10 Contoh Kompetensi Pedagogik untuk Guru dan Bidang Lainnya

Diposting pada

Contoh Kompetensi Pedagogik – Kompetensi pedagogik erat kaitannya dengan kemampuan pendidik dalam mengelola pembelajaran. Kompetensi ini merupakan kompetensi yang khas sehingga akhirnya mampu membedakan pendidik yang satu dengan pendidik lainnya dalam mengajar. Penguasaan terhadap kompetensi kurang lebih menjadi standar minimal yang harus dimiliki oleh seseorang guru. Apalagi dala era globalisasi, perkembangan pengetahuan dan teknologi meningkat pesat. Hal ini mendesak pendidik untuk meningkatkan kompetensi pedagogiknya sesuai dengan tuntutan zaman.

Kompetensi Pedagogik Untuk Guru

Tenaga pendidik seperti guru, dosen, mentor, dan sebagainya penting memiliki kompetensi pedagogik demi berlangsungnya proses transfer ilmu dengan baik. Banyak tenaga pendidik yang kurang menguasai kompetensi ini dengan baik. Sehingga banyak diklat-diklat yang diberikan oleh pemerintah dalam meningkatkan kompetensi ini. Sebenarnya kompetensi pedagogik itu apa? Bagaimana bisa kompetensi ini sangat penting dimiliki oleh para pendidik? Agar lebih paham, kita akan menyajikan beberapa contoh kompetensi pedagogik untuk guru dan bidang lainnya.

Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik wajib dimiliki oleh setiap pendidik. Sekarang, perlu pemantauan dan peningkatan kompetensi pedagogik bagi tenaga pendidik di Indonesia. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa faktor. Pertama, kurangnya kemampuan pendidik dalam menguasai karakteristik peserta didik dari aspek intelektual, moral, emosional, sosio kultural dan aspek fisik. Kedua, kurangnya minat baca peserta didik yang berimplikasi pada rendahnya daya intelektual.

Berdasarkan problematika tersebut, kompetensi pedagogik menjadikan pendidik memahami bagaimana mereka harus mengambil keputusan mengenai bagaimana mereka menghadapi dan memenuhi apa yang dibutuhkan peserta didiknya. Bisa diartikan pula bahwa kompetensi pedagogik juga berfokus pada perkembangan psikologi anak.

Pengertian Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik berasal dari kata “kompetensi” dan “pedagogik”. Kompetensi sendiri memiliki arti kecakapan atau kemampuan. Kompetensi dalam artian seperangkat pengetahuan, keterampilan, serta perilaku yang wajib dan harus dimiliki, dihayai serta dikuasai oleh setiap orang dalam melaksanakan tugas profesional yang digeluti.

Sudirman mendefiniskan kompetensi sebagai indikator kemampuan yang menunjukkan kepada perbuatan yang bisa diobservasi dan sebagai konsep yang mencakup aspek pengetahuan dan sikap beserta dengan tahap pelaksanannya. Sementara itu, berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia, pedagogik berarti ilmu pengajaran atau ilmu pendidikan.

Jadi, kompetensi pedagogik adalah kemampuan pendidik dalam memahami peserta didiknya serta kemampuan mengelola dan memanajemen pembelajaran yang berfungsi untuk mengetahui karakteristik peserta didik. Tujuannya adalah untuk mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh peserta didik.

Pengertian Kompetensi Pedagogik Menurut Ahli

Adapun bebarapa definisi kompetensi pedagogik yang diungkapkan oleh ahli dan undang-undang sebagai berikut, antara lain:

  1. Ramayulis

Pengertian kompetensi pedagogik adalah kemampuan pemahaman tentang peserta didik secara mendalam beserta penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik. Tanda dimilikinya kompetensi pedagogik adalah adanya kemampuan untuk menyelenggarakan proses pembelajaran yang bermutu, serta sikap dan tindakan yang mampu dijadikan sebagai teladan.

  1. PP No. 74 Tahun 2008

Definisi kompetensi pedagogik adalah kemampuan seorang pendidik dalam mengelola pembelajaran peserta didiknya. Kompetensi pedagogik ini meliputi pemahaman mengenai landasan pendidikan, pemahaman terhadap karakteristik peserta didik, kemampuan mengembangkan kurikulum atau silabus, perancangan proses pembelajaran, kemampan dalam melaksanakan pembelajaran yang bersifat mendidik dan dialogis (bukan satu arah).

Kompetensi pedagogik juga meliputi pemanfaatan teknologi pembelajaran sesuai dengan perkembangan zaman, kemampuan melakukan evaluasi pembelajaran serta yang tidak kalah penting adalah kemampuan mengembangkan peserta didik dalam mengaktualisasikan potensi yang mereka miliki.

Contoh Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik biasanya diperuntukkan kepada guru, namun besar kemungkinan setiap pendidik, pelatih, mentor dan semacamnya juga harus memiliki kompetensi pedagogik. Adapun beberapa contoh kompetensi pedagogik untuk guru dan bidang lainya yang bisa kita ketahui adalah sebagai berikut, antara lain:

Memiliki wawasan bidang ilmu yang ditekuni

Memiliki wawasan dan menguasai pengetahuan tentang materi sesuai bidangnya untuk diajarkan kembali kepada peserta didiknya. Apabila ia adalah pendidik matematika, maka harus menguasai dengan fasih materi tentang matematika.

Apabila ia adalah pengajar seni rupa, maka dia harus menguasai betul hal-hal yang berhubungan dengan seni rupa. Atau ketika dia adalah seorang pelatih sepak bola, dia harus menguasai benar teknik-teknik dalam bermain sepak bola.

Penguasaan materi bisa didapatkan melalui menempuh pendidikan di bidangnya, belajar dari sumber buku, internet, pelatihan atau orang yang fasih di bidangnya.

Pemahaman tingkat kecerdasan peserta didik

Setiap peserta didik memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. Sehingga seorang pendidik harus memahaminya. Apakah peserta didik termasuk cepat dalam menerima ilmu, lambat atau bahkan memiliki keterbatasan mental sehingga harus diadakan pendekatan yang eksklusif.

Misalnya, terdapat sekolah inklusi yang di dalamnya ada seorang pendamping bagi setiap siswa inklusi. Contoh lainnya adalah pemberian tugas terstruktur bagi siswa untuk mengetahui seberapa jauh mereka dalam memahami ilmu yang diberikan.

Bimbingan terhadap peningkatan kreativitas peserta didik

Pendidik harus memahami kreativitas yang dimiliki oleh setiap peserta didik, Mereka mempunyai kreativitas yang berbeda-beda.

Pendidik bisa memberikan kebebasan bagi peserta didik untuk mengekspresikan materi pembelajaran melalui bakat yang mereka miliki, Misalnya pemberian tugas tentang lingkungan hidup oleh pendidik. Peserta didik bisa membuat poster, puisi, sosio drama, komik, syair lagu dan sebagainya sesuai dengan apa yang mereka kuasai.

Pemahaman mengenai kondisi fisik peserta didik

Kemampuan berbicara, melihat, mendengar, merasa, dan kemampuan fisik setiap peserta didik itu berbeda-beda. Pendidik mengembangkan media dan metode agar mereka yang mengalami kesulitan belajar tetap bisa mengikuti pembelajaran.

Misalnya guru mengatur posisi duduk peserta didik, guru memilih jenis media audio visual karena ternyata terdapat murid yang hanya bisa belajar menggunakan gambar.

Pemantauan perekembangan kognitif

Pendidik mengetahui karakteristik peserta didik. Mereka memahami perkembangan kognitif peserta didik sesuai dengan tahapan perkambangan usianya. Pendidik juga mengetahui tipe-tipe kepribadian peserta didik melalui observasi dan pengamatan selama mengikuti kegiatan pembelajaran.

Pendidik juga harus mengetahui potensi yang dimiliki peserta didik melalui pengamatan pada tugas terstruktur maupun pengamatan ketika proses pembelajaran berlangsung. Sesekali pendidik atau pelatih memberikan pertanyaan atau tes singkat untuk mengetahui sampai mana pengetahuan peserta didik mengenai apa yang sedang diajarkan.

Kemampuan terhadap pengembangan kurikulum

Pendidik mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik. Pendidik harus mengetahui dan bisa merencanakan isi, tujuan dan apa yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. Menentukan metode dan memilih media yang akan digunakan ketika mengajar.

Hal ini bisa dilakukan dengan mempelajari peraturan perundang-undangan yang berlaku, membaca ketentuan sekolah, mengetahui kondisi sekolah dan karakteristik setiap peserta didik. Dalam hal ini, pendidik juga sudah menentukan alokasi waktu pada setiap proses pembelajaran.

Kemampuan pelaksanaan pembelajaran yang mendidik

Pendidik mampu membuka pelajaran dan menarik perhatian peserta didik agar bisa tertarik dengan materi yang akan diajarkan. Pendidik menggunakan metode yang tepat dalam menyampaikan materi. Mereka memberikan pertanyaan serta menanamkan kebiasaan positif bagi peserta didik.

Pendidik juga mampu berkomunikasi dan menhidupkan proses pembelajaran yang aktif. Selanjutnya, pendidik juga bisa menggunakan bahasa yang sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik. Pendidik juga harus bisa menyimpulkan isi dari materi pembelajaran.

Kemampuan pelaksanaan evaluasi

Pendidik mampu merancang penilaian bagi peserta didik. Pelatih bulu tangkis harus memberikan ujian bagi peserta latihannya untuk mengetahui kemampuan mereka dalam bermain bulu tangkis. Kemudian pelatih menganalisis hasil ujian tersebut.

Melalui hasil ujian, pelatih bisa mengetahui apa yang harus ditingkatkan dan diperbaiki dari peserta pekatihannya tersebut.

Kemampuan menjabarkan materi

Pendidik harus mampu menjabarkan materi sesuai dengan bidang keahlian yang diajarkan. Pendidik mampu menguasai teknologi dan menggunakannya dalam mempermudah penyampaian informasi yang akan diberikan kepada peserta didik maupun peserta pelatihan.

Pendidik juga menggunakan banyak sumber, bukan hanya satu sumber acuan materi pembelajaran. Tujunnya agar peserta didik juga memiliki pengetahuan luas. Pendidik khususnya harus memberikan kebebasan berpikir bagi peserta didik.

Kemampuan dalam membimbing aktualisasi potensi

Pendidik memberikan fasiliatasi bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi akademik sesuai dengan bidang keahliannya. Pendidik juga harus bisa memberikan fasilitasi bagi peserta didik untuk menyalurkan potensi non akademiknya.

Misalnya seorang guru menyarankan anak didiknya untuk mengikuti olimpiade, lomba membuat puisi, lomba menyanyi, menari atau lomba yang lainnya. Sebelumnya, guru harus berkomunikasi dengan peserta didik terlebih dahulu untuk mengetahui bakat yang mereka miliki.

Demikianlah artikel yang bisa kami bagikan pada semua pembaca. Berkenaan dengan contoh kompetensi pedagogik untuk guru dan bidang ketenagakerjaan lainnya. Semoga bisa memberikan referensi bagi semua kalangan yang membutuhkan.

Baca Juga :

Guru PPKn Alumni Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan di Kampus Negeri Jawa Tengah