Pengertian Sampel Penelitian, Jenis dan Contohnya

Diposting pada

Sampel Adalah

Dalam statistik, jaminan kualitas dan metodologi survei adalah pengambilan sampel yakni pemilihan subset (sampel statistik) individu dari dalam populasi statistik untuk memperkirakan karakteristik seluruh populasi penelitian. Ahli statistik berusaha untuk mengambil sampel sehingga mewakili populasi yang dimaksud. Dua keuntungan pengambilan sampel adalah biaya yang lebih rendah dan pengumpulan data yang lebih cepat daripada mengukur seluruh populasi. Oleh karena itu artikel ini mencoba menjelaskan pengertian sampel penelitian, ciri, cara membuat, dan contohnya.

Sampel

Sampling banyak membantu dalam penelitian. Ini adalah salah satu faktor terpenting yang menentukan keakuratan hasil penelitian/survei Anda. Jika ada yang salah dengan sampel Anda maka akan langsung tercermin dalam hasil akhir. Ada banyak teknik yang membantu kita mengumpulkan sampel tergantung kebutuhan dan situasi.

Pengertian Sampel

Pengambilan sampel adalah prosedur statistik yang berkaitan dengan pemilihan pengamatan individu. Ini membantu kita membuat kesimpulan statistik tentang populasi. Dalam pengambilan sampel, kita asumsikan bahwa sampel diambil dari populasi dan itu berarti sampel dan populasi adalah sama.

Suatu populasi dapat didefinisikan sebagai keseluruhan yang mencakup semua item dan karakteristik penelitian yang diambil dalam studi kasus. Namun, mengumpulkan semua informasi ini memakan waktu dan mahal. Karena itu kita membuat kesimpulan tentang populasi dengan bantuan sampel.

Pengertian Sampel Menurut Para Ahli

Adapun menurut definisi sampel menurut para ahli, antara lain;

  1. Sugiyono, Pengertian sampel menurut Sugiyono (2008) adalah sejumlah atribut yang dimiliki oleh populasi tersebut.
  2. Arikunto, Menurut Arikunto (2002), sampel didefinisikan sebagai bagian populasi yang diteliti.
  3. Notoatmodjo, Berdasar Notoatmodjo (2003), sampel ialah sebagian objek yang dinukil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dipandang mewakili seluruh populasi.
  4. Merriam Webster Dictionary, Sampel adalah bagian yang representatif atau bagian dari keseluruhan atau kelompok yang lebih besar terutama ketika disajikan untuk diperiksa atau ditunjukkan sebagai bukti penelitian.

Ciri Sampel

Dalam istilah penelitian, sampel adalah sekelompok orang, benda, atau barang yang diambil dari populasi yang lebih besar untuk pengukuran. Sampel harus mewakili populasi untuk memastikan bahwa kita dapat menggeneralisasi temuan dari sampel penelitian ke populasi secara keseluruhan.

Syarat sampel ada dua yaitu:

  1. Akurasi atau ketepatan yakni ketidakadaan “bias” (kekeliruan) dalam sampel. Ini berarti makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel maka makin akurat sampel tersebut. Agar sampel dapat memprediksi populasi dengan tepat, sampel harus memiliki selengkap mungkin karakteristik populasi.
  2. Presisi yakni memiliki tingkat ketelitian. Presisi merujuk pada persoalan sedekat mana estimasi kita terhadap karakteristik populasi. Presisi diukur oleh simpangan baku (standard error). Makin tinggi tingkat presisinya bila makin kecil perbedaan di antara simpangan baku yang diperoleh dari sampel (S) dengan simpangan baku dari populasi (s).

Keuntungan pengambilan sampel antara lain:

  1. Sangat akurat.
  2. Jauh lebih murah.
  3. Diakui secara ilmiah.
  4. Rasio kesesuaian yang tinggi terhadap survei yang berbeda.
  5. Membutuhkan lebih sedikit waktu.
  6. Dalam kasus, ketika populasi sangat besar, maka metode pengambilan sampel adalah satu-satunya metode praktis untuk mengumpulkan data.

Sedangkan kerugian dari pengambilan sampel antara lain:

  1. Peluang untuk bias.
  2. Masalah akurasi.
  3. Kesulitan mendapatkan sampel yang representatif.
  4. Tenaga kerja yang tidak terlatih.
  5. Peluang melakukan kesalahan dalam pengambilan sampel.

Cara Membuat Sampel

Dalam studi lapangan karena waktu dan biaya yang terlibat, umumnya hanya sebagian dari populasi dipelajari. Desain sampel adalah rencana yang pasti untuk memperoleh sampel dari suatu populasi. Ini mengacu pada teknik atau prosedur untuk mendapatkan sampel dari populasi tertentu. Responden ini dikenal sebagai sampel dan mewakili populasi umum.

Berikut ini adalah karakteristik desain sampel yang baik:

  1. Desain sampel harus merupakan sampel yang representatif. Seorang peneliti memilih jumlah yang relatif kecil untuk sampel dari seluruh populasi. Sampel ini perlu mencocokkan dengan erat semua karakteristik dari seluruh populasi. Jika sampel yang digunakan dalam percobaan adalah sampel yang representatif maka sampel tersebut akan membantu menggeneralisasi hasil dari kelompok kecil ke semesta besar yang sedang dipelajari.
  2. Desain sampel harus memiliki kesalahan pengambilan sampel yang kecil. Kesalahan pengambilan sampel adalah kesalahan yang disebabkan oleh pengambilan sampel kecil alih-alih seluruh populasi untuk dipelajari. Kesalahan pengambilan sampel mengacu pada perbedaan yang mungkin timbul dari penilaian semua berdasarkan sejumlah kecil. Kesalahan sampel dikurangi dengan memilih sampel besar dan dengan menggunakan desain sampel yang efisien dan strategi estimasi.
  3. Desain sampel harus layak secara ekonomi. Studi memiliki anggaran terbatas yang disebut anggaran penelitian. Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan anggaran penelitian dan tidak terlalu mahal untuk pengambilan data.
  4. Desain sampel harus memiliki bias terkecil. Bias sistematik dihasilkan dari kesalahan dalam prosedur pengambilan sampel yang tidak dapat dikurangi atau dihilangkan dengan meningkatkan ukuran sampel. Langkah terbaik bagi para peneliti adalah untuk mendeteksi penyebab dan memperbaikinya.
  5. Hasil yang diperoleh dari sampel harus digeneralisasi dan berlaku untuk seluruh alam semest. Desain pengambilan sampel harus dibuat dengan mengingat bahwa sampel yang mencakup seluruh semesta penelitian dan tidak terbatas pada bagian.

Macam Sampel

Ada banyak teknik pengambilan sampel yang dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu:

  1. Pengambilan Sampel Probabilitas
  2. Pengambilan Sampel Non Probabilitas

Perbedaannya terletak di antara dua di atas adalah apakah pemilihan sampel didasarkan pada pengacakan atau tidak. Dengan pengacakan, setiap elemen mendapat kesempatan yang sama untuk diambil dan menjadi bagian dari sampel untuk dipelajari.

  1. Pengambilan Sampel Probabilitas

Teknik Pengambilan Sampel ini menggunakan pengacakan untuk memastikan bahwa setiap elemen populasi mendapat kesempatan yang sama untuk menjadi bagian dari sampel yang dipilih. Jenis sampel probabilitas adalah:

  1. Sampel Acak Sederhana
  2. Sampel Bertingkat
  3. Sampel Sistematis
  4. Sampel Klaster
  5. Sampel Multi Tahap
  6. Sampel Acak Sederhana

Penjelasan akan jenis-jenis sample tersebut, antara lain adalah;

  1. Sampel Acak Sederhana

Setiap elemen memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi bagian sampel. Ini digunakan ketika kita tidak memiliki informasi sebelumnya tentang populasi target.

Contoh Sampel Acak Sederhana

Seleksi acak 20 siswa dari kelas 50 siswa. Setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Di sini probabilitas seleksi adalah 1/50

  1. Sampel Bertingkat

Teknik ini membagi unsur-unsur populasi ke dalam subkelompok kecil (strata) berdasarkan kesamaan sedemikian rupa sehingga unsur-unsur dalam kelompok itu homogen dan heterogen di antara subkelompok lain yang terbentuk. Dan kemudian elemen dipilih secara acak dari masing-masing strata ini. Kita perlu memiliki informasi sebelumnya tentang populasi untuk membuat subkelompok.

  1. Sampel Sistematis

Di sini pemilihan elemen bersifat sistematis dan tidak acak kecuali pada elemen pertama. Unsur-unsur sampel dipilih pada interval populasi reguler. Semua elemen disatukan dalam urutan pertama di mana setiap elemen memiliki peluang yang sama untuk dipilih. Untuk sampel ukuran n, kita membagi populasi kita ukuran N menjadi subkelompok elemen k. Kita memilih elemen pertama kita secara acak dari subkelompok pertama dari elemen k.

Untuk memilih elemen sampel lain, maka dilakukan dengan cara menambahkan k dalam elemen lain. Kita tahu jumlah elemen dalam setiap grup adalah k dari N/n. Jadi jika elemen pertama kita adalah n1 maka elemen kedua adalah n1 + k = n2. Elemen ketiga adalah n2 + k = n3 dan seterusnya .

Sampel Sistematis

Ambil contoh N = 20, n = 5. Jadi elemen di masing-masing subkelompok adalah k = N / n = 20/5 = 4. Sekarang, pilih elemen pertama secara acak dari subkelompok pertama. Jika kita memilih n1 = 3 maka n2 = n1 + k = 3 + 4 = 7, n3 = n2 + k = 7 + 4 = 11 dan seterusnya.

  1. Sampel Klaster

Seluruh populasi dibagi menjadi beberapa kelompok atau beberapa bagian dan kemudian kelompok-kelompok tersebut dipilih secara acak. Semua elemen cluster digunakan untuk pengambilan sampel. Cluster diidentifikasi menggunakan detail seperti usia, jenis kelamin, lokasi dan lain-lain.

Pengambilan sampel cluster dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:

  1. Sampel Klaster Satu Tahap, Seluruh cluster dipilih secara acak untuk pengambilan sampel.
  2. Sampel Klaster Dua Tahap, Di sini pertama-tama kita secara acak memilih kelompok dan kemudian dari kelompok yang dipilih kita secara acak memilih elemen untuk pengambilan sampel.
  1. Sampel Multi Tahap

Ini adalah kombinasi dari satu atau lebih metode yang dijelaskan di atas. Populasi dibagi menjadi beberapa kelompok dan kemudian kelompok ini dibagi lagi dan dikelompokkan menjadi berbagai sub kelompok (strata) berdasarkan kesamaan.

Satu atau lebih klaster dapat dipilih secara acak dari setiap strata. Proses ini berlanjut sampai klaster tidak dapat dibagi lagi. Misalnya negara dapat dibagi menjadi negara, kota, perkotaan dan pedesaan dan semua wilayah dengan karakteristik yang sama dapat digabung bersama untuk membentuk strata.

  1. Sampling Non Probabilitas

Pengambilan sampel tidak bergantung pada pengacakan. Teknik ini lebih bergantung pada kemampuan peneliti untuk memilih elemen untuk sampel. Hasil pengambilan sampel mungkin bias dan menyulitkan semua elemen populasi untuk menjadi bagian dari sampel secara merata. Jenis pengambilan sampel ini juga dikenal sebagai pengambilan sampel non-acak. Jenisnya antara lain:

  1. Sampel Kecocokan
  2. Sampel Bertujuan
  3. Sampel Kuota
  4. Sampel Bola Salju
  5. Sampel Kecocokan

Penjelasan atas jenis-jenis sample penelitian non-probabilitas tersebut adalah sebagai berikut;

  1. Sampel Kecocokan

Di sini sampel dipilih berdasarkan ketersediaan. Metode ini digunakan ketika ketersediaan sampel jarang dan juga mahal. Jadi berdasarkan kenyamanan sampel dipilih. Sebagai contoh, para peneliti lebih suka ini selama tahap awal penelitian survei, karena cepat dan mudah untuk memberikan hasil.

  1. Sampel Bertujuan

Ini didasarkan pada niat atau tujuan studi. Hanya elemen-elemen itu yang akan dipilih dari populasi yang paling cocok untuk keperluan penelitian kita. Sebagai contoh, jika kita ingin memahami proses berpikir orang-orang yang tertarik untuk mengejar gelar master maka kriteria seleksi adalah “Apakah Anda tertarik untuk Magister di ..?” Semua orang yang menjawab dengan “Tidak” akan dikeluarkan dari sampel kita.

  1. Sampel Kuota

Jenis pengambilan sampel ini tergantung dari beberapa standar yang telah ditentukan sebelumnya. Ini memilih sampel yang representatif dari populasi. Proporsi karakteristik/sifat dalam sampel harus sama dengan populasi. Elemen dipilih sampai proporsi yang tepat dari jenis data tertentu diperoleh atau data yang memadai dalam berbagai kategori dikumpulkan.

Contoh Sampel Kuota

Misalnya jika populasi kita memiliki 45% wanita dan 55% pria, maka sampel kita harus mencerminkan persentase pria dan wanita yang sama.

  1. Sampel Bola Salju

Teknik ini digunakan dalam situasi di mana populasi sama sekali tidak diketahui dan langka. Karena itu kita akan mengambil bantuan dari elemen pertama yang kita pilih untuk populasi dan memintanya untuk merekomendasikan elemen lain yang sesuai dengan deskripsi sampel yang dibutuhkan. Jadi teknik rujukan ini berlangsung, meningkatkan ukuran populasi seperti bola salju.

Contoh Sampel Bola Salju

Misalnya ini digunakan dalam situasi topik yang sangat sensitif seperti HIV Aids di mana orang tidak akan secara terbuka berdiskusi dan berpartisipasi dalam survei untuk berbagi informasi tentang AIDS. Tidak semua korban akan menjawab pertanyaan yang diajukan sehingga peneliti dapat menghubungi orang yang mereka kenal atau sukarelawan untuk menghubungi korban dan mengumpulkan informasi. Membantu dalam situasi di mana kita tidak memiliki akses ke orang yang cukup dengan karakteristik yang kita cari. Dimulai dengan mencari orang untuk belajar.

Sebagai penjelasan lebih lanjutnya untuk metode penelitian kualitatif ataupun kuantitatif secara umum, berikut ini adalah contoh sampel yang bisa dipergunakan.

Contoh Sampel Penelitian dan Rumusnya

Untuk menetukan sampel penelitian, maka yang digunakan perhitungan slovit, yaitu dengan rumus sebagai berikut;

contoh sample penelitianKeterangan:

  • n : Besarnya Sampel
  • N : Besarnya Populasi
  • e : Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat  ditolerir. Nilai presisi penelitian ini adalah 10%.

Dari rumus yang telah ditentukan misalnya saja banyaknya sampel pada penelitian adalah 64,5 dibulatkan menjadi 64. Hasil ini diperoleh dari perhitungan sebagai berikut;

contoh sample penelitian

Teknik sampling pada penelitian ini adalah teknik teori kemungkinan (probability). Teori ini digunakan untuk pengembilan sampel apabila setiap  elemen dalam populasinya mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan  sebagai sampel. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik  pengambilan secara acak sederhana (simple random sample) yang dilakukan  dengan system lotere, jadi semua populasi bisa menjadi informan dalam suatu penelitian.

Itulah tadi pengulasan secara lengkapnya mengenai pengertian sampel penelitian menurut para ahli, ciri, cara membuat, macam, dan contohnya. Semoga ulasan ini memberikan wawasan serta menambah pengetahuan bagi segenap pembaca, ya. Trimakasih,

Saya adalah lulusan Universitas Lampung Tahun 2022 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang bercita-cita ingin menjadi dosen