13 Ciri Integrasi Sosial Dan Faktor Pendorong Integrasi Sosial

Diposting pada

Pernahkah anda mendengar istilah integrasi sosial? Integrasi sosial merupakan hal yang tidak asing dan sangat erat dengan kehidupan bermasyarakat. Karena integrasi sosial dianggap sebagai salah satu perwujudan

Integrasi Sosial

Integrasi sosial terbagi menjadi dua macam yaitu asimilasi dan akulturasi. Pengertian asimilasi adalah sesuatu hal yang diperharui menjadi kebudayaan bayu dengan menghilangkan ciri atau krakter khas dari kebudayaan asli. Sedangkan yang dimaksud dengan akulturasi adalah sikap penerimaan unsur – unsur baru dalam hidup dengan tanpa menghilangkan kebudayaan asli.

Ciri ciri Integrasi Sosial

Ciri Integrasi Sosial

Tindakan atau pola hidup pada umumnya dapat disebut dengan integrasi sosial apabila memiliki ciri – ciri sebagai berikut ini :

Faktor Pendorong Integrasi Sosial

Integrasi sosial dapat terjadi dengan adanya faktor pendorong sebagai berikut ini :

1. Perpindahan fisik.

Perpindahan fisik merupakan bentuk perpindahan lokasi yang dilakukan seseorang dari satu tempat ke tempat yang lain. Dimana dengan perpindahan tempat tersebut membuat individu menemukan proses sosial yang lebih baik dan mendorong mereka untuk memperkuat integrasi sosial dibandingkan lokasi sebelumnya. Selain itu dengan perpindahan fisik ini, maka individu juga dapat menilai hal – hal baru pada lingkungan yang baru ditempatinya dan mengharuskan mereka untuk bisa beradaptasi. Oleh karena itu perlu adanya proses sosial yang mampu membantu mereka untuk bisa hidup lebih baik lagi.

2. Efisiensi dan komunikasi.

Efisiensi merupakan suatu langkah untuk mencapai suatu tujuan yang optimal (cepat dan tepat) dan dengan cara yang diinginkan dengan meminimalkan sumber daya yang ada untuk digunakan. Sumber daya yang dimaksud yaitu berupa orang, uang, dan waktu. Sehingga hal tersebut akan dapat menghindari pemborosan.

Jadi secara umum, efisiensi itu mengacu pada waktu. Yang artinya bahwa seseorang akan bekerja dengan memperhatikan beberapa aspek salah satunya yaitu aspek waktu.

Sedangkan Komunikasi secara singkat dapat di artikan sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih.

Komunikasi secara sekilas memang terlihat sangat sederhana, akan tetapi makna dari komunikasi itu sendiri sebenarnya sangatlah beragam. Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni communicatus yang artinya adalah berbagi atau tujuan untuk mencapai kebersamaan. Kemudian kata “communicatus” ini kemudian diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, salah satunya bahasa Indonesia, sehingga menjadi istilah yang biasa kita gunakan untuk menggambarkan pembicaraan antara kita dengan orang lain.

Untuk dapat terus berkomunikasi dengan baik, seseorang harus banyak belajar serta membaca beberapa litarasi digital

3. Rasa senasib dan seperjuangan.

Persamaan nasib dan seperjuangan juga termasuk faktor pendorong integrasi sosial, karena dengan adanya persamaan kedua hal tersebut membuat seseorang merasa memiliki teman yang sama – sama dapat mengerti keadaannya. Sehingga hal ini memudahkan mereka untuk menerima satu sama lain dan akan berjuang bersama – sama demi tercapainya tujuan. Contohnya yaitu rasa persamaan nasib yang dialami bangsa Indonesai semasa mengalami masa penjajahan dan pada akhirnya membuat warga Indonesia secara keseluruhan bersatu dan berjuang untuk meraih kemerdekaan. Keinginan yang kuat tersebut didasari dari persamaan rasa dan kondisi yang sama, sehingga mengesampingkan perbedaan suku, agama, ras, serta golongan.

4. Rasa cinta Tanah Air.

Mencintai tanah air merupakan faktor pendorong integrasi sosial, dimana dengan rasa cinta ini setiap warga masyarakat akan membuktikan bentuk kecintaanya tersebut. Bukti – bukti rasa cintanya diwujudkan dengan sikap perjuangannya dalam merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia dengan baik sampai masa sekarang ini. Selain itu rasa cinta tanah air ini juga membuat antara individu satu dengan lainnya dapat saling menerima dan menjaga perdamaian walaupun memiliki beragam perbedaan dalam hidup. Rasa cinta tanah air harus tetap di iringi dengan contoh sikap Pancasila.

5. Perasaan ingin bersatu.

Keinginan untuk bersatu dan berjuang secara bersama – sama juga menjadi faktor pendorong integrasi sosial. Karena dengan keinginan untuk bersatu maka antar individu akan meminimalisir rasa egosime satu sama lain dan lebih mementingkan kepntingan secara bersama – sama demi terwujudkan cita – cita yang akan dicapai. Beberapa contoh sejarah yang menunjukkan adanya keinginan masyarakat untuk bersatu yaitu seperti pelaksanaan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, dimana seluruh rakyat Indonesia mmiliki keinginan untuk bersatu dalam semangat perjuangan yang sama dan tentunya hal ini dilandasi atas dasar cita – cita nasional.

6. Antisipasi dari ancaman asing.

Salah satu faktor pendorong integrasi sosial yang berikutnya yaitu sikap antisipasi dari ancaman asing. Artinya dengan sikap berjaga – jaga ini maka membuat masyarakat ingin melakukan proses penyatuan secara lebih kuat agar pada saat datang ancaman dari asing dapat mengambil tindakan secara bersam a- sama. Selain itu dengan bersatunya seluruh masyarakat juga menimbulkan adanya persatuan dan kesatuan antar bangsa yang mampu melindungi wilayah negaranya dengan lebih baik lagi.

7. Keinginan untuk maju secara bersama – sama.

Kelompok masyarakat yang mempunyai keinginan untuk memperbaiki kehidupannya agar lebih baik dan semakin maju juga dapat menjadi salah satu faktor pendorong integrasi sosial. Hal ini karena dalam anggota masyarakat tersebut membutuhkan hubungan kerjasama yang kuat agar dapat mencapai segala tujuan yang hendak dicapai secara bersama – sama. Sehingga

Anggita Ayuningtyas, Memiliki Hobi Menulis dan Lulusan S1 di Jurusan PPKN salah satu Kampus Negri di Jawa Tengah