12 Macam Marxisme dan Contoh Marxisme di Indonesia

Diposting pada

Macam macam Marxisme dan Contoh Marxisme di Indonesia ? Para ahli berpendapat bahwa Marxisme menyoroti peran penting kelas sosial dalam sejarah dan perkembangan masyarakat. Marxisme mengidentifikasi adanya konflik antara kelas pekerja yang diperas secara ekonomi oleh pemilik modal atau kelas borjuis. Pemikiran ini menekankan pentingnya perjuangan kelas dalam meraih perubahan sosial dan mencapai masyarakat yang adil dan egaliter.

Macam-macam marxisme di Indonesia

Marxisme

Marxisme merupakan sebuah teori politik, sosial, dan ekonomi yang didasarkan pada pemikiran Karl Marx dan Friedrich Engels. Menurut para ahli, Marxisme dapat diartikan sebagai suatu pandangan dunia yang mencoba memahami dan menjelaskan struktur sosial, ketidaksetaraan, dan konflik dalam masyarakat dengan menggunakan analisis materialis dan pendekatan historis.

Selain itu, Marxisme juga mengkritik kapitalisme sebagai sistem ekonomi yang memperkuat ketidaksetaraan sosial dan eksploitasi kelas pekerja. Para ahli menjelaskan bahwa Marxisme menyuarakan penghapusan kepemilikan pribadi atas alat produksi dan penggantinya dengan kepemilikan kolektif, dengan tujuan akhir mencapai sosialisme dan kemudian komunisme.

Marxisme lebih menekankan pentingnya analisis materi dan ekonomi dalam memahami struktur sosial dan sejarah. Pemikiran ini menekankan bahwa hubungan sosial dan kekuasaan dalam masyarakat ditentukan oleh produksi materi dan distribusi ekonomi. Dengan kata lain, Marxisme menyoroti bagaimana struktur ekonomi membentuk dan memengaruhi hubungan sosial, politik, dan budaya dalam masyarakat.

Selain itu, Marxisme juga memberikan perhatian pada pembebasan manusia dari bentuk-bentuk penindasan dan alienasi. Para ahli berpendapat bahwa Marxisme mengajukan konsep-konsep seperti kesadaran kelas, revolusi sosial, dan penghapusan alienasi sebagai upaya untuk membebaskan manusia dari penindasan dan memungkinkan perkembangan potensi manusia secara penuh.

Namun, penting untuk diingat bahwa pandangan tentang Marxisme dapat bervariasi di antara para ahli. Terdapat berbagai interpretasi dan penekanan yang berbeda dalam pemahaman dan penerapan Marxisme. Beberapa ahli mungkin menekankan aspek ekonomi, sementara yang lain lebih fokus pada aspek politik, sosial, atau budaya dari Marxisme.

Macam Macam Marxisme

Marxisme dibedakan menjadi beberapa macam yaitu seperti berikut ini :

1. Materialisme Dialektis.

Materialisme dialektis adalah suatu filsafat ilmu dan alam, yang mana dalam ilmu tersebut berlandaskan pada tulisan – tulisan atau pandangan Karl Marx dan Friedrich Engels. Sedangkan arti dari dialektika itu sendiri, secara sederhana adalah logika pemahaman umum atau logika gerak  yang diperoleh dari para aktivis dalam gerakan. Dalam materialism dialektis ini akan mudah lebih dipahami apabila digambarkan dalam kehidupan secara langsung. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam hidup ini benda – benda tidaklah diam. Artinya ada benda – benda yang akan mengalami perubahan. Namun ada suatu bentuk logika lain yang bertentangan dengan dialektika yang dinamakan dengan logika formal.  Logika formal ini pada dasarnya juga dikenal dengan istilah hukum identitas yang menyatakan bahwa A sama dengan A merupakan benda yang dilihat seperti apa adanya, dan benda – benda tersebut memilki hubungan posisi tertentu (pasti) satu sama lain.

Kemudian ada pula hukum – hukum turunan lain yang didasarkan pada hukum identitas contohnya seperti jika A sama dengan A, maka A tentunya berbeda dengan ‘B maupun C. Sehingga secara singkat dalam metode pemikiran ini akan diperoleh pemahaman yang umum yaitu berdasarkan kenyataan yang dilihatnya. Logika formal ini telah digunakan sebagai alat yang sangat penting yaitu untuk sarana perkembangan ilmu pengetahuan dan revolusi industri hingga dapat membentuk masyarakat seperti sekarang ini. Contohnya yaitu seperti perkembangan ilmu matematika dan aritmatika dasar yang diperoleh dari perkembangan logika formal dan menjadi ilmu yang digunakan dalam pendidikan dimasa sekaranf ini. Karena dengan logika formal ini maka tabel perkalian atau penjumlahan dapat diajarkan kepada siswa dengan lebih mudah yaitu menggunakan metode logika formal yang merupakan basis bagi perkembangan ilmu mekanika, kimia, biologi dan lain – lain.

2. Materialisme Historis

Materialisme historis adalah paham sejarah dialektik yang membahas tentang hal apa saja yang ada kaitannya dengan laju perkembangan ekonomi maupun proses kerja dari hasil pemikiran Karl Marx dan Friedrich Engels. Perlu anda ketahui lebih dahulu bahwa prinsip dasar pandangan materialisme historis ini ada dua hal yaitu keadaan dan kesadaran. Marx menjelaskan bahwa kesadaran manusia tidak memberikan kontirubusi yang begitu besar dalam menentukan keadaan mereka sendiri. Akan tetapi sebaliknya, bahwa keadaan sosial merekalah yang dapat menentukan kesadaran diri mereka sendiri. Pengertian dari keadaan sosial manusia menurut Marx adalah pekerjaan atau hasil dari produksinya.

Pada dasarnya manusia dipandang baik dari apa yang berhasil mereka produksi dan bagaiman proses mereka dalam produksi tersebut. Pemahaman inilah yang pada akhirnya disebut dengan materialis sejarah, karena kemunculan sejarah dianggap atau ditentukan oleh syarat – syarat produksi material. Sehingga Marx menggunakan istilah Marxisme tidak untuk kepercayaan bahwa hakikat seluruh realitas adalah materi, akan tetapi lebih merujuk pada apa saja yang menjadi faktor penentuan sejarah yaitu keadaan material manusia atau cara manusia dalam memperoleh maupun menghasilkan apa mereka butuhkan dalam hidup bukan dari hasil pemikiran manusia saja yang tidak ada tindakannya.

3. Ekonomi Marxis

Ekonomi marxis sering disebut juga dengan istilah aliran ekonomi Marxian. Pada ekonomi marxis ini umumnya lebih mengacu terhadap pemikiran ekonomi yang menelusuri fondasinya terhadap kritik ekonomi politik klasik yang dijelaskan pertama kali oleh Karl Marx dan Friedrich Engels. Ekonomi Marxis mengacu pada beberapa teori yang berbeda – beda dan mencakup banyaknya aliran pemikiran yang terkadang berseberangan maupun bertentangan satu sama lain. Selain itu dalam ekonomi marxis ini juga ada banyak kasus, sedangkan analisis marxian cenderung digunakan sebegai pelengkap dan melengkapi pendekatan ekonomi lainnya. Ekonomi marxian ini juga menganggap bahwa dirinya sendirilah yang dapat menangani berbagai peran dan distribusi produk surplus, analisis krisis dalam kapitalisme, dan nilai surplus dalam berbagai jenis sistem ekonomi, proses evolusi ekonomi dan sifat dan asal nilai ekonomi.

4. Marxisme Klasik

Ini adalah varian asli dan mendasar dari Marxisme yang dikembangkan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels. Teori ini menekankan pentingnya kelas sosial dalam analisis sejarah dan ekonomi, serta perjuangan kelas sebagai pendorong perubahan sosial.

5. Marxanisme Leninisme

Leninisme dapat diartikan sebagai penerapan gagasan-gagasan Marxisme oleh Vladimir Lenin. Lenin mengembangkan konsep partai revolusioner yang terorganisir secara ketat, memperkenalkan teori kekuasaan negara proletar dan revolusi kaum buruh dalam konteks kondisi Rusia pada masa itu.

Marxisme-Leninisme mengacu pada kombinasi teori-teori Marxisme dan Leninisme yang diadopsi oleh Partai Komunis Uni Soviet. Ini adalah varian dominan dari Marxisme yang diterapkan di negara-negara seperti Uni Soviet dan negara-negara yang dipengaruhi oleh Uni Soviet.

6. Marxanisme Stalinisme

Stalinisme adalah ideologi yang diperkenalkan oleh Joseph Stalin setelah kematian Lenin. Ini mencakup gagasan tentang sosialisme dalam satu negara, penggunaan kekuasaan negara yang kuat, dan pembentukan negara yang otoriter.

7. Marxanisme Maoisme

Maoisme adalah ideologi yang dikembangkan oleh Mao Zedong, pemimpin Revolusi Tiongkok. Ini menekankan pentingnya revolusi pedesaan, kepemimpinan massa, dan gerakan revolusioner yang terus-menerus untuk mencapai tujuan sosialis.

8. Marxanisme Trotskisme

Trotskisme didasarkan pada pemikiran Leon Trotsky, pemimpin revolusi Rusia dan lawan politik Stalin. Pemikiran ini menekankan internasionalisme revolusioner, revolusi permanen, dan pemberontakan massa sebagai cara untuk menggulingkan kapitalisme.

9. Marxanisme Anarkisme-Marxisme

Anarkisme-Marxisme mencoba memadukan prinsip-prinsip Marxisme dengan anarkisme. Ini menekankan pentingnya masyarakat yang bebas dari negara dan kapitalisme, dengan tujuan akhir menghapuskan otoritas dan menciptakan masyarakat tanpa kelas.

10. Marxanisme Autonomisme

Autonomisme, juga dikenal sebagai Marxisme Otonom, menempatkan penekanan pada gerakan dan otonomi pekerja, masyarakat, dan kelompok-kelompok sosial dalam meraih transformasi sosial. Hal ini menolak sentralisasi kekuasaan dan menekankan pentingnya inisiatif dan aksi dari bawah.

11. Neo-Marxisme

Neo-Marxisme adalah pendekatan teoritis yang mengembangkan konsep-konsep Marxisme dan menerapkannya pada aspek-aspek kehidupan sosial, seperti budaya, sastra, dan teori kritis. Ini melibatkan analisis struktur kekuasaan, ideologi, dan ketimpangan sosial yang dipengaruhi oleh Marxisme, namun dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan beragam.

Contoh Marxisme di Indonesia

Berikut ini merupakan contoh-contoh marxisme yang ada di negara Indonesia yaitu sebagai berikut ini :

1. Kolonialisme di Indonesia tahun 1870-an.

Kemunculan kolonialime di Indonesia mulai dari tahun 1870-an menjadi salah satu alasan hadirnya marxisme dalam bidang ekonomi, sosial, maupun politik. Pada masa kolonialisme ini, hadir organisasi yang bernama Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Organisasi ini menganggap bahwa dirinya merupakan organisasi yang memiliki kekuatan politik di Pulau Jawa, tepatnya setelah runtuhnya kerajaan Mataram. Pada dasarnya VOC yang didirikan belanda ini sudah ada sejak tahun 1600an, akan tetapi pada abad 18 mulai mengembangkan urusan politik pribumi yang ada di Pulau Jawa dengan tujuan untuk penguasaan sistem ekonomi di Indonesia secara lebih luas. Selain itu paham – paham marxisme juga semakin disebarkan secara lebih merata pada tahun 1914 yang ditandai dengan munculnya organisasi – organisasi dan menyebabkan lebih terbukanya pemikiran politik pribumi pada masa itu.

2. MADILOG (materialisme, dialektika, dan logika).

MADILOG merupakan sebuah buku hasil karya dari Tan Malaka yang menuangkan segala pemikirannya dalam tulisan. Buku ini bukan menjadi pandangan yang harus diikuti rakyat Indonesia di masa itu, akan tetapi lebih meminta masyarakat agar memiliki pemikiran yang isinya terkait dengan materialisme, dialektika, dan logika. Konsep materialisme ini digambarkan bahwa alam semesta yang ada dimuka merupakan materi. Sedangkan yang dimaksud dengan dialektika adalah perubahan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Terakhir, logika menjadi konsep pemikiran yang menjembatani antara materialisme dan dialektika yaitu bahwa masyarakat Indonesia harus bisa berfikir logis agar bisa menempatkan segala sesuatu pada tempatnya masing – masing

3. Menghasilkan Produk

Seseorang bekerja dengan menghasilkan produk namun bukan menjadi keahliannya.

Contoh ini bermula dari seorang karyawan yang bekerja dalam bidang farmasi yaitu obat – obatan, akan tetapi latar belakang pendidikannya berbeda dengan bidang pekerjaannya. Sehingga dari hal ini karyawan tersebut kurang memiliki kebanggaan tersendiri pada dirinya yang dapat bekerja dalam bidang farmasi.

Demikianlah artikel dari DosenPPKN tentang Macam-Macam Marxisme di Indonesia Beserta ContohNya. Semoga artikel yang tertulis dapat bermanfaat bagi paca pembaca. Terimakasih

Anggita Ayuningtyas, Memiliki Hobi Menulis dan Lulusan S1 di Jurusan PPKN salah satu Kampus Negri di Jawa Tengah