhi maka akan menimbulkan dampak yang mungkin terjadi kecelakaan dan lain sebagainya. Oleh karena itu segala peraturan yang ada dalam kehidupan perlu untuk dipatuhi agar terwujud proses deontologi dengan baik dan benar.
  3. Individu yang berusaha dengan sekuat tenaga untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan sesuai kewajibannya. Sehingga hasil yang diperoleh nantinya dengan kerjas keras yang telah dilakukan, maka seseorang tersebut dapat menikmati hasil kerjanya dengan puas.
  4. Seorang ayah yang memberikan perilaku adil kepada masing-masing anaknya dalam hal kasih sayang, perhatian, pendidikan, dan kebutuhan. Tujuan dari bentuk keadilan ini yaitu agar setiap anak dapat mencontoh sikap yang baik khususnya mengenai perilaku-perilaku adil dalam kehidupan sehari-hari.
  5. Kebijaksanaan seorang pemimpin dalam memimpin para bawahannya dengan perilaku-perilaku yang bijak, adil, sabar, dan mampu mengarahkan pada hal yang baik. Perilaku ini memang sudah seharusnya dilakukan oleh seorang pemimpin, sebagaimana tugas dan kewajibannya untuk mengayomi para karyawannya dengan baik.
  6. Seorang pelajar harus berpakaian rapi menggunakan ikat pinggang, memasukan seragam kedalam celana, mengenakan sepatu dan lain sebagainya sebagai bentuk kewajibannya untuk mengikuti peraturan atau tata tertib di sekolah.
  7. Mahasiswa berperilaku baik dengan membuat ijin pada saat tidak dapat mengikuti kelas, bukan dengan cara menitipka absen pada kawannya. Karena hal tersebut termasuk tindakan yang tidak bermoral dengan membohongi dosen.
  8. Seorang anak yang berpamitan kepada kedua orangtuanya pada saat mau pergi meninggalkan rumah. Tujuannya agar orangtua mengetahui keberadaan anak dan dapat memberikan pesan atau nasehat yang baik ketika anak akan pergi. Selain itu perbuatan anak juga mencerminkan etika baik dengan menghormati kedua orangtuanya saat hendak pergi tanpa mengacuhkannya sekalipun.
  9. Mahasiswa pada saat melakukan kuis mengerjakannya dengan jujur tanpa melakukan perbuatan mencotek. Perbuatan ini menunjukkan perilaku baik karena tidak ada kebohongan dan mendapat hasil kuis dari kerja keras atau usaha mahasiwa itu sendiri.
  10. Kewajiban seorang wajib pajak untuk membayar pajak kepada negara. Hal ini dilakukan karena orang tersebut memang sudah seharusya membayar pajak sesuai kewajibannya, agar tidak merugikan negara maupun masyarakat lainnya.
  11. Seseorang yang tidak melakukan arti diskriminasi terhadap orang lain yang memiliki ras atau adat berbeda dengan kehidupannya. Karena perbuatan diskriminasi tersebut nantinya dapat menimbulkan ketidakadilan dan kesenjangan sosial dalam masyarakat.
  12. Anak muda yang menghormati dan menghargai seseorang yang lebih tua,. Hal ini dapat ditunjukkan dengan tindakan atau perilaku anak muda yang jalan menunduk ketika lewat dihadapan orang yang lebih tua. Berbicara lebih sopan, membantu apabila membutuhkan pertolongan dan perbuatan baik lainnya.

Itulah tadi artikel yang bisa diberikan pada semua kalangan berkenaan dengan contoh deontologi yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Anggita Ayuningtyas, Memiliki Hobi Menulis dan Lulusan S1 di Jurusan PPKN salah satu Kampus Negri di Jawa Tengah