Kekhawatiran publik tentang adanya terorisme sangatlah tinggi. Sehingga, hampir di setiap negara memiliki badan penanggulangan teroris sampai dibentuklah undang-undang anti terorisme. Harapannya adalah tidak terjadi terorisme dan mencegah warganya turut serta dalam tindakan terorisme. Selain terorisme, hal yang menjadi keresahan oleh negara adalah radikalisme. Muncul pertanyaan mengapa anak muda dari berbagai latar belakang mejadi ekstremis dan bergabung dengan gerakan kekerasan?
Sebelum menjawab pertanyaan lebih lanjut, terorisme sulit dibedakan dari bentuk-bentuk lain dari kekerasan politik dan kejahatan dengan kekerasan seperti konflik bersenjata berbasis negara, konflik non negara, kejahatan rasial maupun radikalisme. Sehingga organisasi teroris dari sejarah baru-baru ini menunjukkan bahwa radikalisme tidak dijelaskan oleh agama. Bagaimana terorisme dan radikalisme bisa mengancam arti kedaulatan negara? Apa bedanya kedua paham tersebut? Mari kita simak contoh-contoh terorisme dan radikalisme yang terjadi masyarakat pada artikel ini.
Terorisme dan Radikalisme
Terorisme adalah penggunaan kekerasan atau kekerasan terhadap orang atau properti secara tidak sah untuk mengintimidasi atau memaksa pemerintah atau warganya untuk melanjutkan tujuan politik atau sosial tertentu. Penegakan hukum umumnya mengakui dua jenis terorisme domestik dan internasional.
Tindakan terorisme biasanya dikategorikan berdasarkan pelaku, korban, metode, dan tujuannya. Global Terorisme Database menjabarkan teorisme sebagai tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aktor-aktor non negara, yang dilakukan kepada penduduk sipil, yang dimaksudkan untuk menimbulkan ketakutan dalam rangka mencapai politik objektif.
Untuk dianggap terorisme, suatu tindakan harus berupa kekerasan atau mengancam kekerasan. Dengan demikian, perbedaan pendapat politik, aktivisme, dan perlawanan tanpa kekerasan bukan melakukan terorisme. Sebenarnya, dimasukkannya kerusakan properti pribadi dan publik dalam definisi terorisme adalah titik pertikaian. Namun, secara umum diterima dalam konteks hukum dan statistik. Suatu tindakan juga harus dilakukan untuk tujuan politik, ekonomi, agama atau sosial untuk dianggap sebagai terorisme. Target orang yang tidak berperang, netral atau dipilih secara acak dalam tindakan terorisme.
Definisi radikalisme tidak seperti terorisme memiliki dimensi sosial yang melibatkan segmen besar masyarakat. Seseorang dapat mengidentifikasi masyarakat yang teradikalisasi di mana aksi terorisme mendapatkan simpati dan bahkan beberapa tingkat dukungan. Masyarakat yang teradikalisasi seperti itu diresapi oleh rasa frustasi penghinaan, dan perampasan kolektif yang relatif terhadap harapan. Habitat sosial yang teradikaliasi ini mudah dieksploitasi oleh para teroris.
Contoh Terorisme dan Radikalisme
Radikalisme dan terorisme adalah hal yang menjadi ancaman bagi negara-negara di dunia. Tindakan kekerasan dan perenggutan nyawa menjadi ketakutan bagi masyarakat.

Adapun tindakan-tindakan terorisme yang pernah terjadi di beberapa negara antara lain, sebagai berikut:
-
Terorisme di Indonesia
Pada awal tahun 2000-an, Jemaah Islamiyah, sebuah kelompok ekstremisme yang tumbuh di dalam negeri bersekutu dengan al-Qaeda dengan sel-sel di negara-negara tetangga. Mereka bertanggung jawab atas serentetan serangan di Indonesia. Serangan paling mematikan adalah pemboman Bali tahun 2002 yang menewaskan ratusan orang.
Namun, melalui serangan anti-terorisme yang dibantu oleh AS, Jakarta akhirnya mematahkan Jemaah Islamiyah. Serangan besar terakhir kelompok itu adalah pemboman bunuh diri tahun 2009 yang menewaskan beberapa orang termasuk penyerang.
Setelah beberapa periode, pengikut ISIS menyerang sturbuck di Jakarta Pusat dengan bom dan senjata pada Januari 2016. Kemudian pada November, polisi menggagalkan rencana pemboman keduataan Myanmar di Jakarta.
-
Terorisme di Ukraina
Rusia menguasa Semenanjung Krimea Ukraina tahun 2014 dan telah memberikan dukungan penting kepada gerilyawan yang memgang bagian-bagian wilayah Donetsk dan Luhansk dalam perang yang telah menewaskan sekitar 13000 orang sejak April 2014.
Sumber mengatakan bahwa kelompok-kelompok ini bertanggung jawab atas serangan termasuk pemboman mobil yang menewaskan perwira intelijen militer Ukraina Maksim Shapoval pada Juni 2017.
-
Terorisme di Turki
Pada Mei 2020, bom rakitan meledak ketika kendaraan tempur Turki melintas jalan raya bebas hambatan. Salah satu perwira Turki terkena pecahan besi akibat ledakan hingga tewas.
Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah menjelaskan bahwa pelaku pemboman adalah kelompok Al Islamad Turkestani. Mereka berusaha mendirikan Republik Islam Turkestasn Timur. Di lain hal, situasi di Idlib semakin buruk ketika kelompok teroris Hay’at Tahrir al-Sham melakukan tindakan ofensif terhadap pemerintah Suriah.
-
Terorisme di Nigeria
Pada Juni 2020, terjadi serangan teroris di Timur Laut Nigeria. Sumber menyebutkan bahwa pelaku terorisme adalah kelompok Boko Haram. Mereka melakukan serangan di desa Foduma Kolomaiya di daerah Gubio. Warga sekitar menyebutkan bahwa para pelaku datang menggunakan sepeda motor dan kendaraan lain, mereka membunuh orang sesuka hati. Serangan tersebut terjadi selama sekitar dua jam.
Korban dalam serangan tersebut mencapai puluhan jiwa. Sebelum mereka meninggalkan tempat kejadian, mereka membakar desa terlebih dahulu.
Ternyata, anggota Boko Haram sering memaksa penduduk desa untuk membayar pajak ilegal dengan mengancam akan mencuri ternak mereka. Warga menyatakan bahwa pembantaian yang terjadi akibat pembalasan kematian anggota Boko Haram yang berhasil dibunuh oleh penduduk desa ketika gerilyawan berusaha menyerang mereka.
Sebenarnya, Boko Haram dan faksi yang memisahkan diri, provinsi Islam Afrika Barat, keduanya aktif di daerah tersebut. Pemberontakan Boko Haram yang telah berlangsung lebih dari satu dekade telah mengakibatkan ribuan orang kehilangan nyawa dan juga pemindahan ribuan orang.
-
Terorisme di Perancis
Pada tahun 2015, terjadi serangan teror di Paris yang diklaim dilakukan oleh kelompok Islamic State. Aksi tersebut diduga adalah bom bunuh diri yang dilepaskan setelah berlangsungnya pertandingan sepak bola antara Jerman dengan Perancis.
Pada saat yang sama, seorang palaku melepaskan tembakan membabi buta menuju restoran. Penembakan juga dilakukan di klub malam. Sejumlah pelaku menggunakan sabuk yang berupa bom bunuh diri untuk menghancurkan klub malam tersebut. Mereka melepaskan tembakan ke arah kerumunan penonton di klub.

Adapun untuk contoh radikalisme, antara lain sebagai berikut;
-
Radikalisme di Inggris
Di Inggris, radikal masih digunakan untuk menggambarkan kebijakan atau karakter partai. Akan tetapi tidak lagi menjadi nama partai atau faksi. Pada pertengan abad ke-19, kaum liberal yang ingin menunjukkan betapa progresifnya mereka menggambarkan diri mereka sebagai radikal. Asosiasi liberal pekerja sering menyebut diri mereka radikal.
-
Radikalisme di Jepang
Aum Shinrikyo adalah kultus kiamat yang didasarkan pada sintesis khas agama Budha, Hindu dan Kristen. Pada tahun 1995, Aum Shinrikyo melakukan serangan gas sarin di kereta bawah tanah Tokyo yang menewaskan 13 orang, 54 lainnya luka parah dan mempengaruhi hampir 1000 orang. Kultus tersebut mencakup ilmuwan dan memiliki daya tarik khusus dengan senjata kimia dan biologi.
Pada tahun 1993 dan 1994, Aum Shinrikyo mencoba melakukan serangan biologis, menggunakan antrhrax dan botulinum. Namun, kultus gagal menghasilkan bakteri dalam bentuk yang berbahaya, dan upayanya berlalu tanpa disadari oleh pihak berwenang.
-
Radikalisme di Somalia
Al-Shabaab memerangi pemerintah Somalia yang lemah dan didukung PBB dan sekutu internasionalnya dalam upaya untuj memberlakukan hukum Islam yang ketat. Meraka melakukan serangan-serangan di tempat-tempat di Somalia. Terdapat serangan bom di Mogadishu dan tempat lain yang menimbulkan korban tewas.
-
Radikalisme di Amerika
Al-Qaeda telah lama mengguakan internet untuk menarik orang yang direkrut tetapi dengan sedikit keberhasilan di AS, karena sebagian besar Musli Amerika tidak bersimpati pada kelompok Al-Qaeda dan sebenarnya merupakan kekuatan yang efektif melawan upaya jihadis online.
Sumber menyatakan bahwa internet adalah media yang digunakan untuk merekrut dan berhubungan dengan jaringan radikal yang ada di luar negeri. Radikalisme di Amerika meresahkan karena begitu banyak protes dan serangan yang dilakukan secara tidak terduga.
-
Radikalisme di Singapura
Wanita di Singapura ditahan di ISA karena berniat bergabung dengan Negara Islam di Suriah. Dia aktif mempsoting dan berbagi materi pro-Islam State secara online. Dia juga berniat bergabung dengan negara Islam dan secara aktif berencana untuk membuat jalan ke Suriah dengan anaknya.
Wanita tersebut bergabung dengan kelompok radikal yang ada di Singapura hingga ahkhirnya mereka ditahan dan dibebaskan bersyarat.
Demikian adalah contoh-contoh terorisme dan radikalisme yang terjadi masyarakat. Kita perlu tahu bahwa sebenarnya radikalisme dan terorisme itu berbeda. Para kaum radikal berusaha mempertahankan prinsip dan agamanya. Sementara itu, teroris adalah berusaha merusak keamanan negara di mana salah satu pemicu awalnya adalah paham radikalisme.